PENUTUP, yang terdiri dari dua sub yaitu kesimpulan dan saran

didasarkan adanya indikasi bahwa penggarap tanah akan di eksploitasi semata- mata untuk kepentingan pemilik tanah sehingga hal ini di larang. 8 Menurut Mannan terkait sewa usaha produktif diperlukan dalam proses menciptakan nilai secara bersama karena pemilik modal dan pengusaha ikut berperan aktif dalam produksi barang atau jasa. Pengambilan sewa harus di dasarkan pada prinsip “tidak menganiaya atau dianiaya”. Hal tersebut juga dijelaskan pada surat Al Baqaroh: 279.                   رق لا 2 : 272 Artinya: “Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasulnya, tetapi jika kamu bertaubat, maka kamu berhak atas pokok hartamu, kamu tidak berbuat dzalim merugikan dan tidak di dza limi atau dirugikan.” b. Upah Upah adalah harga yang dibayarkan kepada pekerja atas jasanya, tenaga kerja diberikan imbalan atas jasanya. Dengan kata lain, upah adalah harga dari tenaga yang dibayar atas jasanya dalam produksi. 9 Sedangkan tenaga kerja adalah salah satu faktor produksi. Ketentuan yang menjamin diperlakukannya tenaga kerja secara manusiawi, diantaranya yaitu: 10 1 Hubungan antara musta’jir dan ajir adalah hubungan persaudaraan yang manusiawi secara menyeluruh. 8 M Abdul Mannan, Ekonomi Islam: Teori dan Prakktek, h.56 9 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, jilid 2, h. 361 10 Hasanudin, Sistem Ekonomi Islam, h. 130-131 2 Beban kerja dan lingkungan yang melingkupinya harus memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan. 3 Tingkat upah minimum hendaknya mencukupi pemenuhan kebutuhan dasar dari para tenaga kerja.

2. Distribusi Kekayaan

Di dalam Islam, distribusi kekayaan dapat mengambil beberapa bentuk seperti zakat, infak, sedakah, wakaf, warisan, hibah, wasiat, qurban dan aqiqah, 11 Untuk mencapai pemerataan pendapatan kepada masyarakat secara obyektif, Islam menekankan perlunya membagi kekayaan kepada masyarakat melalui kewajiban membayar zakat, mengeluarkan infak, serta adanya hukum waris dan wasiat serta hibah. Aturan ini diberlakukan agar tidak terjadi konsentrasi harta pada sebagian kecil golongan saja. Hal ini berarti pula agar tidak terjadi monopoli dan mendukung distribusi kekayaan serta memberikan latihan moral tentang pembelanjaan harta secara benar.

B. Zakat

1. Pengertian Zakat

Zakat menurut bahasa artinya berkembang an-namaau, juga pensucian thahir . Sedangkan menurut istilah syara’, zakat memiliki dua makna tersebut yaitu berkembang dan pensucian. Karena dengan mengeluarkan zakat menjadi sebab timbulnya berkah dan bersihnya pada harta. 12 11 Hasanudin, Sistem Ekonomi Islam, h. 134 12 M. Sholahuddin, Asas-asas Ekonomi Islam Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007, h. 222