57
a. Melanggar aturan adat yang sudah berlaku selama ratusan tahun
yang lalu dan sudah menjadi kebiasaan di masyarakat
b. Melanggar aturan keluarga yang sudah ada secara turun temurun
pamali c.
Adanya dampak yang akan terjadi kepada sang kakak apabila sang adik tetap melakukan pernikahan selain menyakiti perasaan sang
kakak, hal tersebut juga dapat mengangu kejiwaan sang kakak d.
Dikucilkannya sang adik oleh masyarakat, karena tidak mau menuggu kakaknya menikah terlebih dahulu dan kakaknya pun akan
membencinya dan tidak menganggapnya sebagai saudara karena sudah mengecewakan sang kakak.
2. Menurut Hukum Islam
Islam merupakan agama yang fleksibel dan dinamis, cocok untuk semua kalangan, untuk semua waktu dan kondisi. Islam juga sebenarnya
mengatur tentang kehidupan bermasyarakat. Mengenai masyarakat, dalam fiqih tidak detail membahas tentang cara bermasyarakat. Namun
itulah fungsi manusia diberikan akal supaya dapat berfikir penyelesaian bermasyarakat dengan cara yang islami. Hukum islam juga dapat
ditetapkan untuk kesejahteraan umat, baik secara perorangan maupun secara bermasyarakat.
54
Seperti halnya mengenai pernikahan melangkahi kakak kandung ini, di dalam fiqih tidak membahas mengenai pernikahan melangkahi
54
Abdul Rahman Ghozali, Fiqih Munakahat, h., 13.
58
kakak kandung. Maka manusialah yang dituntut untuk berfikir cara penyelesaiannya seperti apakah yang islami dan tidak bertentangan
dengan apa yang sudah diyakini di tengah-tengah masyrakat. Karena sesuatu yang sudah diyakini oleh masyarakat mempunyai basis sosial
yang reltif kuat, keyakinan tersebut dipatuhi oleh warga secara sukarela.
55
Fiqih memang tidak menjelaskan mengenai pernikahan melangkahi kakak kandung, pernikahan melangkahi kakak kandung
ngarungal hanya dijelaskan di dalam salah satu adat di Indonesia. Karena di dalam fiqih tidak dijelaskan sebagai penghalang pernikahan,
maka islam
menganjurkan orang
menyegerakan berkeluarga.
56
Sebagaimana telah diisyaratkan oleh firman Allah sebagai berikut:
Artinya: dan kawinkanlah orang-orang yang sediriandiantara kamu, dan orang-orang yang layak berkawin dari
hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah
akan memampukan mereka dengan kaurnia-Nya. dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui
QS. An-Nur: 32
Melihat dari ayat diatas, dapat penulis simpulkan bahwa pernikahan tidak boleh dihalang-halangi kecuali dengan alasan-alasan
55
Soerjono Soekanto, Hukum Adat Indonesia, h., 340.
56
Abdul Rahman Ghozali, Fiqih Munakahat , h., 15.
59
yang mendasar kepada fiqih, meskipun demikian, pada dasarnya adat yang sudah memenuhi syarat dapat diterima secara prinsip.
57
Bahkan di dalam fiqih menyebutkan bahwa “adat itu dapat menjadi dasar hukum”.
Ulama sepakat dalam menerima adat. Adat yang dalam perbuatan itu terdapat unsur manfaat dan tidak ada unsur mudharatnya atau unsur
manfaatnya lebih banyak dibanding mudharatnya serta adat yang pada prinsipnya secara subtansial mengandung unsur maslahat, namun di
dalam pelaksanaanya tidak dianggap baik oleh islam. Adat dalam bentuk itu dikelompokan kepada adat atau urf yang shahih.
58
Melihat dari segi penilaian baik dan buruknya, adat atau urf terbagi menjadi 2 macam, yaitu urf sahih dan urf fasid. Urf sahih ialah
sesuatu yang telah saling dikenal oleh manusia dan tidak bertentangan dengan dalil syara’, juga tidak menghalalkan yang haram dan juga tidak
membatalkan yang wajib.
