17 Tabel 7. Data alat pengupas kulit ari biji kedelai yang dibutuhkan
Data Teknis dan Ekonomis
alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe tampah
alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe engkol
semi mekanis alat pengupas kulit ari
biji kedelai tipe mekanis
Kapasitas Lapang kgjam
√ √
√
Jumlah Operator orang
√ √
√
Arus yang digunakan Ampere
- -
√
Harga Alsintan
√ √
√
Umur ekonomis alat tahun
√ √
√
3.7 Pengujian alat pengupas tipe tampah, engkolsemi mekanis, dan mekanis
Serangkaian pengujian kinerja alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe tampah, tipe engkol semi mekanis “ENGKOL23-BPTTG”, dan tipe mekanis “OTOROL23-BPTTG” ditujukan untuk
menentukan biaya pada pengoperasian alat. Pengujian yang dilakukan adalah uji kapasitas lapang dan arus yang menjadi keluaran dinamo pada saat alat bekerja. Pengujian kapasitas lapang dilakukan
dengan mengukur waktu kerja alat pada jumlah kedelai tertentu. Uji coba alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe tampah, tipe engkol semi mekanis
“ENGKOL23-BPTTG”, dan tipe mekanis “OTOROL23-BPTTG” dilakukan pada kedelai sejumlah 5 kg sebanyak dua kali pengulangan. Ilustrasi perhitungan kapasitas lapang dapat dilihat pada
Persamaan 3.1.
Pengujian arus keluaran dinamo dilakukan untuk menentukan biaya tidak tetap pada penggunaan listrik. Uji coba arus keluaran dilakukan dengan alat multitester yang dihubungkan pada
kedua kutub kumparan dinamo. Uji coba arus dilakukan dengan pencatatan arus keluar pada saat alat bekerja sebanyak 10 kali berturut-turut.
3.8 Penentuan Biaya Investasi
Penentuan biaya investasi dilakukan untuk mengetahui total biaya yang dikeluarkan pada awal pengadaan alat. Biaya investasi yang akan dianalisis adalah biaya pembelian alat. Biaya investasi pada
alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe tampah, tipe engkol semi mekanis “ENGKOL23-BPTTG”, dan
tipe mekanis “OTOROL23-BPTTG” adalah harga dari masing-masing alat tersebut, sedangkan untuk
tipe mekanis terdapat penambahan biaya motor listrik dalam investasi. Tingkat kerja ketiga alat tersebut adalah 100, artinya ketiga alat tersebut hanya digunakan untuk proses pengupasan kulit ari
biji kedelai saja, sedangkan motor listrik yang diujikan diasumsikan hanya digunakan untuk alat pengupas kulit ari biji kedelai saja.
18
3.9 Penentuan Biaya Tetap
Biaya tetap dari alat pengupas kulit ari biji kedelai terdiri atas biaya penyusutan, bunga modal, pajak pembelian alat, asuransi dan penyimpanan. Umumnya di Indonesia penjualan alat pertanian
tidak dikenakan pajak, jika dikenakan pajak pun biasanya sudah termasuk di dalam harga pembelian alat. Perusahaan asuransi di Indonesia juga mayoritas belum memiliki produk asuransi untuk alsintan.
Biaya tetap yang akan dianalisis pada skripsi ini hanya biaya penyusutan, bunga modal dan penyimpanan.
3.2.1 Biaya Penyusutan dan bunga modal
Biaya penyusutan adalah selisih antara biaya awal dan nilai sisa, berdasarkan suatu periode waktu. Biaya penyusutan disebabkan oleh penurunan kualitas kerja alat secara alamiah akibat
digunakan dan penurunan nilai akibat ditemukannya teknologi yang lebih mutakhir. Metode yang digunakan untuk mencari nilai biaya penyusutan sekaligus bunga modal menggunakan metode garis
lurus yang memperhitungkan bunga modal. Menurut Pramudya 1992 perhitungan menggunakan metode garis lurus yang memperhitungkan bunga modal dapat dilihat pada Persamaan 3.2.
Keterangan : D = Biaya penyusutan dan bunga modal Rptahun
P = Harga alat Rp
S = Nilai sisa Rp
I = Tingkat Suku Bunga Rptahun
N =
Umur ekonomis alat = Capital Recovery Factor
Nilai capital recovery factor pada alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe tampah dengan umur ekonomis 1 tahun dan tingkat suku bunga 14 adalah 1.1400. Nilai capital recovery factor untuk alat
pengupas kulit ari biji kedelai tipe engkol semi mekanis “ENGKOL23-BPTTG” dan tipe mekanis “OTOROL23-BPTTG” dengan umur ekonomis sama yaitu 8 tahun sebesar 0.2156. Pada alat
pengupas kulit ari biji
kedelai tipe mekanis ”OTOROL23-BPTTG” terdapat motor listrik sebagai tenaga penggerak dimana motor listrik tersebut juga mengalami penyusutan. Biaya penyusutan dan
bunga modal untuk motor listrik tersebut didapat menggunakan capital recovery factor untuk nilai ekonomis 2 tahun dan tingkat suku bunga 14 adalah 0.6073.
