15 BPTTG
”, dan tipe mekanis “OTOROL23-BPTTG”. Objek penelitian digunakan sebagai permodelan analisis ekonomi teknik untuk diketahui alat yang memiliki biaya terendah pada jumlah kedelai
tertentu.
3.4 Data Teknis UD Barokah
UD Barokah adalah sebuah perusahaan pembuatan tahu yang terletak di desa Murangan, Triharjo, Sleman. UD Barokah berdiri sejak tahun 2000, satu kilogram kedelai dapat menghasilkan
rata-rata 25 potong tahu dengan rata-rata mengolah 10 kghari atau 3 ton dalam satu tahun di tahun pertama dan terus meningkat dari tahun ke tahun, hingga tahun 2011 mencapai rata-rata 1 tonhari
atau 300 ton dalam setahun. Sedangkan jumlah terkecil kedelai yang diolah adalah 10 kghari atau 3 ton dalam setahun dan jumlah terbesar kedelai yang diolah mencapai 4 tonhari atau 1,200 ton dalam
satu tahun. Jumlah kedelai yang diolah di UD Barokah dipengaruhi oleh ketersediaan kedelai di pasaran. Profil perusahaan terdapat pada Lampiran 2.
Waktu kerja UD Barokah adalah 8 jamhari dengan istirahat satu jam, artinya jumlah jam kerja dalam sehari adalah 7 jam, 25 hari per bulan, dan 12 bulan per tahun. Sedangkan upah tenaga kerja
untuk semua operator alat mengacu pada upah rata-rata buruh pabrik makanan berdasarkan Badan Pusat Statistik BPS, yaitu Rp 39,236 per hari atau Rp 5,605.14 per jam. Data teknis yang didapat
dari UD Barokah digunakan untuk bahan rujukan yang spesifik dalam penelitian ini, artinya penelitian ini merupakan simulasi pemecahan salah satu masalah yang ada di UD Barokah terkait penentuan alat
pengupas kulit ari biji kedelai yang digunakan. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi untuk UD barokah dan perusahaan
lain perihal penentuan alat pengupas kulit ari biji kedelai yang digunakan sesuai dengan jumlah kedelai yang diolah. Grafik rata-rata jumlah kedelai yang diolah oleh UD Barokah per hari setiap
tahun terdapat pada Gambar 8.
Sumber : BPTTG 2011
Gambar 8. Grafik rata-rata jumlah kedelai yang diolah menjadi tahu per hari
3.5 Asumsi
Penelitian ini menggunakan beberapa asumsi. Asumsi digunakan sebagai pembatasan dan pendefinisian suatu kondisi atau parameter untuk memudahkan proses analisis.
Batasan jumlah kedelai.
Asumsi jumlah biji kedelai yang diolah didapat dari sampel perusahaan pembuat tahu UD Barokah yang memiliki kapasitas pengolahan kedelai minimal sebesar
10 20 70 100
200 200 200 350 400
500 750
1000
200 400
600 800
1000 1200
rata -r
ata ju
m lah
k e
d e
lai kg
Tahun
16 10 kghari atau 3 ton dalam satu tahun yang terjadi pada tahun 2000 dan kapasitas maksimal 4 ton
hari atau 1,200 ton dalam satu tahun yang terjadi pada tahun 2011.
Ketersediaan kedelai.
Asumsi ketersediaan kedelai pada seluruh proses pengolahan kedelai adalah sempurna, Artinya kedelai selalu tersedia di pasaran pada proses pengolahan kedelai.
Tenaga kerja.
Asumsi ketersediaan tenaga kerja pada seluruh proses pengolahan kedelai adalah sempurna, artinya tenaga kerja selalu tersedia pada proses pengolahan kedelai. Sedangkan
asumsi upah tenaga kerja per orang untuk setiap alat adalah sama, hal ini dikarenakan tingkat kesulitan dalam mengoperasikan ketiga alat tersebut relatif sama. Sedangkan kondisi fisik operator
saat pengujian ketiga alat diasumsikan stabil dengan tiga alat yang berbeda dan diasumsikan sama dengan kualitas operator di UD Barokah.
Waktu kerja. Asumsi waktu kerja harian yang digunakan adalah tujuh jam kerja aktif per hari,
25 hari per bulan, dan 12 bulan per tahun, total waktu kerja maksimal dalam satu tahun adalah 300 hari atau 2100 jam. Asumsi ini didapat mengacu pada jam kerja UD Barokah dan pada umumnya
perusahaan di Indonesia menggunakan waktu kerja tersebut.
Nilai sisa.
Asumsi nilai sisa seluruh alat adalah 10, angka ini diasumsikan karena padaumumnya literatur ekonomi teknik menggunakan angka 10 pada perhitunganni
l
ai sisa suatu alat atau mesin.
Tingkat suku bunga
. Asumsi tingkat suku bunga yang digunakan adalah bunga untuk modal usaha sebesar 14 Bank Indonesia 2012.
3.6 Prosedur Penelitian