23
IV. PENDEKATAN RANCANGAN
4.1 KRITERIA PERANCANGAN
Pada prinsipnya suatu proses perancangan terdiri dari beberapa tahap atau proses sehingga menghasilkan suatu desain atau prototipe produk yang sesuai dengan kebutuhan. Perancangan elemen
pemanas heat exchanger pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suhu pemanasan minyak nyamplung agar dapat menurunkan nilai viskositasnya sehingga mendekati nilai viskositas biosolar.
Panas dari gas buang akan dimanfaatkan sebagai sumber panas untuk memanaskan minyak, dengan asumsi suhu gas buang keluaran knalpot sama dengan suhu gas buang yang keluar dari ruang
pembakaran masuk ke knalpot pangkal saluran pengeluaran gas buang. Panas ini akan memanaskan minyak baik secara konduksi maupun konveksi.
4.2 RANCANGAN FUNGSIONAL
Secara fungsional, rancangan elemen pemanas ini berbentuk seperti knalpot motor bakar diesel pada umumnya, hanya saja terdapat perbedaan dari segi ukuran dan penambahan pipa tembaga
sebagai saluran bahan bakar minyak nyamplung. Elemen pemanas ini terdiri atas: saluran masuk gas buang, muffler, saluran minyak nyamplung, tabung knalpot, dan saluran keluar gas buang.
1. Saluran Masuk Gas Buang
Saluran ini merupakan tempat masuknya gas buang hasil pembakaran ke dalam elemen pemanas. Panas gas buang yang bersuhu tinggi akan mengalami sedikit penurunan
suhu setelah melewati saluran ini, karena saluran ini memiliki kontak langsung dengan lingkungan.
2. Muffler
Muffler berfungsi sebagai peredam suara dan meratakan panas di dalam elemen pemanas.
3. Saluran Minyak Nyamplung
Saluran ini merupakan tempat mengalirnya minyak nyamplung secara gravitasi di dalam elemen pemanas.
4. Tabung Knalpot
Tabung knalpot berfungsi sebagai selubung dari elemen pemanas. Selain itu, tabung ini juga berfungsi sebagai penampung panas gas buang untuk memanaskan minyak
nyamplung di dalam salurannya. 5.
Saluran Keluar Gas Buang Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan dan mengarahkan keluaran gas buang.
24
4.3 RANCANGAN STRUKTURAL