Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Deskripsi Jamur Tiram

1.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi rantai pasokan pada budidaya jamur tiram putih? 2. Bagaimana distribusi pada rantai nilai dan nilai tambah di sepanjang rantai nilai budidaya jamur tiram putih? 3. Seberapa besar marjin dan RC yang diperoleh oleh para pelaku dalam rantai nilai jamur tiram putih?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Menganalisis kondisi rantai pasokan jamur tiram putih pada P4S Nusa Indah 2. Mengetahui besarnya distribusi rantai nilai dan nilai tambah di sepanjang rantai nilai budidaya jamur tiram putih. 3. Mengetahui jumlah marjin dan RC yang diperoleh oleh para pelaku rantai nilai jamur tiram putih.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi : 1. Bagi penulis dapat mengaplikasikan teori-teori yang telah dipelajari selama masa program belajar mengajar berlangsung. Selain itu penulis dapat mengetahui alur produksi hingga pemasaran jamur tiram putih pada P4S Nusa Indah. 2. Bagi perusahaan dapat mengetahui besarnya distribusi nilai tambah, marjin serta RC ratio dalam budidaya jamur tiram serta pelaku yang terlibat di dalam rantai nilai budidaya jamur tiram putih. 3. Bagi peneliti lain agar tulisan ini dapat dijadikan refrensi untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan selama 3 bulan September-November 2012. Penelitian ini membahas rantai nilai yang terjadi di sepanjang rantai anggota primer pada komoditas jamur tiram di Taman Sari Kabupaten Bogor Jawa Barat yang meliputi rantai nilai, rantai pasok, nilai tambah, margin tataniaga dan RC ratio. Analisis penelitian ini berfokus pada rantai nilai pada pelaku usaha dalam rantai jamur tiram putih. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Jamur Tiram

Menurut Rahmat dan Nurhidayat 2011, jamur tiram Pleurotus sp. merupakan salah satu dari sekian jenis jamur kayu yang bisa dikonsumsi. Jamur tiram sudah cukup dikenal di masyarakat luas, baik di Indonesia maupun di berbagai negara. Menurut catatan sejarah, jamur tiram sudah dibudidayakan di cina sejak 1000 tahun silam. Sementara itu, di Indonesia, jamur tiram mulai dibudidayakan pada tahun 1980 di Wonosobo. Varietas yang umum dibudidayakan di Indonesia adalah jamur tiram putih Pleurotus ostreatus, meskipun varietas jamur tiram yang lain ada, pembudidayaannya kurang populer. Menurut Martawijaya dan Nurjayadi 2010, terdapat beberapa jenis jamur tiram yang dapat dikonsumsi yaitu diantaranya : 1. Jamur tiram putih Pleurotus ostreatus 2. Jamur tiram merah jambu Pluerotus flabellatus 3. Jamur tiram abu-abu Pluerotus sajor caju 4. Jamur tiram cokelat Pluerotus cystidiosus 5. Jamur tiram hitam Pluerotus sapidus 6. Jamur tiram kuning Pluerotuscitrinopileatus Masyarakat sudah lama mengenal jamur tiram sebagai jamur konsumsi yang mempunyai cita rasa lezat. Aspek lain yang cukup membuat jamur inii populer adalah dampak positifnya bagi kesehatan manusia. Berikut beberapa khasiat jamur tiram untuk kesehatan : 1. Sebagai antikolestrol, antioksidan dan antitumor. Pasalnya, jamur tiram memiliki kandungan gizi yang mengagumkan. Beberapa diantaranya adalah lemak, mineral, serta beragam vitamin dan serat yang sangat penting bagi ketahanan tubuh manusia. 2. Dalam setiap 100 gram jamur tiram segar, terdapat 8,9 mg kalsium; 1,9 mg besi, 17,0 mg fosfor; 0,15 mg vitamin B-1 tiamin; 0,75 mg vitamin B-2 riboflavin, dan 12,40 mg vitamin C. 3. Kandungan asam folat folic acid dalam jamur tiram sangat baik untuk mencegah serangan kanker dan menyembuhkan penyakit anemia. 4. Kandungan asam folat pada jamur tiram sangat baik dikonsumsi oleh wanita hamil. Pasalnya, asam folat merupakan zat yang bisa mengurangi risiko cacat kelahiran dan cacat otak pada anak. 5. Jamur tiram mengandung sembilan asam amino esensial yang tidak bisa disintesis dalam tubuh, diantaranya fenilalanin, histidin, isoleusin, lisin, leusin, metionin, triptofan, treonin dan valin. 6. Kandungan lemak jamur tiram sebagian besar berupa lemak tidak jenuh. Seperti sudah diketahui secara luas bahwa pemicu penumpukan kolesterol dalam tubuh adalah asam lemak jenuh, bukan asam lemak tak jenuh. Dengan demikian jamur tiram aman dan sangat layak untuk dikonsumsi Rahmat dan Nurhidayat 2011.

2.2. Rantai Nilai