Syarat Wajib Zakat Syarat dan Rukun Zakat

1 Niat Perbuatan itu sah hanya dengan niat. Zakat berbeda dengan membayar utang, karena membayar utang itu bukan ibadah. Utang itu gugur dengan sebab menggugurkan mustahiknya; berbeda dengan zakat, tidak ada seorang pun yang berhak menggugurkan zakat dari orang yang wajib kepadanya. 46 Jumhur ulama sepakat niat adalah wajib dalam zakat dan ibadah-ibadah lainnya. 47 2 Harta yang diberikan adalah harta zakat Yang dimaksud dengan harta zakat adalah harta yang memenuhi unsur syarat-syarat zakat. Sehingga tidak sah zakat bila tidak memenuhi ketentuan tersebut. 3 Harta diberikan kepada Asnaf Zakat Zakat adalah pemberian wajib dalam harta kepada yang berhak dengan menyerahkan kepada mustahik zakat atau pun wakilnya dengan memutuskan manfaat dari pemiliknya.

5. Mustahik Zakat

Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat. 48 Adapun mustahik zakat telah disebutkan secara jelas di dalam Al- Qur’an sebagaimana ayat berikut:                         هبوتلا 2 : 60 46 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 781-782 47 Thaha Abdullah, Hak Fakir Miskin, h. 38 48 Pasal 1Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, miskin, pengurus zakat amil, orang-orang yang dibujuk hatinya muallaf, budak yang telah dijanjikan akan dimerdekakan, orang yang berhutang, untuk jalan Allah fi sabilillah, dan untuk orang dalam perjalanan yang kehabisan belanja ibnu sabil, itulah sebagai suatu ketetapan dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” QS At-Taubah: 60 a. Fakir Fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta dan tidak mempunyai mata pencaharian dan dialami terus-menerus atau dalam beberapa waktu saja, baik ia minta-minta kepada orang lain atau tidak minta-minta 49 . Firman Allah swt:                                رق لا 2 : 271 Artinya: “Berikanlah zakat kepada orang-orang fakir, yaitu orang-orang yang terikat di jalan Allah, mereka tidak dapat berusaha mencari nafkah. Orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari meminta- minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” QS. Al-Baqarah: 273

b. Miskin

Miskin jamak, masakin adalah orang yang mempunyai harta atau mempunyai mata pencaharian tapi tidak mencukupi kebutuhannya sehari-hari, baik ia minta-minta atau tidak minta-minta 50 49 Imam Syafi’i Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Ringkasan kitab Al Umm Imam Syafi’i Abu Abdullah Muhammad bin Idris; penerjemah Mohammad Yasir Abd Mutholib Jakarta; Pustaka Azzam, 2004, h. 500 50 Imam Syafi’i Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Ringkasan kitab Al Umm Imam Syafi’i Abu Abdullah Muhammad bin Idris; penerjemah Mohammad Yasir Abd Mutholib, h. 500 Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw, bersabda: َةَر يَر ه َِِأ َنَع َلاَق َمّلَسَو ِه يَلَع ىَلَص ه ل و سَر ّنَأ ه َع ه َيِضَر : ِْك سِم لا َس يَل اَذَِب ّطلا ّو ِفا ىَلَع ف و طَي يِذّلا ِساَّلا ف ِنَََر مّتلاَو ةَر مّتلاَو ِناَتَم قّللاَو ةَم قّللا ّد رَ ت . َق لا او : َف َم لا ا ِم س ِك ْ َي َر س و َل لاق ؟ه : ِه يِ غ ي ًًِغ دََِ ََ يِذّلا َََو ِه يَاَع قّدَصَت يَ ف هَل نَط ف ي َََو َي س َأ ل َساّلا َش ي ًأ. ملسم اور Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, orang miskin itu bukanlah orang yang berkeliling untuk meminta-minta kepada orang lain, lalu dia mendapat sesuap atau dua suap makanan, atau satu atau dua butir kurma, para sahabat bertanya, lalu siapakah orang miskin itu ya Rasulullah? Beliau menjawab; yaitu, orang yang tidak mempunyai kekayaan yang bisa mencukupinya. Namun dia tidak menampakkan kekurangan agar diberi sedekah, dan tidak meminta-minta sedikit pun kepada orang lain. HR. Muslim 51

c. Amil

Amil jamak, amilin adalah orang yang ditugasi oleh penguasa untuk menarik zakat dari orang yang berhak membayar zakat, Amil bisa terdiri dari orang miskin atau pun kaya hukumnya sama apabila bertugas menarik zakat. 52 َع ن َأ ِب َس ِع ي ِد لا د ِر َر ى ِض َى ه َع ه َق َلا : َق َلا َر س و ل م ه : ََ ِ ت ّل ّصلا َد َق ة ِل َغ ِِ ِإ ، َّ َِل م َس ة : ِل َع ِما ل َع َل ي َه َأ ،ا و َر ج ل ِا ش َ ت َر َها َِب ا ِلا ِه َأ ، و َغ ِرا م َأ ، و َغ زا ِف َس ِب ي ِل ِه َأ و ِم س ِك ْ َت َص ّد ق َع َل ي َه ِم ا َه َف ا َأ ه َد ِم ى َه ِل ا َغ ًِِ . اور وبأو دَا لاسرِا لعأو مكالا هححصو هجام نباو دواد 53 Artinya: Diriwayatkan dari Sa’id Al-Hudri r.a. dia berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: “Tidak halal sedekah bagi orang kaya kecuali dalam lima hal. Pertama, karena menjadi amil. Kedua, orang kaya yang membeli barang sedekah dengan hartanya. Ketiga, yang berutang. Keempat, orang kaya yang berperang di jalan Allah. Kelima, seorang miskin yang menerima sedekah dari orang kaya, lalu ia menghadiahkan kembali kepada orang kaya itu pula.” HR. Ahmad, Abu Daud dan Ibn Majah Amil berperan menghubungkan antara pihak Muzakki dengan Mustahik. Sebagai perantara keuangan Amil dituntut menerapkan azas trust kepercayaan, 51 M. Nashiruddin al-Albani, Ringkasan Shahih Muslim, h. 274 52 Imam Syafi’i Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Ringkasan kitab Al Umm Imam Syafi’i Abu Abdullah Muhammad bin Idris; penerjemah Mohammad Yasir Abd Mutholib, h. 500 53 Muhammad bin Ismail, Subulussalam; Juz II. h. 145