masalah distribusi persorangan, dapat dipecahkan dengan cara sebaik-baiknya, setelah terlebih dahulu diteliti masalah kepemilikan serta faktor-faktor produksi
5
Distribusi secara teori dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu distribusi pendapatan dan distribusi kekayaan.
1. Distribusi Pendapatan
Distribusi pendapatan terdiri dari dua kata, yaitu distribusi dan pendapatan. Menurut KBBI, distribusi bermakna pembagian, penyaluran, dan
pengiriman, sedangkan pendapatan artinya adalah hasil kerja usaha, maupun pencarian. Dapat disimpulkan bahwa distribusi pendapatan adalah usaha
penyaluran dan pembagian hasil kerja usaha, niaga, ataupun jasa dengan berupa uang atau harta kepada setiap anggota masyarakat.
Distribusi pendapatan dapat terbagi menjadi dua, yaitu yang bersumber dari tanah sewa dan bersumber dari tenaga kerja upah.
6
a. Sewa
Afzalurrahman mengemukakan mengenai sewa ada pemikir yang menganggap sistem bagi hasil sebagai sesuatu yang tidak sah atau haram.
Pendapat ini didasarkan atas hadis Rasulullah yang menyatakan bahwa Rasulullah melarang penyerahan tanah dengan persewaan dan pembagian
hasil dengan mengambil hasil tanah.
7
Alasan larangan sewa tersebut
5
M. Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam Yogyakarta; PT Dana Bhakti Wakaf, 1995, h. 113
6
Hasanudin, Sistem Ekonomi Islam Jakarta: FDK Press, 2008, h. 126
7
Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, jilid 2 Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995, h. 279
didasarkan adanya indikasi bahwa penggarap tanah akan di eksploitasi semata- mata untuk kepentingan pemilik tanah sehingga hal ini di larang.
8
Menurut Mannan terkait sewa usaha produktif diperlukan dalam proses menciptakan nilai secara bersama karena pemilik modal dan
pengusaha ikut berperan aktif dalam produksi barang atau jasa. Pengambilan sewa harus di dasarkan pada prinsip
“tidak menganiaya atau dianiaya”. Hal tersebut juga dijelaskan pada surat Al Baqaroh: 279.
رق لا 2
: 272
Artinya: “Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang
dari Allah dan Rasulnya, tetapi jika kamu bertaubat, maka kamu berhak atas pokok hartamu, kamu tidak berbuat dzalim merugikan dan tidak di
dza limi atau dirugikan.”
b. Upah
Upah adalah harga yang dibayarkan kepada pekerja atas jasanya, tenaga kerja diberikan imbalan atas jasanya. Dengan kata lain, upah adalah
harga dari tenaga yang dibayar atas jasanya dalam produksi.
9
Sedangkan tenaga kerja adalah salah satu faktor produksi.
Ketentuan yang menjamin diperlakukannya tenaga kerja secara manusiawi, diantaranya yaitu:
10
1 Hubungan antara musta’jir dan ajir adalah hubungan persaudaraan
yang manusiawi secara menyeluruh.
8
M Abdul Mannan, Ekonomi Islam: Teori dan Prakktek, h.56
9
Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, jilid 2, h. 361
10
Hasanudin, Sistem Ekonomi Islam, h. 130-131