Tataniaga Pertanian Marjin Tataniaga

2.6. Tataniaga Pertanian

Limbong dan Sitorus 1985 menuturkan definisi tataniaga pertanian sebagai berikut : “Tataniaga pertanian mencakup kegiatan dan usaha yang berhubungan dengan perpindahan hak milik dari fisik dari barang-barang hasil pertanian dan barang-barang kebutuhan usaha pertanian dari tangan produsen ke tangan konsumen, termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan tertentu yang menghasilkan perubahan dari barang yang ditujukan untuk lebih mempermudah penyalurannya memberikan kepuasan yang lebih tinggi kepada konsumennya.” Rifai dalam Limbong dan Sitorus 1985 memberikan definisi tataniaga pertanian yang lebih tegas, yaitu : “Tataniaga pertanian adalah serangkaian jasa-jasa untuk mengusahakan benda-benda mengalir mulai dari titik produksi hingga titik konsumsi”. Pengertian jasa-jasa dalam hal ini termasuk atau mencakup semua fungsi yang merubah sesuatu benda dalam hal bentuk, waktu, tempat atau hak milik. Mubyarto dalam Limbong dan Sitorus 1985 membuat ukuran efisiensi tataniaga yaitu : “Sistem tataniaga dianggap efisien apabila memenuhi dua syarat : 1 mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan biaya semurah-murahnya, dan 2 mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen akhir kepada pihak yang ikut serta didalam kegiatan produksi dan tataniaga barang itu Limbong dan Sitorus 1985.

2.7. Marjin Tataniaga

Limbong dan Sitorus 1985, mendefinisikan marjin tataniaga merupaka perbedaan harga pada tingkat yang berbeda dari sistem pemasarantataniaga. Marjin tataniaga adalah juga perbedaan harga di tingkat petani Pf dan harga ditingkat pengecer Pr. Atau marjin tataniaga tersebut juga dapat ditunjukkan oleh perbedaan atau jarak vertikal antara kurva permintaan atau kurva penawaran seperti yang disajikan pada Gambar 4. Marjin tataniaga hanya berhubungan dengan perbedaan harga dan tidak membuat pernyataan tentang jumlah produk. Gambar 4. Definisi marjin tataniaga, nilai marjin tataniaga, dan ongkos atau biaya tataniaga Limbong dan Sitorus, 1985. Nilai marjin tataniaga adalah perbedaan harga pada dua tingkat sistem tataniaga dikalikan dengan jumlah produk yang dipasarkan. Nilai marjin tataniaga akan sama dengan Pr-PfQr,f. Marjin tataniaga terdiri dari ongkos tataniaga dan keuntungan tataniaga.

2.8. Analisis RC