17
Kebutuhan Analisis masalah, spesifikasi
produk, dan perancangan proyek
Perancangan konsep produk Perancangan Produk
Evaluasi produk hasil rancangan Dokumen untuk pembuatan produk
2.9 DESAIN PERANCANGAN
Menurut Harsokoesoemo 1999 perancangan adalah  kegiatan awal dari usaha  merealisasikan suatu  produk  yang  keberadaannya  dibutuhkan  oleh  masyarakat  untuk  meringankan  hidupnya.
Perancangan  terdiri  dari  serangkaian  kegiatan  berurutan,  oleh  karena  itu  perancangan  kemudian disebut  sebagai  proses  yang  mencakup  seluruh  kegiatan  yang  terdapat  dalam  proses  perancangan
tersebut.  Menurut  Harsokoesoemo  1999,  proses  perancangan  di  anggap  dimulai  dari  dengan diidentifikasinya  kebutuhan  produk  yang  diperlukan  masyarakat.  Berawal  dari  diidentifikasikannya
kebutuhan  produk  tersebut  maka  proses  perancangan  berlangsung.  Kegiatan-kegiatan  dalam  proses perancangan  disebut  fase.  Salah  satu  deskripsi  proses  perancangan  adalah  deskripsi  yang
menyebutkan  bahwa  proses  perancangan  terdiri  dari  fase-fase  seperti  terlihat  pada  gambar  di  bawah ini.
.
Gambar 5. Diagram alir proses perancangan Harsokoesoemo, 1999
18
III. METODE PENELITIAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian  dilaksanakan  pada  Bulan  Mei  sampai  bulan  Agustus  2010.  Bertempat  di Laboratorium  Pengawasan  Mutu,  Departemen  Teknologi  Industri  Pertanian,  dan  Bengkel  Teknik
Mesin  Budidaya  Pertanian  serta  Bengkel  Metanium,  Leuwikopo,  Departemen  Teknik  Mesin  dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
3.2 ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1.
Brockfield Shyncro-lecytric Viscosimeter 2.
Motor bakar Diesel stationer 4 langkah 3.
Tangki bahan bakar tambahan 4.
Pipa tembaga 5.
Hybrid recorder 6.
Tachometer 7.
Gelas ukur 8.
Stopwatch 9.
Elemen pemanas setrika 10.
Kertas millimeter blok 11.
Kamera digital 12.
Handy strain meter 13.
Peralatan bengkel Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biosolar sebagai bahan bakar utama  motor
diesel, dan minyak nyamplung sebagai bahan bakar alternatif motor bakar diesel. Minyak nyamplung yang  digunakan  antara  lain  minyak  nyamplung  kasar  crude  N1,  minyak  nyamplung  degumming
N2, minyak nyamplung netralisasi N3, dan minyak  degumming netralisasi N4. Elemen pemanas yang  digunakan  untuk  menguji  semua  minyak  nyamplung  adalah  elemen  pemanas  rancangan  IV  R
IV. Pengujian pengukuran suhu elemen pemanas dilakukan pada rpm 1700 n
1
dan 2000 n
2
Gambar 6. Motor diesel Yanmar TF-85