Persepsi Wisatawan

7.2.3 Persepsi Wisatawan

  Sebagaimana disebutkan sebelumnya, wisatawan merupakan salah satu elemen pokok dalam sistem pariwisata. Bila dirujuk ke sistem wisata layar, maka para pelayar (yachtperson) merupakan salah satu elemen pokoknya. Konsekuensinya, persepsi wisatawan terhadap sebuah destinasi wisata layar menjadi sangat penting. Persepsi wisatawan merupakan salah satu aspek sosiologis dalam kajian tentang wisatawan (Gayatri dan Pitana, 2005: 77). Keduanya menambahkan bahwa unsur yang dinilai wisatawan antara lain: kebersihan lingkungan, komunikasibahasa, kemudahan memperoleh informasi, fasilitas angkutan umum, hal yang bisa dilihat dan dilakukan, keamanan, pedagang asongan, kriminalitas, pelestarian lingkungan, dan lainnya.

  Penelitian ini tidak melakukan kajian aspek sosiologis itu secara mendalam, namun kajian hanya dilakukan terhadap pendapat-pendapat lepas dari wisatawan yang pernah berkunjung ke Maurole, atau pun yang pernah mengarungi rute pelayaran Sail Indonesia. Sumbernya adalah tulisan di internet (website dan blog), dan kesan-kesan yang dituliskan oleh wisatawan dalam buku tamu yang disiapkan oleh salah satu informan yang berkedudukan di Pantai Mausambi.

  Sejumlah penilaian tentang destinasi singgah Maurole diuraikan dengan cara memecah-mecah penilaian itu ke dalam beberapa bagian berdasarkan unsur yang dinilai. Tabel 7.1 menampilkan unsur yang dinilai dan subtansi penilaian terhadap unsur itu.

  Tabel 7.1 Penilaian terhadap Destinasi Singgah Maurole berdasarkan Unsur yang Dinilai No Unsur

  Substansi Penilaian

  1 Titik Labuh “This is an open anchorage and the east wind of up to 20

  knots which assisted most yachts in reaching this area then produced a rolly anchorage for the next few days, these conditions are infrequent but when they occur the anchorage is uncomfortable….”

  2 Pemerintah “The Regent (local Governor) went to great lengths to ensure

  we were welcome.”

  3 Fasilitas

  “Considerable facilities had been specially built for this

  event, a substantial dinghy dock, large circular dining area, entertainment stage, first aid centre, stalls for fruit and vegetables, cafe and craft.”

  4 Acara

  “The program was extensive and well organised including the non usual welcome ceremony, gala dinner, entertainment,

  dancing and singing. Yachties were always encouraged to join in or sing….”

  5 Pengisi

  “A very good backing group of male musicians kept the

  acara

  guests fully entertained.”

  6 Perjalanan

  “During the day there were tours to the 3 coloured lakes at

  wisata

  Mt. Kelimutu as well as nearby villages that specialise in such products as ArakMoke (liquor distilled in bamboo pipes from palm sap), palm sugar, cocoa, coffee and other products. The scenery during these tours varied from paddy fields to lush jungle and spectacular mountain ranges.”

  7 Pemandu

  “Excellent English speaking guides provided the commentary

  wisata

  and information on village life and customs; they continued to look after our every need.”

  8 Pelayanan

  “A crew member became quite ill and despite being put on a

  Kesehatan

  drip did require hospitalisation for two days. The care provided was excellent and visitors included the Regent complete with entourage and a string of doctors, nurses and members of the organising committee.”

  9 Penjualan

  “The fruit and vegetables available in the stalls were high

  sayur dan quality.” buah

  10 Keramahta “The thoughtfulness, generosity and extent to which villages mahan

  go to look after us are overwhelming.”

  Sumber: Diolah dari http:sailindonesia.nethistoryhistory2008.php diakses 12 Juni 2013.

