17
Salah satu cara untuk mengurangi beban kerja perawat yang terlalu tinggi adalah dengan menyediakan tenaga kerja yang cukup
baik kuantitas maupun kualitasnya sesuai dengan tuntutan kerja. Semakin banyak pasien yang ditangani seorang perawat selama
periode waktu tertentu, maka semakin beratbesar beban kerja perawat tersebut. Pelayanan keperawatan yang bermutu dapat
dicapai salah satunya tergantung pada seimbangnya antara jumlah tenaga perawat dengan beban kerjanya di suatu rumah sakit.
Selanjutnya, lebih banyak pasien yang ditangani seorang perawat selama satu periode waktu, maka lebih besar beban kerja psikologi
perawat tersebut Gilles, 1996.
2.1.4 Cara Mengukur Beban Kerja Perawat
Menghitung beban kerja dapat dilakukan dengan mengobservasi apakah beban kerja dapat dilakukan dengan baik dan
tepat waktu oleh personel yang ada. Secara sederhana dapat dengan menanyakan langsung kepada yang bertugas tentang beban kerja
yang dipangku saat ini Ilyas, 2004. Untuk menghitung beban kerja personel ada 3 cara yang
dapat digunakan Ilyas, 2004, yaitu: a. Work Sampling
Tehnik ini dikembangkan pada dunia industri utuk melihat beban kerja yang dipangku oleh personel pada suatu unit,
bidang, ataupun jenis tenaga tertentu. Pada work sampling,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
18
dapat diamati hal- hal yang spesifik tentang pekerjaan sebagai berikut:
1 Aktivitas apa yang sedang dilakukan personel pada waktu jam kerja
2 Apakah aktivitas personel berkaitan dengan fungsi dan tugasnya pada waktu jam kerja
3 Proporsi waktu kerja yang digunakan untuk kegiatan produktif atau tidak produktif
4 Pola beban kerja personel dikaitkan dengan waktu, dan schedule jam kerja
Untuk mendapatkan informasi tersebut, dapat dilakukan survei tentang kerja personel tertentu, misalnya tenaga perawat
di rumah sakit. Yang menjadi pengamatan adalah aktivitas atau kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan perawat dalam
menjalankan tugasnya sehari- hari di ruang kerjanya Ilyas, 2004.
Tahap yang dilaksanakan adalah: pertama, menentukan jenis personel misal: perawat rumah sakit. Kedua, bila jumlah
personelnya banyak, dilakukan pemilihan sampel. Ketiga, membuat formulir daftar kegiatan perawat yang dapat
diklasifikasikan sebagai produktif dan tidak produktif. Keempat, melatih cara pengamatan kerja dengan menggunakan work
sampling. Kelima, pengamatan kegiatan perawat dengan interval
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
19
2-15 menit. Makin tinggi tingkat mobilisasi pekerjaan yang diamati, makin pendek waktu pengamatan Ilyas, 2004.
b. Time and Motion Study Tehnik ini mengamati dan mengikuti dengan cermat
tentang kegiatan yang dilakukan oleh personel. Tehnik ini bukan saja mendapatkan beban kerja personel, tetapi juga mengetahui
kualitas kerja persone l. Pada tehnik ini, kita harus menentukan sampel dari perawat yang diklasifikasikan sebagai tenaga mahir
dengan cara purposive sampling. Kedua membuat formulir daftar kegiatan perawat yang dapat diklasifikasikan sebagai
kegiatan profesional dan non-profesional Ilyas, 2004. Pelaksana pengamatan haruslah mengetahui secara benar
tentang kompetensi dan fungsi perawat mahir. Tehnik ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas suatu pelatihan atau
pendidikan bersertifikasi Ilyas, 2004. c. Mengkategorikan Jenis Kegiatan
Tehnik ini merupakan gabungan work sampling dan motion study. Tehnik ini mengelompokkan kegiatan personel
sesuai dengan tujuan penelitian itu sendiri Ilyas, 2004. Jenis kegiatan yang biasanya dikelompokkan adalah:
1 Kegiatan produktif dan non produktif 2 Kegiatan langsung, tidak langsung, pribadi, dan lain- lain
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
20
3 Kegiatan medis, medis administratif, non- medis, dan non- medis administratif. Atau kegiatan keperawatan dan non-
keperawatan. Analisis yang dihasilkan Ilyas, 2004, sebagai berikut:
1 Deskripsi kegiatan-kegiatan menurut jenis dan alokasi waktunya. Untuk pekerjaan yang bersifat medis, perawatan,
ataupun administratif, berapa waktu yang diperlukan untuk setiap jenis kegiatan? Kemudian dihitung proporsi waktu
untuk masing- masing kegiatan selama jam kerja, 2 Pola kegiatan berkaitan dengan waktu kerja, kategori tenaga,
atau menurut karakteristik lain, seperti demografi dan sosial. 3 Kesesuaian beban kerja dengan jenis tenaga. Kesesuaian
beban kerja dianalisis dengan dengan jenis tenaga atau beban kerja dihubungkan dengan umur, pendidikan, jenis
kelamin dan variabel lainnya. 4 Kualitas kerja pada time and motion study.kualitas kerja
merupakan tujuan yang paling penting. Selanjutnya dapat dibuat daftar kegiatan dan rincian kualitas kegiatan perawat
yang mahir menjadi kompetensi untuk jenis tenaga tersebut. d. Pencatatan Kegiatan Sendiri Daily Log
Daily Log merupakan bentuk sederhana dari work sampling, dimana orang yang diteliti menuliskan sendiri
kegiatan dan waktu yang digunakan untuk kegiatan tersebut,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
21
mulai masuk kerja hingga pulang. Penggunaan tehnik ini sangat bergantung terhadap kerja sama dan kejujuran dari personel
yang sedang diteliti. Pendekatan ini sangat sederhana dan murah. Yang menjadi masalah adalah kejujuran dalam menulis
kegiatan tersebut Ilyas, 2004.
2.1.5 Kategorisasi Kegiatan Perawat