BAB 5 SINKRONISASI CHAOTIK NEURONAL NETWORK
5.1 Gejala Chaos Model
Neuron Fitzhugh Nagumo
Jika pada pembahasan sebelumnya, yang menjadi parameter adalah arus stimulasi eksternal kontinu dapat menghasilkan bidang fase yang bersifat
periodik, maka jika arus stimulasi eksternal berupa arus periodik sinusoidal yang merupakan fungsi waktu akan diperoleh grafik bidang fase yang merupakan gejala
chaos, dengan ciri utama memiliki sensitifitas yang yang tinggi terhadap perubahan kondisi awal meski tetap bersifat deterministik, dan munculnya
attractor asing Guckenheimer J Holmes P 1983. Persamaan Dinamika model Fitzhugh-Nagumo untuk neuron tunggal tak
terkopel disajikan dalam persamaan 25. Parameter yang digunakan dalam simulasi model tersebut antara lain a = 0.7, b = 0.8 dan
= 0.08. serta dengan memvariasikan arus stimulan yang diberikan. Telah diperoleh dari tabel 1 titik
equilibrium pada saat I = 0 berada pada v , w
= -1.1994, -0.6243 dengan nilai eigen
pada titik ini sebesar -0.2513 0.211900 i . Jadi dengan memvariasikan arus stimulan akan diperoleh kestabilan asimtotik di sekitar titik
equilibrium pada I = 0, dan dengan memvariasikan arus stimulan yang diberikan maka akan menghasilkan beberapa sifat bifurkasi seperti pada tabel 1.
Dalam pembahasan ini, arus stimulan eksternal yang diberikan berupa arus periodik sinusoidal dengan fungsi berikut Mishra D et al 2006,
cos t
A t
I
42
Dimana A merupakan magnitudo arus stimulasi dan merupakan
frekuensi arus stimulasi yang diberikan. Dalam penelitian ini magitudo dibuat konstan A = 0.71 sedangan yang frekuensi arus stimulan
divariasikan. Hasil simulasi menggunakan software Matlab 7.01 diperoleh seperti pada gambar
berikut :
a b
c d
e f
Gambar 16 . Model Fitzhugh-Nagumo saat A = 0.7 ; a respon waktu saat
= 0.4 b bidang fase saat
= 0.4 , c respon waktu saat
= 0.8145 d bidang fase saat
= 0.8145 , e respon waktu saat
= 0.93, f bidang fase saat
= 0.93
Dalam gambar diatas terlihat begitu besar pengaruh dari variasi frekuensi arus stimulasi eksternal yang mempengaruhi dapat menyebabkan perubahan
35
perilaku dinamikanya dari sifat periodik pada gambar 16.a dan 16.b sampai pada perilaku dinamika yang bersifat chaotik seperti terlihat pada gambar 16 e dan 16 f.
5.2 Sensitivitas Terhadap Kondisi Awal