Organisasi Evaluasi Hasil Pemanenan

4. Waktu dan Hari Kerja

PTP Nusantara IV Unit Kebun Adolina menggunakan 2 dua rotasi panen yakni Rotasi 57 dimana blok kebun dipanen selama 5 hari dalam seminggu, yang dilakukan pada Semester I Januari sd Juni; dan Rotasi 67 dimana selama seminggu ada 6 hari pemanenan, yakni pada Semester II Juli sd Desember. Kebun memiliki pembagian daerah tanaman menghasilkan sehingga dapat dipanen tepat pada waktunya tanpa melewati areal tertentu. Misalnya bila suatu daerah TM akan dipanen dengan rotasi panen 57, maka arel tersebut akan dibagi menjadi 5 kapveld dan diusahakan pembagian antara kepveld satu dengan selanjutnya tetap berada dalam arel yang cukup berdekatan. Jadi tidak semua wilayah dipanen pada hari yang sama. Melalui data tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa masing- masing karyawan telah mengetahui waktu dan hari kerja pemanenan.

II. Organisasi

5. Koordinasi dengan Pihak Manajemen

Melalui data tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa masih ada karyawan yang hanya bekerja namun kurang mengerti mengenai bagaimana manajemen kebun bahkan sistem penggajian dirinya, namun persentasenya hanya sebagian kecil saja, yakni 5,88 saja untuk masing-masing mereka yang kurang serta tidak tahu Universitas Sumatera Utara bagaimana manajemen di kebun. Sedangkan mengenai penggajian, ada 11,76 yang kurang mengerti dan 5,88 yang tidak mengerti. 6. Koordinasi dengan Sesama Pemanen Sesama karyawan ternyata telah saling tahu serta mau bekerja sama dalam kegiatan pemanenan, hanya sedikit yang merasa kurang bekerja sama serta tidak merasa perlu bekerja sama dalam tugasnya, yakni sebesar 17,64 yang merasa kurang dan 5,88 yang meyatakan tidak perlu. III . Pelaksanaan Pemanenan

7. Pelaksanaan Prosedur

Melalui tabel 6 dapat kita lihat bahwa 88,23 karyawan panen mengikuti ketentuan sebagaimana yang dianjurkan oleh perusahaan terhadap pelaksanaan pemanenan. Sedangkan untuk pemanenan TBS mentah atau belum terlalu masak biasanya karyawan pernah melakukan kesalahan ini sepanjang pekerjaan mereka meskipun tidak dalam jumlah yang besar.

8. Penggunaan Peralatan

Seluruh karyawan pemanenan menggunakan peralatan yang tepat dan bersih dalam pekerjaan mereka, namun hanya 76,47 saja yang mampu mengatasi bila terjadi kerusakan pada alat mereka. Universitas Sumatera Utara

9. Wilayah Pekerjaan

Seluruh karyawan telah mengetahui lokasi wilayah yang akan dipanen serta melakukan pemanenan pada wilayah yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Mengenai masalah di lokasi pemanenan, biasanya karyawan hanya terganggu saja namun mampu mengatasi masalah, artinya tidak menghambat pekerjaan pemanenan. 10. Pelaksanaan Waktu dan Hari Kerja Karyawan panen melaksanakan kegiatan pemanenan sesuai waktu dan jadwal dari perusahaan. Seluruh basis borong pemanenan biasanya terpenuhi tepat pada waktunya, sesuai ketentuan perusahaan.

IV.Evaluasi dan Pelaporan

11. Pelaporan Hasil Pemanenan Karyawan panen melaksanakan kegiatan pemanenan sesuai waktu dan jadwal dari perusahaan. Seluruh basis borong pemanenan biasanya terpenuhi tepat pada waktunya, sesuai ketentuan perusahaan, bahkan karyawan mampu melebihkan dari basis borongnya sehingga mendapat mampu premi, keadaan ini ditunjukkan melalui tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Selisih Panen TBS Karyawan Panen Januari 2008 sd Oktober 2008 Nilai Jumlah Rata-rata Panen 6264736 368513,88 Basis Borong 2418215 142247,94 Selisih 3846521 226266 Sumber : Hasil Olah Data Lampiran 4

12. Evaluasi Hasil Pemanenan

Rata-rata karyawan pemanenan pernah melakukan pelanggaran dalam pemanenan, namun pelanggaran yang dilakukan biasanya merupakan pelanggaran yang tidak disengaja, seperti salah memanen TBS yang belum matang benar. Akibat ketidaktelitian ini perusahaan akan memberikan denda untuk tiap TBS yang salah. Adapun kematangan kelapa sawit dapat dikelompokkan sebagai berikut : F00 : Buah Mentah Hitam F0 : Buah Mentah Belum Berondolan FI : Buah Berondol 5 – 12,5 dari Buah FII : Buah Berondol 12,5 – 50 dari Buah FIII : Buah Berondol 50 - 75 dari Buah FIV : Buah Berondol 75 – 100 dari Buah FV : Buah sudah terlalu matang dan bila tidak segera dipanen akan busuk Bila masing sering ada buah yang tidak lolos disortasi di TPH dan dijumpai di Loading Ramp, manajer bisa langsung melakukan sortasi di TPH dengan konsekuensi seluruh petugas Universitas Sumatera Utara tersebut dikenakan denda. Denda diberikan bila diperoleh tandan yang tidak memenuhi syarat Kriteria Penilaian Panen sebagai berikut : Tabel 8. Kriteria Penilaian Panen Sumber :Data Sekunder PTP Nusantara IV Unit Kebun Adolina Pengawasan mutu panen dan kondisi lapangan yang terkait dengan panen dilakukan berlapis mulai dari P2B Petugas Pemeriksa BuahMandor panen, Mandor I, Asisten Afdelling dan Kepala Dinas Tanaman. Masing-masing petugas tersebut diberikan wewenang oleh manajer untuk memberikan denda kepada bawahannya bila melakukan kesalahan dalam pengawasan atau sortasi. Denda diberikan dengan dua tujuan yakni bagi karyawan serta bagi perusahaan. Bagi karyawan denda diberikan sebagai No. Kriteria Penilaian Panen Ketentuan 01. Pemeriksaan di TPH oleh P2BTPH • Buah Afkir F00 • Buah Mentah F0 • Kebersihan Berondolan di TPH • Tangkai Tandan tidak Cangkem Kodok Tidak Ada Tidak Ada Bersih Harus Cangkem Kodok

02. Pemeriksaan Lapangan Oleh Mandor Panen