59
Sedangkan urf fasid yaitu apa yang saling dikenal orang, tapi berlainan dari syariat islam, atau menghalalkan yang
haram, atau mebatalkan yang wajib.
60
Ulama yang mengamalkan adat sebagai dalil hukum menetapkan 4 syarat dalam pengamalannya:
61
57
Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Ushul Fiqih, Jakarta: Kencana, 2012,, h., 74.
58
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqih, Jakarta: Kencana, 2009,, h., 395.
59
Abdul wahhab khallaf, Kaidah-Kaidah Hukum Islam: Ilmu Ushul Fiqh, Penerjemah: Noer Iskandar Al-Barsany, Moh. Tolchan Mansoer, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, h.,
131.
60
Abdul wahhab khallaf, Ilmu Ushul Fikih, Penerjemah: Halimuddin, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005, h., 105.
61
Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Ushul Fiqih, h.,74.
60
a. Adat itu bernilai maslahat.
b. Adat itu berlaku umum dan merata dikalangan orang-orang yang
berada dalam lingkungan tertentu. c.
Adat itu berlaku sebelum kasus yang di tetapkan hukumnya. d.
Adat itu tidak bertentangan dengan nash.
62
C.
Faktor penyebab pernikahan melangkahi kakak kandung, macam macam uang pelangkahnya dan dampak pernikahan melangkahi kakak
kandung 1.
Faktor penyebab terjadinya pernikahan melangkahi kakak kandung di desa legok
Di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang pertama adalah faktor internal yang mana kondisi kesiapan
sang adik yang akan melangkahi kakak kandung nya yang belum menikah dimana dia sudah mendapatkan jodoh dan sudah sangggup secara batin
dan lahir untuk melakukan pernikahan. di banding sang kakak yang belum siap menikah dan belum mendapatkan jodohnya.
63
Yang kedua yaitu faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar atau masyarakat dan
lingkungan yang mana lingkungan ini sangat memberikan pengaruh yang besar yang mana apabila kita bergaul dengan orang pergaulan nya salah
62
Nasrun Haroen, Ushul Fiqh 1 Jakarta: Logos,1996, h.,144.
63
Muhammad Idrus, Pelaku Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung, Interview Pribadi, Legok, 22 April 2016.
61
maka kita akan terbawa kedalamnya yang mana pada jaman sekarang ini sudah sangat lumrah yang namanya hamil diluar nikah yang mana bias
menyebabkan sang kakak akan dilangkahi oleh adiknya yang hamil terlebih dahulu dibanding dirinya.
64
Faktor ini juga bisa mempengaruhi banyaknya pernikahan melangkahi kakak kandung, namun di desa legok penulis yang sudah
meneliti tentang kasus pernikahan melangkahii kakak kandung di desa legok faktor yang menyebabakan sang adik melakukan pernikahan
melangkahi kakak kandung ngsrunghal yaitu:
65
a. Kesiapan sang adik untuk melakukan pernikahan.
b. Sang adik sudah merasa mendapatkan jodoh yang pas.
c. Sang adik sudah memiliki penghasilan yang cukup untuk menafkahi
istrinya.
66
d. Sang adik takut terjadi hal hal yang tidak diinginkan seperti fitnah
masyarakat dan kebablasan hamil diluar nikah.
67
e. Sang adik takut dosa apabila berpacaran terlalu lama sehingga
memutuskan untuk menikah.
64
Semua Para Pelaku Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung, Interview Pribadi, Desa Legok.
65
Semua Para Pelaku Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung, Interview Pribadi, Desa Legok.
66
Muhammad Luqman, Pelaku Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung, Interview Pribadi , Legok, 22 april 2016.
67
Muhammad Idrus, Pelaku Pernikahan Melangkahi Kakak Kandung, Interview Pribadi, Legok, 22 april 2016.
62
f. Sang adik ingin menjaga kehormatan orang tuanya dan orang tua
pacarnya. g.
Di paksa menikah melangkahi kakaknya karena terlalu sering berpacaran.
68
2. Tentang Uang Pelangkah Jenisnya Dan Berapakah Nominalnya