Tidak Mengetahui Latar Budaya Jarang Melakukan Evaluasi Terhadap Respon Komunikasi Tidak Memahami Kebiasaan Dalam Komunikasi Lisan Tidak Memiliki Keterampilan Dalam Mendengarkan

Kondisi lingkungan yang nyaman merupakan bagian dari faktor penentu dalam upaya menciptakan komunikasi yang baik dengan pasien. Maka cukup beralasan jika seorang perawat diberikan wewenang penuh guna mengontrol pasien yang datang agar kenyamanan kondisi lingkungan tetap terjaga secara optimal.

C. Faktor – Faktor yang Menghambat Komunikasi

Selain memahami beberapa faktor pendukung komunikasi pelayanan keperawatan, perawat juga harus mengetahui sekaligus meretas beberapa faktor penghambat komunikasi. Tentunya, hal itu ditujukan guna terciptanya sebuah komunikasi yang efektif antara perawat dan pasien agar pelayanan keperawatan bisa optimal. Berikut adalah beberapa faktor penghambatr komunikasi: 1. Tidak Mengenali atau Memahami Pasien Pepatah lama mengatakan bahwa tidak kenal maka tidak sayang. Dalam ranah komunikasi, pepatah tersebut juga berlaku. Banyak orang yang gagal dalam melakukan komunikasi lantaran tidak mengenali keberadaan lawan bicaranya. Begitu pula dalam konteks komunikasi keperawatan, apabila perawat tidak mampu mengenali dan menyelami pasien, kemungkinan untuk sukses dalam berkomunikasi sangant kecil.

2. Tidak Mengetahui Latar Budaya

Tidak mengetahui latar kebudayaan lawan bicara saat berkomunikasi bisa menjadi persoalan tersendiri. Dalam konteks ini yang terpenting adalah pandai menempatkan diri saat melakukan komunikasi, tentunya harus mengenali latar budaya lawan bicaranya terlebih dahulu.

3. Jarang Melakukan Evaluasi Terhadap Respon Komunikasi

Evaluasi merupakan hal yang sangat penting guna meningkatkan kemampuan serta ketrampilan dalam berkomunikasi. Selain melakukan evaluasi terhadap kemampuan serta ketrampilan, dalam berkomunikasi perawat juga harus cepat dalam merespons lawan bicaranya guna memahami dirinya termasuk dalam kategori mudah berkomunikasi atau sebaliknya.

4. Tidak Memahami Kebiasaan Dalam Komunikasi Lisan

16 Tidak memahami kebiasaan dalam berkomunikasi lisan akan menjadi faktor penghambat dalam berkomunikasi. Saat berbicara dengan pasien, perawat harus memahami kebiasaan dalam berkomunikasi secara lisan. Adapun beberapa langkah guna memahami kebiasaan berkomunikasi lisan meliputi: a. Pahami keberadaan pengaruh senioritas dalam diri pasien. b. Perhatikan dan pahami apa saja yang boleh dan yang tidak boleh dikatakan secara lisan. c. Pelajari dan pahami cara pengucapan yang baik dan benar, sesuai dengan kebiasaan yang melekat dalam diri pasien d. Perhatikan dan pahami keberadaan lawan bicara secara sungguh-sungguh, termasuk memahami latar budayanya.

5. Tidak Memiliki Keterampilan Dalam Mendengarkan

Seorang pendengar yang baik bisa membuat lawan bicaranya antusias serta merasa nyaman dan terbuka dalam melakukan komunikasi. Beberapa langkah bagi perawat agar senantiasa tampil sebagai seorang pendengar yang baik saat berkomunikasi dengan pasien yaitu: a. Beri kesempatan kepada lawan bicara guna menyampaikan segala yang hendak disampaikan atau keluhan. Jangan pernah memotong pembicaraan karena bisa mengakibatkan komunikasi berjalan dengan tidak efektif. b. Hindari kebiasaan mengungguli lawan bicara karena akan membuat komunikasi menjadi tidak efektif. c. Pastikan bahwa topik perbincangannya disukai dan dibutuhkan lawan bicaranya. d. Gunakan sedikit humor atau kalimat yang menghibur sebagai bumbu perbincangan. e. Tunjukan sikap antusias saat mendengarkan lawan bicara. f. Berikan senyum yang ramah saat mendengarkan lawan bicara guna menciptakan suasana yang hangat dalam perbincangan yang sedang berlangsung. g. Pastikan untuk senantiasa memperluas wawasan melalui membaca dan mengumpulkan informasi.

6. Tidak Memahami Strategi Penggunaan Media