5.2.1. Kinerja Karyawan Pemanenan
Panen merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari pemotongan pelepah kelapa sawit hingga tandan buah sampai ditempat pengumpulan hasil
TPH. Kegiatan Panen yang wajib dilakukan oleh seorang pemanen meliputi : Pemotongan tandan matang panen sesuai kriteria matang panen, pengumpulan dan
pengutipan berondolan, serta penyusunan tandan dan buah tersebut di TPH. Berdasarkan hasil penelitian, maka pada tabel 6 berikut dapat dilihat
bagaimana pelaksanaan kegiatan pemanenan para karyawan pemanen di daerah penelitian ditinjau dari empat dimensi yang telah ditentukan.
Tabel.6 : Pelaksanaan Kegiatan Pemanenan Oleh Karyawan Pemanen
No Dimensi
Kegiatan Pemanenan A
Orang B
Orang C
Orang 1
2 3
4 5
6 I.
Perencanaan Persiapan
Pemanenan 1. Prosedur Kerja
• Mengetahui ada prosedur pemanenan yang diberikan oleh
perusahaan • Mengerti dengan jelas semua
prosedur pemanenan 17 100
17 100 -
- -
-
2. Peralatan Kerja
• Mengetahui jenis peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk pemanenan
• Mempersiapkanmembersihkan peralatan sebelum dipergunakan
• Membersihkan kembali peralatan panen setelah selesai dipergunakan
sebelum mengembalikannya ke perusahaan
17 100 16 94,11
15 88,23 -
15,88 211,76
- -
-
3. Mengidentifikasi Wilayah Kerja
• Mengetahui dan mengenal wilayah kerja
• Mengetahui tahun tanam tanaman yang akan dipanen
• Mengetahui basis borong untuk tiap tahun tanam
16 94,11 17 100
17 100 15,88
- -
- -
-
Universitas Sumatera Utara
4. Waktu dan Hari Kerja
• Mengetahui ketentuan hari kerja yang diberikan perusahaan
• Mengetahui ketentuan jam kerja setiap harinya sesuai kebijakan
perusahaan 17 100
17 100 -
- -
-
II. Organisasi
5. Koordinasi dengan Pihak Manajemen
• Mengerti tingkatan manajemen di kebun adolina misalnya:
pengawasan oleh mandor, dll • Mengetahui sistem penggajian yang
ada serta ketentuan-ketentuan yang ada mengenai penggajian
• Mengenal pihak atasan yang ada di unit kebun
15 88,23 14 82,35
17 100 15,88
211,76 -
15,88 15,88
-
6. Koordinasi dengan Sesama Pekerja Panen
• Kehadiran mengikuti persiapan rutintemu teknis setiap pagi
sebelum mulai bekerja • Mengenal sesama rekan sekerja di
pemanenan • Bekerja sama di lapangan bersama
rekan sesama pemanen 17 100
17 100 14 82,35
- -
3 17,64 -
- 15,88
III Pelaksanaan
7. Pelaksanaan Prosedur
• Melaksanakan tahapan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang
diberikan oleh perusahaan • Melakukan pelanggaran dalam
pelaksanaan kegiatan pemanenan mis: memanen TBS yang masih
mentah 15 88,23
- 15,88
17 100 15,88
-
8. Penggunaan Peralatan
• Menggunakan peralatan yang tepat sesuai dengan tahapannya
• Menggunakan peralatan yang bersih dan dalam kondisi yang baik
• Mampu mengatasi bila terjadi kerusakan alat seperti memperbaiki
sendiri 17 100
17 100 13 76,47
- -
4 23,52 -
- -
Universitas Sumatera Utara
9. Wilayah Pekerjaan
• Melakukan pemanenan pada wilayahblok yang telah ditetapkan
sesuai dengan kebijakan perusahaan
• Mampu mengatasi masalah di wilayah pekerjaan yang
berhubungan dengan kegiatan pemanenan mis:banyak parit
namun kurang titi, dll 17 100
17 100 -
- -
-
10.Pelaksanaan Waktu dan hari Kerja
• Melakukan pekerjaan pada setiap hari kerja kecuali bila keadaan sakit
• Bekerja dengan memenuhi ketentuan jam kerja setiap harinya
• Melakukanmenyelesaikan basis borong tepat pada waktu
sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Perusahaan
17 100 17 100
17 100 -
- -
- -
-
IV. Evaluasi dan
