12 sumber untuk melunasi hutang jangka panjang adalah sumber bukan dari
kelompok aktiva lancar. Hutang jangka panjang terdiri dari Sudana, 2011:181:
a. Hutang obligasi merupakan suatu promes surat janji untuk membayar
sejumlah uang pada saat jatuh tempo, yang sifatnya jangka panjang. b.
Hipotik merupakan hutang jangka panjang yang pembayarannya dijamin dengan harta tidak bergerak, seperti tanah, gedung dan sebagainya.
2.1.2. Kebijakan Hutang
Kebijakan hutang merupakan keputusan yang sangat penting dalam perusahaan. Dimana kebijakan hutang merupakan salah satu bagian dari
kebijakan pendanaan perusahaan. Kebijakan hutang adalah kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen dalam rangka memperoleh sumber
pembiayaan bagi perusahaan sehingga dapat digunakan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan. Selain itu kebijakan hutang perusahaan
juga berfungsi sebagai mekanisme monitoring terhadap tindakan manajer yang dilakukan dalam pengelolaan perusahaan. Kebijakan hutang dapat di
pengaruhi oleh karakteristik khusus perusahaan yang memepengaruhi kurva penawaran hutang pada perusahaan atau permintaan atas hutang.
Menurut Sartono 2000:218 hutang adalah semua kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini
merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Keputusan pembiayaan atau pendanaan perusahaan akan dapat
mempengaruhi struktur modal perusahaan. Sumber pendanaan dapat
Universitas Sumatera Utara
13 diperoleh dari modal internal dan modal eksternal. Modal internal berasal
dari laba ditahan, sedangkan modal eksternal adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian didalam
perusahaan. Modal yang berasal dari kreditur adalah merupakan hutang perusahaan. Modal ini sering disebut dengan pembelanjaan asinghutang
Pithaloka, 2009. Keputusan pembiayaan melalui hutang mempunyai batasan sampai
seberapa besar dana dapat digali. Biasanya ada standar rasio tertentu untuk menentukan rasio hutang tertentu yang tidak boleh dilampaui. Dari sudut
pasar pemegang hutang jangka panjang, risiko hutang lebih kecil dibanding saham biasa atau saham preferen. Meskipun begitu, hutang dianggap
memiliki keunggulan terbatas dipandang dari segi laba, dan dianggap lemah dipandang dari segi pengendalian.
Hal ini dapat dijelaskan oleh Weston dan Copeland 1997 dalam Gusti 2013, sebagai berikut:
1. Dari segi risiko, hutang dipandang lebih menguntungkan dibanding
saham biasa atau saham preferen karena hutang memberi prioritas dalam hal pendapatan dan juga dalam hal likuidasi. Hutang juga memiliki masa
jatuh tempo yang pasti dan dilindungi oleh akad covenants dalam indenture.
2. Dari segi laba, para pemegang obligasi memiliki hasil pengembalian
tetap, kecuali dalam kasus obligasi pendapatan income bonds atau surat hutang dengan suku bunga mengambang. Pembayaran bunga tidak
Universitas Sumatera Utara
14 tergantung pada tingkat laba perusahaan atau suku bunga pasar yang
sedang berlaku. Meskipun demikian, hutang tidak pernah dapat ikut menikmati laba perusahaan yaitu saat perusahaan bisa berhasil menarik
laba yang maksimal. Sering kali hutang jangka panjang bisa dibatalkan sebelum waktunya. Jika hal ini terjadi, misalnya obligasi ditarik melalui
opsi tarik, investor akan menerima kembali uangnya, yang harus ditanam kembali agar dana tersebut tidak mati.
3. Dari segi pengendalian, pemegang obligasi biasanya tidak memiliki hak
suara. Meskipun begitu, jika sampai obligasi dinyatakan tak dapat dibayar, pemegang obligasi dapat mengambil alih kendali perusahaan.
Dari sudut pandang emiten hutang jangka panjang
peminjam hutang
ada beberapa keunggulan dan kelemahan dalam obligasi. Keunggulan dan kelemahan dari hutang jangka panjang Sjahrial, 2007:301, sebagai berikut:
a. Keunggulan
1. Biaya modal setelah pajak relatif rendah,
2. Bunga yang dibayarkanmerupakan pengurang pajak penghasilan,
3. Melalui Financial Leverage dimungkinkan laba perlembar saham akan
meningkat, 4.
Kontrol terhadap operasi perusahaan oleh pemegang saham mayoritas tidak mengalami perubahan.
b. Kelemahannya:
1. Risiko finansial perusahaan meningkat sebagai akibat meningkatnya
penggunaan hutang financial leverage,
Universitas Sumatera Utara
15 2.
Batasan yang disyaratkan kreditur seringkali menyulitkan manajer, 3.
Munculnya agency problem yang mengakibatkan meningkatnya agency cost.
2.1.3. Kepemilikan Manajerial