16 10 kghari atau 3 ton dalam satu tahun yang terjadi pada tahun 2000 dan kapasitas maksimal 4 ton
hari atau 1,200 ton dalam satu tahun yang terjadi pada tahun 2011.
Ketersediaan kedelai.
Asumsi ketersediaan kedelai pada seluruh proses pengolahan kedelai adalah sempurna, Artinya kedelai selalu tersedia di pasaran pada proses pengolahan kedelai.
Tenaga kerja.
Asumsi ketersediaan tenaga kerja pada seluruh proses pengolahan kedelai adalah sempurna, artinya tenaga kerja selalu tersedia pada proses pengolahan kedelai. Sedangkan
asumsi upah tenaga kerja per orang untuk setiap alat adalah sama, hal ini dikarenakan tingkat kesulitan dalam mengoperasikan ketiga alat tersebut relatif sama. Sedangkan kondisi fisik operator
saat pengujian ketiga alat diasumsikan stabil dengan tiga alat yang berbeda dan diasumsikan sama dengan kualitas operator di UD Barokah.
Waktu kerja. Asumsi waktu kerja harian yang digunakan adalah tujuh jam kerja aktif per hari,
25 hari per bulan, dan 12 bulan per tahun, total waktu kerja maksimal dalam satu tahun adalah 300 hari atau 2100 jam. Asumsi ini didapat mengacu pada jam kerja UD Barokah dan pada umumnya
perusahaan di Indonesia menggunakan waktu kerja tersebut.
Nilai sisa.
Asumsi nilai sisa seluruh alat adalah 10, angka ini diasumsikan karena padaumumnya literatur ekonomi teknik menggunakan angka 10 pada perhitunganni
l
ai sisa suatu alat atau mesin.
Tingkat suku bunga
. Asumsi tingkat suku bunga yang digunakan adalah bunga untuk modal usaha sebesar 14 Bank Indonesia 2012.
3.6 Prosedur Penelitian
Penelitian dimulai dengan pengambilan data alat tersebut adalah alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe tampah,tipe engkol semi
mekanis “ENGKOL23-BPTTG”, dan tipe mekanis “OTOROL23- BPTTG
”di Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna BPTTG, provinsi DIY. Penelitian lapangan yang dilakukan adalah menguji kinerja ketiga alat dan menguji arus keluaran pada motor listrik
sebagai sumber tenaga alat pengupas mekanis. Penelitian dilakukan guna menentukan seluruh biaya dan manfaat alat pengupas kulit ari biji kedelai, kemudian membandingkan biaya dan manfaat tersebut
pada jumlah kedelai tertentu. Selanjutnya komparasi evaluasi alternatif dilakukan dengan simulasi sensitivitas seluruh alat pengupas kulit ari biji kedelai dengan variabel berubah jumlah kedelai per
tahun dalam satuan kilogram kg. Biaya yang akan dianalisis adalah biaya investasi dan biaya operasional berupa biaya tetap dan tidak tetap. Data teknis alat yang dibutuhkan untuk analisis dapat
dilihat pada Tabel 7.
17 Tabel 7. Data alat pengupas kulit ari biji kedelai yang dibutuhkan
Data Teknis dan Ekonomis
alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe tampah
alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe engkol
semi mekanis alat pengupas kulit ari
biji kedelai tipe mekanis
Kapasitas Lapang kgjam
√ √
√
Jumlah Operator orang
√ √
√
Arus yang digunakan Ampere
- -
√
Harga Alsintan
√ √
√
Umur ekonomis alat tahun
√ √
√
3.7 Pengujian alat pengupas tipe tampah, engkolsemi mekanis, dan mekanis
Serangkaian pengujian kinerja alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe tampah, tipe engkol semi mekanis “ENGKOL23-BPTTG”, dan tipe mekanis “OTOROL23-BPTTG” ditujukan untuk
menentukan biaya pada pengoperasian alat. Pengujian yang dilakukan adalah uji kapasitas lapang dan arus yang menjadi keluaran dinamo pada saat alat bekerja. Pengujian kapasitas lapang dilakukan
dengan mengukur waktu kerja alat pada jumlah kedelai tertentu. Uji coba alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe tampah, tipe engkol semi mekanis
“ENGKOL23-BPTTG”, dan tipe mekanis “OTOROL23-BPTTG” dilakukan pada kedelai sejumlah 5 kg sebanyak dua kali pengulangan. Ilustrasi perhitungan kapasitas lapang dapat dilihat pada
Persamaan 3.1.
Pengujian arus keluaran dinamo dilakukan untuk menentukan biaya tidak tetap pada penggunaan listrik. Uji coba arus keluaran dilakukan dengan alat multitester yang dihubungkan pada
kedua kutub kumparan dinamo. Uji coba arus dilakukan dengan pencatatan arus keluar pada saat alat bekerja sebanyak 10 kali berturut-turut.
3.8 Penentuan Biaya Investasi