Pelaporan 11. Pelaporan Hasil Pemanenan
• Memenuhi basis borong yang ditetapkan
• Melebihi basis borong yang telah ditetapkan
17 100 17 100
- -
- -
12. Evaluasi Hasil Pemanenan
• Tidak melakukan pelanggaran dalam pemanenan
• Memiliki sikap menerima bila perusahaan memberikan denda oleh
karena pelanggaran yang memang dibuat
- 13 76,47
17 100 4 23,52
- -
Sumber : Data Hasil Olahan Lampiran 3a-3l
Keterangan: A = TahuSelalu
B = Kurang TahuKadang-kadang C = Tidak TahuTidak Pernah
Melalui tabel diatas dapat dijelaskan mengenai pelaksanaan kegiatan pemanenan yang dilakukan oleh karyawan pemanenan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
I. PerencanaanPersiapan Pemanenan
1. Prosedur Kerja
Pihak Perusahaan telah memberikan ketentuan ataupun prosedur pelaksanaan kegiatan untuk setiap kegiatan yang ada di
kebun. Prosedur tersebut dibuat dengan harapan tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan kerja, agar hasil kerja nantinya dapat
sesuai dengan harapan perusahaan, serta meminimalkan terjadinya kesalahan dalam pekerjaan. Biasanya prosedur tersebut diketik,
lalu disosialisasikan pada para karyawan melalui manajemen kebun dengan cara penyampaian secara lisan lalu kemudian menempelkan
pada kantor afdeling, di tempat yang mudah dilihat. Prosedur terdiri dari urutan kegiatan secara garis besar,
misalnya untuk pemanenan; seperti berdoa dulu sebelum memulai kerja, membersihkan alat kerja, dan seterusnya. Kesamaan dari
setiap prosedur kerja untuk tiap kegiatan adalah perusahaan meminta para karyawannya untuk berdoa terlebih dahulu sebelum
memulai pekerjaan, lalu mulai memasangmembersihkan alat yang akan mereka gunakan.
Untuk kegiatan pemanenan secara khusus ada cara-cara untuk melakukan pemanenan kelapa sawit diantaranya :
1. Dipotong pelepah daun yang masih menyanggah buah, dan
diusahakan untuk tidak merusak pelepah lain yang menyanggah buah yang belum matang.
2. Dipotong tangkai buah yang telah matang.
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk tanaman muda, bila masih terdapat berondolan
diketiak daun, berondolan tersebut harus diambil dan dibersihkan.
4. Pelepah daun dipotong menjadi dua atau tiga bagian, lalu
disusun di gawangan. 5.
Dikumpulkan tandan ke jalan pikul sedangkan berondolan dikutip dan dimasukkan ke dalam goni.
6. Semua hasil panen tandan dan berondolan dikumpulkan
di TPH dan diberi tanda sesuai nomor pemanen di gagang tandan.
Melalui hasil pengamatan dan wawancara di lapangan, para karyawan panen secara keseluruhan telah mengetahui prosedur
pemanenan serta paham benar mengenai prosedur tersebut. Hal ini nampak jelas melalui data tabel 6 diatas yakni 100 karyawan
tahu dan paham prosedur yang ada. 2.
Peralatan Kerja Kesesuaian alat panen sangat menentukan kemudahan
pemanen dalam memanen. Alat-alat yang digunakan dalam memanen tandan kelapa sawit diantaranya :
• Untuk tanaman muda Umur 3-5 tahun digunakan dodos
kecil, kampak, sepeda dan goni. •
Untuk tanaman tua Umur lebih dari 5 tahun digunakan dodos besar, egrek, kampak, sepeda, tali, goni dan bambu
egrek.
Universitas Sumatera Utara
Melalui tabel 6 dapat dilihat bahwa seluruh karyawan panen telah mengetahui alat ini, namun hanya 88,23 saja yang
mengatakan mereka mempersiapkan alat mereka terlebih dahulu sebelum dan sesudah selesai menggunakannya. Sisanya, 94,11
hanya mempersiapkan sebelum dipakai saja, dan 11,76 yang kadang-kadang membersihkan setelah setesai menggunakannya.
5,88 bahkan hanya terkadang membersihkan alat tersebut. 3.
