Biaya Penyusutan dan bunga modal Biaya Penyimpanan

18

3.9 Penentuan Biaya Tetap

Biaya tetap dari alat pengupas kulit ari biji kedelai terdiri atas biaya penyusutan, bunga modal, pajak pembelian alat, asuransi dan penyimpanan. Umumnya di Indonesia penjualan alat pertanian tidak dikenakan pajak, jika dikenakan pajak pun biasanya sudah termasuk di dalam harga pembelian alat. Perusahaan asuransi di Indonesia juga mayoritas belum memiliki produk asuransi untuk alsintan. Biaya tetap yang akan dianalisis pada skripsi ini hanya biaya penyusutan, bunga modal dan penyimpanan.

3.2.1 Biaya Penyusutan dan bunga modal

Biaya penyusutan adalah selisih antara biaya awal dan nilai sisa, berdasarkan suatu periode waktu. Biaya penyusutan disebabkan oleh penurunan kualitas kerja alat secara alamiah akibat digunakan dan penurunan nilai akibat ditemukannya teknologi yang lebih mutakhir. Metode yang digunakan untuk mencari nilai biaya penyusutan sekaligus bunga modal menggunakan metode garis lurus yang memperhitungkan bunga modal. Menurut Pramudya 1992 perhitungan menggunakan metode garis lurus yang memperhitungkan bunga modal dapat dilihat pada Persamaan 3.2. Keterangan : D = Biaya penyusutan dan bunga modal Rptahun P = Harga alat Rp S = Nilai sisa Rp I = Tingkat Suku Bunga Rptahun N = Umur ekonomis alat = Capital Recovery Factor Nilai capital recovery factor pada alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe tampah dengan umur ekonomis 1 tahun dan tingkat suku bunga 14 adalah 1.1400. Nilai capital recovery factor untuk alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe engkol semi mekanis “ENGKOL23-BPTTG” dan tipe mekanis “OTOROL23-BPTTG” dengan umur ekonomis sama yaitu 8 tahun sebesar 0.2156. Pada alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe mekanis ”OTOROL23-BPTTG” terdapat motor listrik sebagai tenaga penggerak dimana motor listrik tersebut juga mengalami penyusutan. Biaya penyusutan dan bunga modal untuk motor listrik tersebut didapat menggunakan capital recovery factor untuk nilai ekonomis 2 tahun dan tingkat suku bunga 14 adalah 0.6073.

3.2.2 Biaya Penyimpanan

Penyimpanan alat tidak memberikan efek apapun pada umur ekonomis alsintan, tetapi dapat mencegah penurunan kualitas kerja akibat alat yang terhampar di bawah sinar matahari. Pembiayaan harus dibebankan pada tindakan preventif semacam ini. Kebanyakan alat pertanian disimpan di dalam bangunan khusus untuk menyimpan alsintan. Apabila alsintan disimpan di dalam bangunan lain yang bukan dikhususkan untuk alsintan, misalnya gudang penyimpanan kedelai atau bekas kandang hewan ternak, biaya diestimasi maksimum 0.2 dari harga awal alsintan Hunt 2008. Ilustrasi perhitungan biaya penyimpanan dapat dilihat pada Persamaan 3.3. 19 Keterangan : = Biaya penyimpanan Rptahun P = Harga awal alsintan Rp

3.10 Penentuan Biaya Tidak tetap