Komunikasi Terapeutik Perawat
A. Memahami Komunikasi Terapeutik
Pada prinsipnya keberlangsunya komunikasi dalam bidang keperawatan dapat memperlancar usaha seorang perawat dalam menentukan rencana tindakan guna
menyehatkan pasien. Berpijak pada pemahaman tersebut, dapat dipahami bahwa
komunikasi terapeutik memegang peranan penting guna memecahkan masalah yang dihadapi oleh pasien
Persoalan mendasar dari komunikasi terapeutik adalah adanya hubungan simbiosis mutualisme antara pasien dengan perawat, sehingga dikategorikan
sebagai komunikasi interpersonal atau komunikasi pribadi antara perawat dengan pasien
1. Unsur-Unsur Komunikasi Terapeutik
Menurut potter dan perry 2010, unsur-unsur yang terkandung dalam komunikasi terapeutik meliputi:
a. Keramahan
Keramahan seorang perawat dalam melangsungkan komunikasi kepada pasien meripakan langkah pertama guna memberikan kesan yang bermakna
dalam hal perencanaan perawatan yang hendak dilaksanakan. b. Penggunaan nama
Dalam komunikasi terapeutik, penggunaan nama merupakan bagian dari unsur yang cukup fundamental dimana pengenalan diri akan berfungsi
meretas keraguan yang kerap bisa hadir dipikiran pasien. Saat perawat memanggil nama asli pasien, saat tersebut seorang perawat telah
memberikan penghargaan yangcukup bermakna bagi pasien, yang tentunya semakin memberikan ruang guna melangsungkan komunikasi secara lebih
efektif. c. Dapat dipercaya
Dapat dipercaya merupakan bagian dari kelancaran berkomunikasi. Tentunya, hal ini harus diperhatikan oleh seorang perawat dalam
melangsungkan komunikasi terapeutik. Penting bagi seorang perawat untuk senantiasa menunjukan kehangatan, konsistensi, kejujuran, kompetensi, dan
19
rasa hormat terhadap lawan bicara atau pasien saat melangsungkan komunikasi terapeutik.
d. Otonomi dan tanggung jawab Hal yang dimaksud dari otonomi dan tanggung jawab adalah keberanian
yang harus dimiliki oleh seorang perawat dalam membuat pilihan atau
menentukan keputusan sekaligus mempertangungjawabkannya. e. Asertif tegas
Komunikasi asertif dapat memberikan ruang bagi seseorang guna mengekspresikan perasaan dan pikirannya tampa harus menghakimi,
menuduh, maupun menyakiti orang lain. Di dunia keperawatan, sikap asertif juga berfungsi guna meningkatkan rasa percaya diri seseorang sekaligus
menunjukan rasa penghormatan terhadap orang lain.
2. Tujuan Komunikasi Terapeutik
Berdasarkan pendapat yang diutarakan oleh purwanto terdapat beberapa tujuan terapeutik antara lain:
a. Membantu pasien guna memperjelas sekaligus mengurangi beban perasaan dan pikiran yang menggelayuti.
b. Membantu mengambil tindakan yang efektif bagi pasien guna mengubah situasi yang sedang terjadi keperubahan positif.
c. Membantu dalam mengambil tindakan efektif sekaligus mempengaruhi orang lain, termasuk dirinya sendiri
3. Kendala yang kerap Terjadi