Mengidentifikasi Wilayah Kerja Di kebun ada yang dikenal dengan sistem Ancak
Panen,yang merupakan sistem pembagian areal panen yang menjadi tanggung jawab pemanen setiap harinya. Pembagian ancak
panen ini selalu disesuaikan dengan kerapatan buah , kapasitas pemanen dan topografi areal.
Sistem ancak panen ada dua jenis. Setiap pemanen dibebaskan untuk menggunakan ancak panen yang akan mereka
gunakan. Kedua jenis sistem ancak panen tersebut adalah sebagai berikut :
• Ancak Tetap, dengan membagi areal yang akan dikerjakan
pemanen sekaligus dalam satu hari sejak awal. Misalnya pemanen A memanen pada baris ke 1-8, pemanen B pada
baris 9-16, dan seterusnya. Dengan sistem ini pemanen akan memiliki ancak yang cukup luas sehingga mandor
harus mengawasi pemanen dalam areal yang cukup luas
Universitas Sumatera Utara
juga, dan karena hal itulah maka sistem ini jarang digunakan.
• Ancak Giring, dengan membagi areal yang akan dikerjakan
pemanen sedikit demi sedikit dan akan terjadi pemindahan areal kerja. Misalnya pemanen A memanen pada baris ke 1-
3 kemudian pindah lagi ke baris 10-14, sedangkan pemanen B pada baris 4-6 lalu pindah ke baris 15-17. perpindahan
disesuaikan dengan areal yang balum dipanen. Dengan sistem ini panen dapat disesuaikan blok per blok, karena
ancak pemanen diberikan dengan 2 atau 3 kali pindah, dengan demikian maka areal yang harus diawasi mandor
menjadi lebih kecil, sehingga sistem ini lebih sering digunakan.
Dari data tabel 6 dilihat bahwa ada 94,11 karyawan yang mengaku benar mengenal dengan baik daerah pemanenan mereka.
Untuk tahun tanam tanaman, seluruh karyawan rata-rata mengetahui, biasanya tahun tanam ini dibuat tandanya pada pohon.
Sedangkan untuk basis borong masing-masing tahun tanam, setiap karyawan panen mengaku telah mengetahuinya. Hal ini terbukti
dari hasil perolehan tandan yang mereka panen. Mengetahui basis borong sangat penting untuk memperoleh premi bila mereka
mampu memanen melebihi basis yang ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
4. Waktu dan Hari Kerja
PTP Nusantara IV Unit Kebun Adolina menggunakan 2 dua rotasi panen yakni Rotasi 57 dimana blok kebun dipanen
selama 5 hari dalam seminggu, yang dilakukan pada Semester I Januari sd Juni; dan Rotasi 67 dimana selama seminggu ada 6
hari pemanenan, yakni pada Semester II Juli sd Desember. Kebun memiliki pembagian daerah tanaman menghasilkan
sehingga dapat dipanen tepat pada waktunya tanpa melewati areal tertentu. Misalnya bila suatu daerah TM akan dipanen dengan
rotasi panen 57, maka arel tersebut akan dibagi menjadi 5 kapveld dan diusahakan pembagian antara kepveld satu dengan selanjutnya
tetap berada dalam arel yang cukup berdekatan. Jadi tidak semua wilayah dipanen pada hari yang sama.
Melalui data tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa masing- masing karyawan telah mengetahui waktu dan hari kerja
pemanenan.
II. Organisasi
5. Koordinasi dengan Pihak Manajemen
Melalui data tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa masih ada karyawan yang hanya bekerja namun kurang mengerti mengenai
bagaimana manajemen kebun bahkan sistem penggajian dirinya, namun persentasenya hanya sebagian kecil saja, yakni 5,88 saja
untuk masing-masing mereka yang kurang serta tidak tahu
Universitas Sumatera Utara
bagaimana manajemen di kebun. Sedangkan mengenai penggajian, ada 11,76 yang kurang mengerti dan 5,88 yang tidak mengerti.
6. Koordinasi dengan Sesama Pemanen
Sesama karyawan ternyata telah saling tahu serta mau bekerja sama dalam kegiatan pemanenan, hanya sedikit yang
merasa kurang bekerja sama serta tidak merasa perlu bekerja sama dalam tugasnya, yakni sebesar 17,64 yang merasa kurang dan
5,88 yang meyatakan tidak perlu.