3.2.2 Biaya Penyimpanan
Penyimpanan alat tidak memberikan efek apapun pada umur ekonomis alsintan, tetapi dapat mencegah penurunan kualitas kerja akibat alat yang terhampar di bawah sinar matahari. Pembiayaan
harus dibebankan pada tindakan preventif semacam ini. Kebanyakan alat pertanian disimpan di dalam bangunan khusus untuk menyimpan alsintan. Apabila alsintan disimpan di dalam bangunan lain yang
bukan dikhususkan untuk alsintan, misalnya gudang penyimpanan kedelai atau bekas kandang hewan ternak, biaya diestimasi maksimum 0.2 dari harga awal alsintan Hunt 2008. Ilustrasi perhitungan
biaya penyimpanan dapat dilihat pada Persamaan 3.3.
19 Keterangan :
= Biaya penyimpanan Rptahun P
= Harga awal alsintan Rp
3.10 Penentuan Biaya Tidak tetap
Biaya tidak tetap adalah biaya yang jumlahnya sesuai dengan pemakaian alat. Menurut Hunt 2008 biaya tidak tetap mungkin lebih besar daripada biaya tetap. Estimasi biaya tidak tetap dari
alsintan didasarkan pada waktu penggunaan alat. Termasuk biaya tidak tetap dari alsintan diantaranya adalah biaya operator, biaya listrik, perbaikan dan perawatan.
Biaya perbaikan dan perawatan di dalam Hunt 2008 disebutkan sebagai biaya repair and maintenance
RM. Biaya RM didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan alsintan untuk 1 biaya spare part dan ongkos bengkel dan 2 rekondisi spare part akibat penggunaan alat. Menurut
Pramudya 1992 faktor biaya RM untuk engine dan mesin pengolahan hasil pertanian didapat dari penjumlahan biaya pemeliharaan dan perbaikan dari masing-masing alat, besar biaya pemeliharaan
dan perbaikan RM dapat dicari melalui Persamaan 3.4.
Keterangan : RM a = Perbaikan dan pemeliharaan motor listrik per jam
RM b = Perbaikan dan pemeliharaan alat per jam
P = Investasi alat
S = Nilai sisa
Biaya operator ditentukan dengan asumsi gaji harian operator dibagi dengan asumsi jam kerja operator per hari. Ilustrasi perhitungan biaya operator dapat dilihat pada Persamaan 3.5.
Waktu kerja operator bergantung pada jumlah kedelai yang diolah dan kapasitas lapang alat yang digunakan. Ilustrasi perhitungan jam kerja operator dapat dilihat pada Persamaan 3.6.
Tipe tampah
. Biaya tidak tetap pada alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe tampah diasumsikan hanya ada biaya operator dan biaya RM. Hal ini diasumsikan karena alat pengupas
kulit ari ini tidak menggunakan biaya listrik atau bahan bakar minyak apapun.
Tipe engkol semi mekanis. Biaya tidak tetap pada alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe
engkol semi mekanis “ENGKOL23-BPTTG”, diasumsikan terdiri atas biaya operator dan RM
karena alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe masih menggunakan tenaga manusia dalam mengoperasikannya. Penambahan biaya tidak tetap terdapat pada jumlah operator dimana satu alat
dioperasikan oleh dua orang operator, satu orang untuk pengumpan kedelai dan satu orang berikutnya
untuk mengayuh pedal tangan dari alat tersebut.
20
Tipe mekanis. Biaya tidak tetap pada alat pengupas kulit ari biji kedelai tipe mekanis
“OTOROL23-BPTTG diasumsikan terdiri atas biaya operator, biaya listrik, dan biaya RM., biaya listrik yang dimaksud adalah biaya listrik untuk motor listrik yang digunakan untuk menggerakkan
alat. Sebelum mengetahui biaya listrik harus diketahui terlebih dahulu daya listrik dari motor listrik
AC 1 phase yang digunakan sebagai sumber tenaga penggerak alat. Untuk mengetahui daya listrik, harus mengetahui terlebih dahulu arus keluaran dari motor listrik tersebut yang didapat dari pengujian
arus motor listrik menggunakan multitester, setelah data arus listrik didapatkan, perhitungan daya listrik dapat dihitung menggunakan Persamaan 3.7.
Keterangan : P = Daya listrik W
V = Tegangan Volt
I = Kuat arus Ampere
= Faktor daya Biaya listrik didapatkan dari rumus pada Persamaan 3.8.
3
3.11 Penentuan Nilai Sisa