Zakat Fitrah Jenis-jenis Zakat

Menurut Hanafiyyah kekayaan adalah segala yang dapat dipunyai dan diambil manfaatnya, Adakalanya juga tidak dapat dimanfaatkan tetapi mungkin dimiliki dan diambil manfaatnya, namun sebaliknya sesuatu yang tidak mungkin dipunyai tetapi dapat diambil manfaatnya, seperti cahaya, dan panas matahari, tidaklah termasuk kekayaan. Sedangkan menurut Syafi’i, Maliki, dan Hanbali, manfaat itu termasuk kekayaan, menurut mereka yang penting bukanlah dapat dipunyai sendiri tetapi dipunyai dengan menguasai sumbernya. Para ahli hukum positif berpegang pada prinsip manfaat adalah kekayaan. 37 Di Indonesia telah ditetapkan harta yang dikenakan zakat kekayaan adalah: 38 Emas, perak dan logam mulia, Uang dan surat berharga, Perniagaan, Pertanian, perkebunan dan kehutanan, Peternakan dan Perikanan, Pertambangan, Perindustrian, Pendapatan dan jasa yang terakhir Rikaz

4. Syarat dan Rukun Zakat

a. Syarat Wajib Zakat

Ulama Islam sepakat bahwa zakat hanya diwajibkan kepada Muslim dewasa yang waras, merdeka, dan memiliki kekayaan dalam jumlah tertentu dengan syarat-syarat tertentu, yaitu: 1 Milik Penuh 39 Pemilikan penuh adalah istilah yang terdiri dari dua kata, pemilikan dan penuhnya pemilikan itu. Pemilikan menurut terminologi adalah infinitif yang berarti “menguasai dan dapat dipergunakan”. 37 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 123-124 38 Pasal 4 Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat 39 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 127 Milik Penuh Menurut ulama Hanafi, hartanya harus dimiliki di tangan. Ulama Maliki berpendapat, seseorang harus mempunyai hak bertindak dalam harta yang dimilikinya. Sedangkan menurut Ulama Syafi’i dan Hanbali, harta itu berada di tangannya dan dipergunakan sesuai keinginannya dan mendapat buahnya serta tidak berkaitan dengan hak orang lain. 40 2 Berkembang 41 Berkembang nama ’ secara terminologi berarti “bertambah”. dan menurut pengertian ini dapat dikelompokkan menjadi dua, bertambah secara konkrit dan bertambah tidak secara konkrit. Bertambah secara konkrit adalah bertambah akibat pembiakan, perdagangan dan sejenisnya, sedangkan bertambah tidak secara konkrit adalah kekayaan itu berpotensi berkembang baik berada di tangannya maupun di tangan orang lain 3 Cukup Senisab 42 Tidak wajib zakat atas orang yang tidak memiliki nisab. 43 Para ulama sepakat bahwa cukup nisab pada selain zakat pertanian merupakan syarat wajib zakat. Abu Hanifah berpendapat bahwa banyak ataupun sedikit hasil yang tumbuh dari tanah harus dikeluarkan 40 Thaha Abdullah, Hak Fakir Miskin Dar El Fikr; Beirut-Lebanon, 1987, h. 31 41 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 138 42 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 149 43 Thaha Abdullah, Hak Fakir Miskin, h. 33 zakatnya sepuluh persen. Sedangkan menurut jumhur ulama nisab merupakan ketentuan yang mewajibkan zakat pada seluruh kekayaan. 4 Bebas dari Hutang 44 Jumhur ulama berpendapat bahwa hutang merupakan penghalang wajib zakat, atau dapat mengurangi ketentuan wajibnya dalam kasus kekayaan tersimpan seperti uang dan harta benda dagang. Tetapi kekayaan yang kelihatan, seperti ternak dan pertanian, ulama fikih berbeda pendapat meskipun pada dasarnya sulit membedakan kekayaan tersimpan dan kekayaan yang kelihatan. 5 Berlalu Setahun 45 Berlalu setahun ataupun telah sampai haul pemilikan harta yang berada di tangan si pemilik sudah berlalu masanya dua belas bulan Qamariyah. Persyaratan setahun itu hanya buat ternak, uang, dan harta benda dagang, yaitu yang dapat dimasukkan ke dalam istilah “zakat modal”. Tetapi hasil pertanian, buah-buahan dan harta karun tidaklah dipersyaratkan satu tahun dan semuanya itu dapat dimasukkan ke dalam istilah “zakat pendapatan”.

b. Rukun Zakat

Zakat mal harta yang telah memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan hukum Islam kemudian harus memenuhi ketetapan rukun zakat yaitu: 44 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 155 45 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 161