III . Pelaksanaan Pemanenan
7. Pelaksanaan Prosedur
Melalui tabel 6 dapat kita lihat bahwa 88,23 karyawan panen mengikuti ketentuan sebagaimana yang dianjurkan oleh
perusahaan terhadap pelaksanaan pemanenan. Sedangkan untuk pemanenan TBS mentah atau belum terlalu masak biasanya
karyawan pernah melakukan kesalahan ini sepanjang pekerjaan mereka meskipun tidak dalam jumlah yang besar.
8. Penggunaan Peralatan
Seluruh karyawan pemanenan menggunakan peralatan yang tepat dan bersih dalam pekerjaan mereka, namun hanya 76,47
saja yang mampu mengatasi bila terjadi kerusakan pada alat mereka.
Universitas Sumatera Utara
9. Wilayah Pekerjaan
Seluruh karyawan telah mengetahui lokasi wilayah yang akan dipanen serta melakukan pemanenan pada wilayah yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Mengenai masalah di lokasi pemanenan, biasanya karyawan hanya terganggu saja namun
mampu mengatasi masalah, artinya tidak menghambat pekerjaan pemanenan.
10. Pelaksanaan Waktu dan Hari Kerja
Karyawan panen melaksanakan kegiatan pemanenan sesuai waktu dan jadwal dari perusahaan. Seluruh basis borong
pemanenan biasanya terpenuhi tepat pada waktunya, sesuai ketentuan perusahaan.
IV.Evaluasi dan Pelaporan
11. Pelaporan Hasil Pemanenan
Karyawan panen melaksanakan kegiatan pemanenan sesuai waktu dan jadwal dari perusahaan. Seluruh basis borong
pemanenan biasanya terpenuhi tepat pada waktunya, sesuai ketentuan perusahaan, bahkan karyawan mampu melebihkan dari
basis borongnya sehingga mendapat mampu premi, keadaan ini ditunjukkan melalui tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Selisih Panen TBS Karyawan Panen Januari 2008 sd Oktober 2008
Nilai Jumlah
Rata-rata Panen
6264736 368513,88
Basis Borong 2418215
142247,94
Selisih 3846521
226266
Sumber : Hasil Olah Data Lampiran 4
12. Evaluasi Hasil Pemanenan
Rata-rata karyawan pemanenan pernah melakukan pelanggaran dalam pemanenan, namun pelanggaran yang
dilakukan biasanya merupakan pelanggaran yang tidak disengaja, seperti salah memanen TBS yang belum matang benar. Akibat
ketidaktelitian ini perusahaan akan memberikan denda untuk tiap TBS yang salah.
Adapun kematangan kelapa sawit dapat dikelompokkan sebagai berikut :
F00 : Buah Mentah Hitam
F0 : Buah Mentah Belum Berondolan
FI : Buah Berondol 5 – 12,5 dari Buah
FII : Buah Berondol 12,5 – 50 dari Buah
FIII : Buah Berondol 50 - 75 dari Buah
FIV : Buah Berondol 75 – 100 dari Buah
FV : Buah sudah terlalu matang dan bila tidak segera dipanen akan busuk
Bila masing sering ada buah yang tidak lolos disortasi di TPH dan dijumpai di Loading Ramp, manajer bisa langsung
melakukan sortasi di TPH dengan konsekuensi seluruh petugas
Universitas Sumatera Utara
tersebut dikenakan denda. Denda diberikan bila diperoleh tandan yang tidak memenuhi syarat Kriteria Penilaian Panen sebagai
berikut :
Tabel 8. Kriteria Penilaian Panen
Sumber :Data Sekunder PTP Nusantara IV Unit Kebun Adolina
Pengawasan mutu panen dan kondisi lapangan yang terkait dengan panen dilakukan berlapis mulai dari P2B Petugas
Pemeriksa BuahMandor panen, Mandor I, Asisten Afdelling dan Kepala Dinas Tanaman. Masing-masing petugas tersebut diberikan
wewenang oleh manajer untuk memberikan denda kepada bawahannya bila melakukan kesalahan dalam pengawasan atau
sortasi. Denda diberikan dengan dua tujuan yakni bagi karyawan
serta bagi perusahaan. Bagi karyawan denda diberikan sebagai
No. Kriteria Penilaian Panen
Ketentuan 01.
