104
dependen untuk mengambil keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan membandingkan tingkat signifikansi alpha
sebesar 5 0,05. Jika nilai probability F lebih besar dari alpha 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen dengan kata lain variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen Ghozali, 2012:98. Sebaliknya jika nilai probability F lebih kecil dari alpha
0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Selain
itu, dapat juga dengan membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel
. Apabila F
hitung
lebih besar dari F
tabel
maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependen. Sedangkan jika nilai F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
Ghozali, 2012:98.
5. Koefisien Determinasi R Square
Koefisien determinasi R² Pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen Ghozali, 2012:97. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 nol dan 1 satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
105
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2009:87. Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien
determinasi adalah jumlah variabel independen yang dimasukan kedalam model. Setiap penambahan satu variabel independen, maka
R
2
pasti meningkat tidak peduli apakah variabel berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independen. Oleh karena itu, banyak
peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R
2
pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti nilai R
2
, nilai Adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambah ke dalam model.
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012:59. Penelitian ini terdiri dari empat variabel, tiga variabel
independen dan satu variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kompetensi, kepuasan kerja dan budaya organisasi
sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja tenaga perawat. Lebih jelasnya sebagai berikut:
1. Variabel bebas independent variable merupakan variabel yang mempengaruhi atau mejadi sebab perubahannya atau timbulnya
106
variabel terikat dependent variable Sugiyono, 2012:59. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Kompetensi X
1
, Kepuasan Kerja X
2
, dan Budaya Organisasi X
3
. 2. Variabel terikat dependent variable merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2012:59. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
terikat adalah Kinerja Tenaga Perawat Y.
Tabel 3. 2 Operasional Variabel Penelitian
No Variabel
Dimensi Indikator
Skala 1
Kompetensi X1
kompetensi individu
merupakan karakter sikap dan
perilaku, atau kemampuan
individual yang relatif bersifat
stabil ketika menghadapi suatu
situasi di tempat kerja yang
terbentuk dari sinergi antara
watak, konsep diri, motivasi internal,
serta kapasitas pengetahuan
kontekstual. a. Kompetensi
intelektual - Berprestasi
- Kepastian kerja - Inisiatif
- Penguasaan
informasi - Berpikir analitik
- Berpikir konseptual - Keahlian praktikal
- Kemampuan
linguistik - Kemampua naratif
Ordinal
b. Kompetensi emosional
- Sensitifitas atau saling pengertian
- Kepedulian terhadap kepuasan pelanggan
internal dan eksternal
- Pengendalian diri - Percaya diri
- Kemampuan
beradaptasi Ordinal
107
No Variabel
Dimensi Indikator
Skala
Spencer and Spencer dalam
Marliana 2011 - Komitmen pada
organisasi c. Kompetensi
sosial - Pengaruh
dan dampak
- Kesadaran berorganisasi
- Membangun hubungan kerja
- Mengembangkan orang lain
- Mengarahkan bawahan
- Kerja tim - Kepemimpinan
kelompok Ordinal
2 Kepuasan kerja
X2
Herzberg dalam Wijono 2010:46
ada dua faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja dan ketidakpuasa kerja
yang dialamai oleh individu yaitu
faktor motivator dan hygiene, dalam
konteks pekerjaan faktor motivatorlah
pekerjaan itu sendiri, prestasi,
kemungkinan pertumbuhan,
a. Maintenance factors
- Gaji - Teknik dan kualitas
supervisi - Administrasi dan
kebijakan perusahaan
- Kualitas hubungan interpersonal
- Keamanan kerja - Manfaat tambahan
fringe benefits - kondisi kerja
Ordinal
b. Motivational factors
- Prestasi - Pengakuan
- Tanggung jawab - Kemajuan
- Kemungkinan
perkembangan Ordinal
108
No Variabel
Dimensi Indikator
Skala tanggung jawab,
kemajuan, pengakuan dan
status yang akan memberi kepuasan
kerja sekiranya kebutuhan-
kebutuhan dalam faktor tersebut
terpanuhi. Herzberg dalam
Vip pramarta dan
Haruman, 2005
- Pekerjaan itu sendiri
3
Budaya organisasi X3
Daniel R.Denison 1990:32
menjelaskan budaya organisasi
adalah nilai-nilai, keyakinan dan
prinsip-prinsip dasar yang
merupakan landasan dari
sistem dan praktek- praktek manajemen
serta perilaku yang meningkatkan dan
menguatkan prinsip-prinsip
tersebut. Dimensi
Denison Dalam Made Darsana
2013 a. Involvment
- Empowerment - Team orientation
- Development
capability Ordinal
b. Consistency - Core values - Agreement
- Coordination and integration
Ordinal
c. Adaptability - Creatihing change - focus on the
customer - organizational
learning Ordinal
d. Mission - Direction and
strategic intentions - Aims and objectives
- Vission Ordinal
109
No Variabel
Dimensi Indikator
Skala 4
Kinerja Y Wilson Bangun
2012:231 kinerja
adalah hasil pekerjaan yang
dicapai seseorang berdasarkan
persyaratan- persyaratan
pekerjaan job requirment.
a. kriteria berdasarkan
sifat - Loyalitas
- Terampil - Pengetahuan
dan kemampuan
untuk melaksanakan kerja
dengan baik Ordinal
b. Kriteria berdasarkan
perilaku - Inisiatif dalam
bekerja Ordinal
c. Kriteria berdasarkan
hasil - Kualitas dari
pekeraan - kuantitas dari
pekerjaan Ordinal
110
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Rumah Sakit