  Gambar 7.3 Titik Labuh Pantai Nanganio Sumber: Penelitian, 2013

  Walaupun tulisan yang dimuat di situs internet http:sailindonesia.net itu bersifat penilaian umum, namun seperti terlihat, ada 10 unsur yang dinilai atau diberi komentar di destinasi singgah Maurole, dan keseluruhannya memberikan kesan tentang apa yang terjadi di Maurole. Sebagai sebuah fakta yang tertulis dan dapat diakses oleh siapa saja dan di mana saja, maka tulisan itu tentu memberikan kesan tersendiri bagi pembacanya. Apa pun kesan yang muncul di benak pembaca (para yachtperson), kesan itu berpengaruh bagi proses pengambilan keputusan untuk singgah atau tidak di Maurole. Karena itulah maka persepsi wisatawan dianggap sebagai faktor eksternal yang mendukung keberadaan sebuah destinasi wisata layar.

  Pendapat atau komentar lainnya menyoroti pengalaman yang didapat dari perjalanan wisata yang dilakukan di desa-desa di Kecamatan Maurole. Ada hal – hal menarik dari pengalaman mereka.

  “We visited the traditional villages of Otogedu, Nuabela and Detuara where they produce local products such as palm sugar, cashew nuts, moke (a local spirit distilled from juice from the sugar palm) pottery and

  candle nuts which unfortunately gave many of the yachties including us upset tummies as we think they are to be used in cooking and not eaten raw as most of us did. At each village we were entertained by dancers and music and had the opportunity to sample some of their culinary delights” (Seven Heaven, 2008).

  Terjemahan: "Kami mengunjungi desa tradisional Otogedu, Nuabela dan Detuara yang menghasilkan produk lokal seperti gula aren, kacang mete, moke (minuman keras lokal yang disuling dari sari gula aren), tembikar dan kemiri. Banyak dari kami merasa mual karena memakan kemiri mentah padahal seharusnya dimasak terlebih dahulu. Di setiap desa kami dihibur oleh penari dan musik dan berkesempatan untuk mencicipi beberapa kuliner mereka"

  Komentar itu mengenai pengalaman yang didapat oleh wisatawan dan sekaligus merupakan kekhasan pengelolaan perjalanan wisata di Maurole. Masyarakat lokal pun mendapatkan pengalaman dari interaksi mereka dengan wisatawan. Pola ini sejalan dengan konsep pariwisata alternatif yang dikemukakan oleh Fennel dan Dowling (2003: 2) yaitu suatu bentuk pariwisata yang dirancang untuk selaras dengan alam, sosial, dan nilai-nilai masyarakat yang memungkinkan masyarakat lokal dan wisatawan menikmati interaksi yang positif dan bermanfaat serta saling berbagi pengalaman.

  Komentar berikutnya diperoleh dari wisatawan yang berkunjung ke Maurole dalam Tahun 2011. Komentar ini dimuat dalam buku tamu yang disiapkan oleh pemandu wisata lokal di Mausambi. Salah satunya ditulis oleh wisatawan dari kapal wisata bernama Jangada.

  “We have been very very well welcomed by Vincent (speaking good English) and his family even at home. The visit of the Saturday pasar and the two villages – OTOGEDU and NUABELA was very interesting.

  The call in MauroleMausambi is made for knowingdiscovering The call in MauroleMausambi is made for knowingdiscovering

  Terjemahan: "Kami diterima dengan sangat sangat baik oleh Vincent (berbicara bahasa Inggris dengan baik) dan keluarganya di rumah mereka. Kunjungan ke pasar di hari Sabtu dan dua desa - OTOGEDU dan NUABELA sangat menarik. Kunjungan di MauroleMausambi dilakukan untuk mengetahuimenemukan kehidupan sejati di desa-desa tradisional. Terima kasih banyak untuk Vincent dan keluarganya atas penyambutan yang sangat sangat baik. Kami akan merekomendasikan kepada orang lain untuk singgah di teluk ini"

  Apresiasi wisatawan terhadap pelayanan yang mereka rasakan sangat berdampak bagi promosi suatu destinasi singgah. Pernyataan wisatawan yang dikutip sebelumnya bahwa ia akan merekomendasikan kepada kapal-kapal lainnya untuk singgah di Mausambi membuktikan hal itu.