Pemeriksaan di TPH oleh P2BTPH
• Buah Afkir F00 • Buah Mentah F0
• Kebersihan Berondolan di TPH • Tangkai Tandan tidak Cangkem Kodok
Tidak Ada Tidak Ada
Bersih Harus Cangkem Kodok
02. Pemeriksaan Lapangan Oleh Mandor Panen
• Buah Matang yang tidak Dipanen • Keadaan Brondolan di PinggiranGawangan
• Buah Dipetik yang tidak Dibawa ke TPH • Pelepah Sengkleh kena Egrek
Tidak Ada Bersih
Tidak Ada Tidak Ada
Universitas Sumatera Utara
suatu punishment yang juga adalah peringatan agar tindakan kesalahan serta ketidaktelitian pekerjaan ini tidak terulang lagi.
Sedangkan bagi perusahaan sebagai pihak yang dirugikan dalam hal ini, denda sendiri merupakan yang bertujuan untuk
menghindarkan perusahaan dari kerugian akibat kesalahan serta ketidaktelitian pemanenan tersebut. Besarnya Denda Panen dapat
dilihat berdasarkan pihak yang melakukan pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 9 Berikut :
Tabel 9. Denda Panen
No. Pemeriksaan Oleh
Yang Didenda Besar Denda
01. Petugas Pemeriksa Buah P2B
Mandor Panen Pemanen
100 02.
Mandor I Pemanen
P2B Mandor Panen
100 50
50 03.
Ass.Afdelling Pemanen
P2B Mandor Panen
Mandor I 100
50 50
25 04.
Kepala Dinas Tanaman Pemanen
P2B Mandor Panen
Mandor I Ass.Afelling
100 50
50 25
10
05. Manajer Unit
Pemanen P2B
Mandor Panen Mandor I
Ass.Afelling Kepala Dinas Tanaman
100 50
50 25
10
5 06.
Pemeriksaan di Loading Ramp - Jika Buah tidak Bernomor
- Jika Buah Bernomor Tukang Muat
Pemanen P2B
Mandor I Ass.Afelling
Kepala Dinas Tanaman 100
100 50
25 10
5
Sumber :Data Sekunder PTP Nusantara IV Unit Kebun Adolina
Melalui tabel 9 diatas kita dapat melihat bahwa masing- masing pihak pemeriksa memiliki ketentuan besar pendendaan.
Universitas Sumatera Utara
Setiap kali tandan berpindah lokasi maka selalu dilakukan pemeriksaan ulang, tujuannya agar tandan yang akan diolah benar-
benar merupakan hasil terbaik, agar hasil olahan juga semakin baik. Tujuan lainnya adalah untuk menghindarkan perusahaan dari
kerugian. Berdasarkan hasil penelitian maka rata-rata karyawan
sampel pernah melakukan kesalahan hingga dikenakan denda. Tabel 10 berikut akan menunjukkan bagaimana keadaan denda
para pemanen hingga bulan Oktober 2008 :
Tabel 10. Denda Panen terhadap Sampel sd Oktober 2008
Bulan Denda
Rp Rata-ratasampel Rp
Januari
170000 10000
Februari
57000 3352,94
Maret
48000 2823,53
April Mei
Juni Juli
9000 529,41
Agustus
213250 12544,12
September
80250 4720,6
Oktober
94750 5573,53
Jumlah
672250 39544,12
Sumber :Pengolahan Lampiran 7
Dari tabel 10 diatas dapat kita lihat bahwa kesalahan pemanenan paling banyak terjadi pada bulan Agustus, dimana
denda yang diperoleh total sampel mencapai Rp.213.250,-. Sedangkan pada bulan April sd Juni para pemanen tidak mendapat
denda. Jadi hingga Oktober 2008 para pemanen sampel telah mendapat pemotongan upah akibat denda hingga Rp.672.250,-.
Universitas Sumatera Utara
Melalui data tabel 6 dapat dilihat bahwa sebesar 23,52 karyawan mengaku sulit menerima kenyataan mereka didenda,
namun tidak ada perlawanan, karena sitem pendendaan memang masih dalam batas yang wajar sebab perusahaan menanggung
kerugian karena kesalahan ini.
Berdasarkan keseluruhan rangkaian pelaksanaan kegiatan diatas maka pada Tabel 11 di bawah ini didapatlah gambaran mengenai bagaimana keadaan
kinerja karyawan panen pada daerah penelitian, sebagai berikut :
Tabel 11. Kinerja Karyawan Panen
No. Kinerja
Jumlah Orang Persentase
1. Buruk
- -
2. Kurang Baik
- -
3. Lumayan Baik
- -
4. Baik
- -
5. Sangat Baik
17 100,00
Total 17
100,00
Sumber: Pengolahan Data Lampiran 6a
Melalui tabel 11 diatas dapat dilihat bahwa kinerja karyawan panen di PTP Nusantara IV Unit Kebun Adolina adalah baik terhadap sistem penggajian yang
ada.
