metode yang dapat mempermudah seorang penerjemah dalam menerjemahkan.
28
Newmark membedakan metode penerjemahan berdasarkan orientasinya terhadap teks Bsu dan terhadap teks Bsa. Yang berorientasi
kepada teks Bsu ada empat, yakni penerjemahan kata-demi-kata word for word translation, penerjemahan harfiyah literal translation, penerjemahan
setia faithful translation, dan penerjemahan semantik semantic translation. Sedangkan penerjemahan yang berorientasinya kepada teks
Bsa, juga ada empat, yaitu penerjemahan adaptasi adaptation translation, penerjemahan bebas Free Translation, penerjemahan idiomatis idiomatic
translation, dan penerjemahan komunikasi communicative translation.
29
A. 3. 1. Penerjemahan yang Berorientasi kepada Teks Bsu
Penerjemahan word-for-word kata-demi-kata. Dalam metode ini kata perkata dalam Bsu diterjemahkan satu persatu ke dalam Bsa dengan makna
yang paling mendekati teks Bsu dengan tetap mempertahankan struktur atau susunan kata-kata pada Bsu.
لﺎ ﺪ
إ ﺎ
لﺎ ﻷا تﺎ ﺎ
Berkata Muhamad, Sesungguhnya perkara perbuatan amal itu dengan niat.
Metode ini bukanlah metode penerjemahan yang baik, karena terkesan kaku dan tidak mengindahkan struktur bahasa pada Bsa. Untuk tahap awal —
28
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 740
29
Beni Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 2006, h. 55
terutama untuk Penerjemah pemula— metode ini sangat mungkin dilakukan.
Penerjemahan harfiyah literal translatioan. Menurut Larson terjemahan harfiyah adalah terjemahan yang berusaha meniru bentuk Bsu.
Kontruksi gramatikal Bsu dicarikan padanannya yang terdekat ke dalam Bsa, tetapi penerjemahan leksikal atau kata-katanya dilakukan terpisah dari
konteks.
30
Jadi, dalam penerjemahan ini kata-kata diterjemahkan apa adanya tanpa mengindahkan konteks unsur di luar bahasa. Metode ini hampir
sama dengan metode terjemah word for word, struktur pada Bsu masih dipertahankan, tetapi ada upaya penerjemah untuk mengikuti struktur
Bsanya. Contoh:
و كاﺪ
ﺔ ﻮ ﻰ إ
ﻚ و
ﺎﻬ آ
ا
Diterjemahkan harfiyah menjadi “dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu mengulurkannya.”
31
Penerjemahan setia faithful translation. Penerjemahan ini masih mempertahankan bentuk dan susunan pada bahasa sumbernya.
Penerjemahan jenis ini berusaha mencarikan padanan makna yang sedekat mungkin dengan bahasa sumbernya. Penerjemahan jenis ini sangat setia
terhadap teks sunbernya; baik dalam susunan gramatikalnya, bentuk, dan padanannya. Sehingga kaidah-kaidah yang ada dalam bahasa sasaran tidak
dipedulikan.
30
Rochayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah, h. 51
31
Muhamad syarif Hidayatullah, Diktat Teori dan Permasalahan Penerjemahan Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, Fakultas Adab dan Humaniora, jurusan Tarjamah, 2007, h.15
Penerjemahan Semantis semantic translation. Penerjemahan semantis adalah penerjemahan yang sangat berpihak kepada makna.
Penerjemah, ketika menerjemahkan suatu teks ia berusaha mentransfer makna dan gaya yang ada dalam teks sumber ke dalam teks sasaran. Dia
juga berusaha untuk mempertahankan idiolek dan ekspresi penulis. Ia hanya berusaha menerjemahkan apa yang ada, tidak menambah, mengurangi, atau
mempercantik.
32
A. 3. 2. Penerjemahan yang Berorientasi kepada Teks Bsa