Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut Sugiono 2009, 15 “metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan dengan trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi”.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi jl. Dr. Sutomo No. 40 Kota Tebing Tinggi. Adapun informan yang penulis pilih ada 5 orang informan yang menguasai atau mampu mempergunakan perangkat lunak Athenaeum Light 8.5 yaitu 1 orang kepala kantor, 2 orang pegawai bagian sirkulasi, 1 orang pegawai bagian pengadaan dan pengolahan, dan 1 orang pegawai bagian keanggotaan.

3.2.1 Gambaran Singkat Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi

Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi telah ada pada tahun 1978. Dibentuk atas gagasan putra putri Tebing Tinggi yang berada di Pulau Jawa dengan membangun gedung yang disebut dengan nama Gedung Perpustakaan Gelora Pemuda yang terletak di Jalan T. Imam Bonjol Tebing Tinggi. Gedung Perpustakaan Gelora Pemuda diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Yoesoef pada tanggal 19 April 1982 dihadiri Walikotamadya Tebing Tinggi Drs. Amiruddin Lubis. Sejak tahun 1985 sampai dengan 2000 Perpustakaan tersebut tidak beroperasi. Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan menugaskan Kepala sub bagian Perpustakaan H. Rachmad Suprapto, SH mengoperasikan kembali Perpustakaan Umum Gelora Pemuda pada tanggal 23 Maret 2001. Selanjutnya Walikota Tebing Tinggi kembali menugaskan Kasubbag Perpustakaan untuk membentuk Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi berdasarkan Peraturan Daerah No. 01 Tahun 2002 tanggal 30 Desember 2002. Pada tanggal 01 Juli 2003 Kantor Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi yang terletak di jalan Sutomo No. 40 diresmikan oleh Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan. Selanjutnya berdasarkan Perda Nomor 14 tahun 2008 tanggal 14 Nopember 2008, Kantor Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi diubah menjadi Kantor Perpustakaan, Arsip dan dokumentasi Kota Tebing Tinggi. Seiring dengan visi dan misi dari Kota Tebing Tinggi dan tujuan dari Perpustakaan yang ingin memajukan masyarakat Tebing Tinggi dengan membaca, maka didirikanlah 3 Rumah Baca dan 3 Perpustakaan Kelurahan serta Pustaka- pustaka Binaan di sekolah-sekolah dan masjid. Selain itu untuk menjangkau daerah yang belum didirikan Rumah Baca, maka Perpustakaan Kota Tebing Tinggi mengoperasikan mobil keliling dari Perpustakaan Nasional, sebagai hadiah dari juara II tingkat nasional tahun 2005 dan bus keliling bantuan dari Perpustakaan Daerah Sumatera Utara. Adapun Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi sejak didirikan pada tahun 2002 sampai dengan Juni 2009 dipimpin oleh Alm. H. Rachmad Suprapto, SH., kemudian dari bulan Juli 2009 sd Januari 2010 dipimpin oleh Redawaty Nasution, mulai Januari 2010 sd Februari 2011 dipimpin oleh Zahidin, S.Pd, M.Pd, dan mulai Maret 2011 sd saat ini Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi dipimpin oleh Hj. Nina Zahara MZ, SH, MAP. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi memakai perangkat lunak Atehaeum Light 8.5 otomasi sejak tahun 2009 hingga sekarang. Perpustakaan ini memakai Athenaeum Light 8.5 karena melihat dari jumlah koleksi yang sangat banyak sehingga sulit terorganisir dengan baik secara manual maka perlu memakai otomasi perpustakaan dengan memakai perangkat lunak Athenaeum Light 8.5 dan juga dilihat dari kebutuhan dari pengguna perpustakaan yang sangat tinggi terhadap informasi yang ada di perpustakaan tersebut. Berdasarkan data dari Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi tahun 2013 perpustakaan ini memiliki koleksi perpustakaan 6 sebanyak 14.001 judul 26.761 eks, majalah 18 judul, tabloid 8 judul, surat kabar 22 judul, bahan audio visual CD dan DVD 105 keping. Dengan jumlah pengunjung 43.574 orang pertahun dan jumlah peminjam sebanyak 14.408 orang pertahun.