5.2.2. Kinerja Karyawan Pemeliharaan
Adapun kegiatan pemeliharaan lebih beragam dari kegiatan pemanenan. Setiap karyawan tidak hanya bekerja untuk satu kegiatan pemeliharaan saja,
namun dapat bertukar tergantung keadaan serta kebutuhan pemeliharaan. Adapun jenis kegiatan pemeliharaan antara lain sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Pemeliharaan Gawangan dan Piringan
Pemeliharaan Gawangan Chemis Gawangan, dengan menyemprotkan herbisida pada gawangan. Salah satu herbisida yang digunakan adalah Sun UP 480 AS, yang
adalah herbisida sistemik terutama untuk gulma berdaun lebar, dengan dosis 300 ccha atau 6 ccl air. Ditambahkan pula campuran herbisida Ally 20 WDG
sebanyak 12,5 gha agar dapat membunuh gulma berdaun kecil juga. Penyemprotan dilakukan 6 bulan sekali dengan menggunakan alat semprot Solo
atau Micron Herby. Pemeliharaan Piringan dilakukan 3 bulan sekali, dapat dilakukan secara manual
dengan menggaru piringan membuang sampah sisa panen serta gulma maupun chemis.
PemangkasanPenunasan
Melakukan pembuangan pelepah yang tidak produktif lagi untuk memfokuskan hasil fotosintesis ke tandan serta memudahkan pemanenan.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang penting dalam pemeliharaan. Hama yang banyak ditemukan antara lain ulat api, ulat kantong, kumbang tanduk dan tikus.
Sedangkan penyakit yang banyak ditemui adalah busuk tandan dan busuk pangkal batang.
Universitas Sumatera Utara
Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk mempertahankan kesuburan tanah dengan memberikan pupuk sebagai pengganti unsur hara yang telah hilang dari dalam
tanah karena diambil tanaman.
Pemeliharaan Jalan, Parit dan Jembatan
Pemeliharaan jalan dengan jalan menyiram pasir batu pada jalan yang cukup licin, membersihkan gulma yang ada disekitar jalan, menimbun jalan yang berlubang.
Pemeliharaan Parit, untuk memperlancar drainase air pada saat musim hujan, membuang gulma disekitar dan dalam parit dan memperdalam parit.
Pemeliharaan Jembatan, untuk memperlancar transportasi pekerja, pengangkutan TBS dan pupuk.
Karyawan pemeliharaan terdiri dari karyawan pria dan wanita, adapun pembagian pekerjaan pria dan wanita di bagian pemeliharaan dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
Tabel 12. Pembagian Kerja Pemeliharaan oleh Pria dan Wanita Wanita
Pria
Chemis Piringan Garuk Piringan Sisipan
Dongkelan Babatan
Pemupukan Chemis Piringan
Dongkelan Babatan
Pemupukan Tunasan
Penyemprotan Hama Babat Jalan
Sumber :Olahan Data Primer wawancara
Universitas Sumatera Utara
Untuk karyawan pemeliharaan, pada tabel 13 berikut dapat dilihat bagaimana pelaksanaan kegiatan pemeliharaan para karyawan di daerah penelitian ditinjau
dari empat dimensi yang telah ditentukan.
Tabel.13 : Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Oleh Karyawan Pemeliharaan
No .
Dimensi Uraian Tugas Pokok PPL
A Orang
B Orang
C Orang
1 2
3 4
5 6
I. Perencanaan
Persiapan Pemeliharaan
1.Prosedur Kerja
• Mengetahui ada prosedur pemeliharaan yang diberikan oleh
perusahaan • Mengerti dengan jelas semua
prosedur pemeliharaan 75 100
75 100 -
- -
-
2. Peralatan Kerja
• Mengetahui jenis peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk
pemeliharaan • Mempersiapkanmembersihkan
peralatan sebelum dipergunakan • Membersihkan kembali peralatan
setelah selesai dipergunakan sebelum mengembalikannya ke
perusahaan 75 100
75 100 75 100
- -
- -
- -
3. Mengidentifikasi Wilayah Kerja