53 X3
= Kebijakan Dividen e
= koefisien error
Dari persamaan regresi tersebut, dapat diketahui bahwa: a.
Konstanta α sebesar -2,544 dan menunjukkan bahwa jika variabel independen b
ernilai nol, maka nilai variabel terikat β sebesar -2,544. b.
Koefisien regresi untuk variabel kepemilikan manajerial sebesar 0.052. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan satu satuan kepemilikan manajerial, maka
akan menaikkan rasio hutang sebesar 0,052, dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain dari model regresi adalah tetap.
c. Koefisien regresi dari variabel ukuran perusahaan sebesar 0,126. Hal ini
berarti bahwa setiap kenaikan satu satuan ukuran perusahaan, maka akan menaikkan rasio hutang sebesar 0,126, dengan asumsi bahwa variabel
independen yang lain dari model regresi adalah tetap. d.
Koefisien regresi dari variabel kebijakan dividen sebesar 0,044. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan satu satuan kebijakan dividen, maka akan menaikkan
rasio hutang sebesar 0,044, dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain dari model regresi adalah tetap.
2.6. Uji Hipotesis
a. Uji Simultan Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen yakni kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen terhadap
Universitas Sumatera Utara
54 kebijakan hutang secara bersama-sama, yang ditunjukkan pada Tabel 4.6 berikut
ini: Tabel 4.6
Uji Simultan Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.861 3
.287 .614
.610
a
Residual 16.830
36 .467
Total 17.690
39 a. Predictors: Constant, Kebijakan Deviden, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial
b. Dependent Variable: Kebijakan Hutang
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2016
Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa secara bersama-sama, seluruh variabel independen yaitu kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, dan
kebijakan dividen terhadap kebijakan hutang. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai F hitung sebesar 0.614 yang lebih kecil dari nilai F tabel yaitu sebesar 2.86
dan nilai signifikansi 0.610 lebih besar dari 0.05, sehingga disimpulkan bahwa sehingga disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, dan
kebijakan deviden tidak berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan hutang. b.
Uji Parsial Uji-t Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh pada masing-masing variabel
independen terhadap variabel independen. Untuk menguji pengaruh parsial tersebut dapat dilakukan dengan cara berdasarkan nilai signifikansi. Jika nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05 atau 5 maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan namun apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05
atau 5 maka hipotesis ditolak atau dikatakan tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
55 Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Uji Parsial Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -2.544
3.409 -.746
.460 Kepemilikan
Manajerial .052
.055 .160
.937 .355
Ukuran Perusahaan .126
.115 .183
1.097 .280
Kebijakan Deviden .044
.207 .036
.215 .831
a. Dependent Variable: Kebijakan Hutang
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2016
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung variabel kepemilikan manajerial adalah sebesar 0.937 1.687 dan nilai signifikansi 0.355
0.05 yang berarti kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan hutang.
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung variabel ukuran perusahaan adalah sebesar 1.097 1.687 dan nilai signifikansi 0.280
0.05 yang berarti ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan hutang.
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung variabel kebijakan deviden adalah sebesar 0.215 1.687 dan nilai signifikansi 0.831
0.05 yang berarti kebijakan dividen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan hutang.
Universitas Sumatera Utara
56 c.
Pengujian Dengan Variabel Moderating
1. Uji Signifikansi Investment Oppurtunity Set dalam Memoderasi Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Hutang secara Parsial
Uji-t
Hasil pengujian regresi linear pengaruh kepemilikan manajerial
terhadap kebijakan hutang dengan Investment Oppurtunity Set sebagai
variabel moderasi menggunakan metode nilai selisih mutlak yang ditunjukkan pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Uji Analisis Regresi dengan Variabel Moderasi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.924 .304
3.040 .004
Kepemilikan Manajerial .154
.092 .473
1.672 .103
Investment Opportunity Set
.161 .142
.242 1.135
.264 AbsX1.Z
-.104 .072
-.348 -1.449
.156 a. Dependent Variable: Kebijakan Hutang
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2016
Berdasarkan Tabel 4.8 Investment Oppurtunity Set sebagai variabel moderasi tidak mampu memoderasi hubungan antara kepemilikan
manajerial terhadap kebijakan hutang karena signifikansi 0.156 0.05.
2. Uji Signifikansi Investment Oppurtunity Set dalam Memoderasi Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang secara Parsial Uji-
t
Hasil pengujian regresi linear pengaruh ukuran perusahaan terhadap
kebijakan hutang dengan Good Investment Oppurtunity Set sebagai variabel
Universitas Sumatera Utara
57
moderasi menggunakan metode nilai selisih mutlak yang ditunjukkan pada Tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Uji Analisis Regresi dengan Variabel Moderasi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-5.395 6.282
-.859 .396
Investment Opportunity Set
2.154 3.501
3.245 .615
.542 Ukuran Perusahaan
.224 .211
.324 1.060
.296 AbsX2.Z
-.072 .118
-3.175 -.607
.548 a. Dependent Variable: Kebijakan Hutang
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2016 Berdasarkan Tabel 4.9 Investment Oppurtunity Set sebagai variabel
moderasi tidak mampu memoderasi hubungan antara ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang karena signifikansi 0.548 0.05.
3. Uji Signifikansi Investment Oppurtunity Set dalam Memoderasi Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan Hutang secara Parsial Uji-t
Hasil pengujian regresi linear pengaruh kebijakan dividen terhadap kebijakan hutang dengan Investment Oppurtunity Set sebagai variabel
moderasi menggunakan metode nilai selisih mutlak yang ditunjukkan pada Tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10 Uji Analisis Regresi dengan Variabel Moderasi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
t Sig.
Universitas Sumatera Utara
58
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.542
.252 6.124
.000 Kebijakan Deviden
-1.376 .788
-1.126 -1.745
.090 Investment
Opportunity Set -.079
.118 -.120
-.670 .507
AbsX3.Z .440
.239 1.227
1.846 .073
a. Dependent Variable: Kebijakan Hutang
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Juni, 2016
Berdasarkan Tabel 4.10 Investment Opportunity Set sebagai variabel
moderasi tidak mampu memoderasi hubungan antara kebijakan deviden terhadap kebijakan hutang karena signifikansi 0.073 0.05.
2.7. Uji Koefisien Determinasi R