3.2.2 Karakteristik Informan

Sesuai dengan lokasi dari penelitian ini di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi maka, informan pada penelitian ini adalah pegawai dari kantor perpustakaan tersebut. Melalui tekhnik purposive sampling untuk pengambilan sampel sumber data penulis menentukan informan sebanyak 5 lima orang yang dianggap paling memahami dan mampu dalam mempergunakan perangkat lunak Athenaeum Light 8.5. Adapun latar belakang informan yang penulis jadikan sampel untuk penelitian ini dapat terlihat dari Tabel 3.1 dibawah ini. Tabel 3.1 Karakteristik Informan No. Kode Informan Pendidikan Sub. Bagian 1. I 1 S1 Kepala Seksi Pelayanan dan Kerjasama 2. I 2 D3 Staf Sirkulasi 3. I 3 SMA Staf Sirkulasi 4. I 4 D3 Staf Keanggotaan 5. I 5 SMA Staf Pengadaan dan Pengolahan Dari Tabel 3.1 Diatas penulis membuat kode untuk informan pertama I 1 kemudian informan kedua I 2 , informan ketiga I 3 , informan keempat I 4 , dan Informan kelima I 5 yang bertujuan untuk memudahkan penulis dalam penulisan dan pengetikan dalam penelitian ini sehingga dapat lebih memudahkan pemahaman dari penulis sendiri dan pembaca dari penelitian yang penulis lakukan. Penulis melakukan wawancara secara langsung pada informan ke setiap Sub. Bagian dari informan dengan membawa alat perekam, pedoman wawancara, dan alat tulis. Selama proses wawancara berlangsung secara alamiah penulis melontarkan pertanyaan kemudian informan menjawab pertanyaan penulis.

3.2.3 Kategori

Setelah selesai melakukan wawancara, penulis menuangkan hasil wawancara kebentuk tulisan berupa transkrip wawancara. Kemudian penulis melakukan coding dengan cara menyusun kerangka awal dari analisis data agar mendapatkan hasi dari penelitian yang telah dilakukan. Setelah itu, penulis membaca kembali transkrip wawancara serta melakukan coding untuk mendapatkan hubungan antar data sehingga hasilnya relevan dengan pokok pembicaraan dan permasalahan yang diteliti. Dari coding tersebut maka dapat diperoleh beberapa bagian tugas yang berkaitan dengan pemanfaatan perangkat lunak Athenaeum Light 8.5 di KPAD Kota Tebing Tinggi meliputi beberapa bagian seperti, administrasi menu untuk 8 administrasi, keanggotaan input data anggota dan pembuatan kartu anggota, sirkulasi peminjaman buku, pengembalian buku, perpanjangan buku dan denda keterlambatan, Pengadaan dan pengolahan katalogisasi, inventarisasi buku, input data buku, pembuatan barcode buku, pembuatan label buku dan kartu katalog, penelusuran penelusuran berdasarkan judul, pengarang, dan subjek, laporan laporan anggota, koleksi dan sirkulasi.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan Nazir, 2005, 174. Pengertian lain menyebutkan metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data. Metode-metode yang lazim digunakan dalam kegiatan penelitian antara lain angket, wawancara, pengamatan, ujian atau tes dan dokumentasi. 3.4.1 Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2006, 186. Menurut Bungin 2010, 108 “Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan”. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara mendalam depth interview yang terstruktur. Pada wawancara terstruktur ini penulis membuat pedoman wawancara yang akan dipersiapkan terlebih dahulu, dibuat kerangkanya secara sistematis, sebelum diajukan kepada informan. Penulis melakukan proses wawancara secara langsung dengan informan. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu tekhnik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Maksudnya, informan yang akan diwawancarai adalah informan yang dianggap paling mampu dalam mempergunakan Athenaeum light 8.5 sehingga akan memudahkan penulis dalam pengumpulan data yang lebih relevan. Penulis melakukan wawancara dengan memakai alat perekam sebagai media penyimpanan agar wawancara yang peneliti lakukan dapat diulang kembali untuk keperluan pengambilan data selanjutnya. 3.4.2 Observasi Sebagai metode ilmiah. Menurut Soehartono 2004: 70 “metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena yang diselidiki”. Pada penelitian ini penulis melakukan observasi setiap hari melalui pedoman observasi karena penulis adalah seorang pegawai di lokasi penelitian itu sendiri sehingga penulis dapat melakukan pengamatan dan penyelidikan terlebih dahulu terhadap masalah atau kendala apa yang terjadi pada pemanfaatan perangkat lunak Athenaeum Light 8.5. 3.4.3 Studi Dokumentasi Menurut Bungin 2010, 121 metode dokumenter adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode dokumenter adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis. Oleh karena itu dokumenter berupa informasi yang disimpan atau didokumentasikan sebagai bahan dokumenter. Contoh dari bahan dokumenter antara lain otobiografi, surat-surat pribadi, buku-buku atau catatan harian, memorial, kliping, dokumen pemerintah atau swasta dan lain-lain. Selain melakukan teknik wawancara dan observasi, penulis juga melakukan studi dokumentasi demi menunjang kelengkapan data melalui buku, majalah, jurnal, artikel yang tersedia dalam media online.

3.4 Instrumen Penelitian