commit to user peningkatan devisa negara. Dengan berkembangnnya industri, masyarakat
semakin meningkat pendapatan perkapitanya, hal ini dapat terjadi karena masyarakat yang tadinya tidak bekerja terserap dalam sektor industri tersebut. Ini
menunjukkan bahwa dengan adanya industri masyarakat mempunyai peluang yang besar untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Pada akhirnya
penciptaan lapangan kerja merupakan jawaban dari masalah keterbatasan lapangan pekerjaan yang ada dewasa ini khusunya di daerah pedesaan yang
berkurang kegiatannya di sektor pertanian. Cukup jelas nampaknya uraian mengenai konsep industri yang berkaitan
mengenai pengertian, dan manfaat serta berbagai macam klasifikasi industri yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Salah satu bentuk industri yang
berkembang di Indonesia adalah industri kecil pedesaan. Berkaitan dengan hal itu dalam penelitian ini akan lebih difokuskan pada sektor industri kecil yang tumbuh
di wilayah pedesaan.
4. Konsep Industri Kecil
Industri kecil merupakan bagian dari struktur perekonomian Indonesia. Selain industri besar dan sedang, eksistensi industri kecil juga mempunyai
pengaruh yang berarti dalam struktur perekonomian. Keberadaan industri kecil dalam perekonomian Indonesia terutama dalam kaitan penyerapan tenaga kerja
atau pengangguran bisa dikatakan mempunyai pengaruh yang cukup berarti. Sebelum lebih jauh membahas mengenai industri kecil terlebih dahulu
dapat dikemukakan beberapa pengertian dari industri kecil itu sendiri. Industri kecil didefinisikan sebagai unit usaha yang mempekerjakan antara 5 sampai
dengan 19 orang tenaga kerja Irsan Azhary ,1986:4. Definisi tersebut didasarkan pada banyaknya tenaga kerja yang digunakan dalam melakukan kegiatan usaha.
Menurut Undang-Undang No 9 tahun 1995 tentang usaha kecil adalah “kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp. 1 Milyar
dan memiliki kekayaan bersih tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha paling banyak Rp.200 juta”Mudrajad Kuncoro,2007:365. Pengertian itu
didasarkan pada nilai ekonomis dari kegiatan industri kecil tersebut. Selanjutnya Dawam Rahardjo 1986:144 mengemukakan pengertian industri kecil sebagai
14
commit to user “satuan-satuan industri kecil dengan tenaga kerja 5-19 orang atau kegiatan rumah
tangga yang telah memiliki arti ekonomis”. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa industri kecil merupakan unit usaha yang merupakan
kegiatan ekonomi dengan jumlah tenaga kerja antara 5-19 orang. Karakteristik industri kecil adalah bahwa industri kecil membutuhkan
modal yang relatif kecil juga, tenaga kerja yang mengerjakan cukup anggota keluarga sendiri, dilakukan di rumah sendiri, peralatan yang digunakan masih
sederhana.
Haryadi dalam
Cristiana Winarsih
2001:30 mengatakan”karakteristik dari usaha kecil yaitu usaha yang
berbasis dirumah dengan kegiatan produksi menyatu dengan rumah tempat tinggal, disamping itu usaha kecil dalam sistemnya juga
masih sangat sederhana”.
Karakteristik industri kecil tersebut karena sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai pengganti kegiatan di sektor pertanian dan hanya
untuk mengisi waktu luang atau kosong sebagai upaya untuk menambah penghasilan. Maka pada umumnya persebaran industri kecil ini biasanya terdapat
di daerah pedesaan. ”..ada gejala bahwa kegiatan industri-lokal ini pada galibnya lebih
merupakan aktivitas sambilan atau musiman dengan berpangkal tolak dari kultur tani yang secara tradisional memang berpengaruh terhadap
berbagai faset kegiatan perekonomian Indonesia pada umumnya. Di beberapa tempat kegiatan industri lokal ini bahkan kurang memiliki arti
ekonomis, dalam arti lebih merupakan manifestasi dari tradisi setempat dalam bentuk usaha kerajinan tangan yang semata-mata membantu
kegiatan utama yaitu kegiatan pertanian. Namun sebaliknya dapat dikemukakan pula kenyataan empiris yang justru menampakkan prospek
tumbuh dari industri lokal ini, yaitu dengan mengambil contoh petani- petani Klaten, Jawa Tengah. Dewasa ini mereka memperoleh pendapatan
dari dua sumber utama, yakni pertanian dan usaha kerajinan. Petani- petani Klaten itu sejak beberapa tahun belakangan ini kian menempatkan
usaha pertanian dan kerajinan rumah tangga sebagai dua sumber pendapatan yang sama pentingnya. Padahal, pada mulanya, usaha
kerajinan para petani Klaten itu hanyalah kegiatan sampingan yang dihidupi dengan menginvestasikan surplus produksi dari bidang-bidang
kegiatan pertanian mereka, dan kemudia , secara gradual usaha kerajinan itu semakin mampu menciptakan retainability kekuatan bertahan secara
permanen dalam proses perkembangan selanjutnya” Irsan Azhary,, 1986:52
commit to user Lebih lanjut lagi identitas dan ciri-ciri industri kecil dan rumah tangga
dijelaskan oleh Irsan Azhary 1986:21 sebagai berikut : a dilakukan dirumah
b umumnya merupakan tambahan mata pencaharian disamping usaha agraria
c memerlukan banyak tenaga tangan d menggunakan alat-alat dan tenaga sederahana
e pengetahuan yang sangat terbatas f upah sedikit
g membuat barang untuk keperluan sehari-hari.
Namun saat ini telah berkembang industri kecil pedesaan yang menjadi matapencaharian pokok. Seiring dengan menurunnya penyerapan tenaga kerja
pada sektor pertanian karena menyempitnya lahan pertanian, industri kecil mulai melebarkan usaha untuk mengembangkan usahanya.
Kemunculan industri kecil tidak terlepas dari sejarah perindustrian di negara Indonesia. Pada awalnya industrialisasi di Indonesia sudah dimulai pada
masa penjajahan Belanda, tepatnya setelah pemerintah kolonial Belanda mengintrodusir sistem tanam paksa cultivation system pada 1830-an. Pada
periode ini sejumlah industri seperti industri makanan dan minuman, tekstil dan rokok kretek telah ditemukan. Pada masa Orde Baru arah pembangunan politik
menuju pada industrialisasi. Jadi secara sengaja pemerintah bermaksud merombak struktur ekonomi Indonesia, dari yang berbasis pertanian ke yang berbasis
industri. Menurut Dawam Rahardjo 1986:228 “industrialisasi sendiri dalam implementasinya didasarkan pada 4
argumentasi yaitu, argumentasi keunggulan komparatif, argumentasi keterkaitan industrial, argumentasi penciptaan lapangan kerja dan
argumentasi loncatan teknologi. Negara yang industrialisasinya didasarkan pada penciptaan kesempatan emploiment creation niscaya akan lebih
memprioritaskan pengembangan industri-industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Jenis industri yang dimajukannnya bertumpu pada
industri-industri yang padat karya dan industri-industri kecil”.
Indonesia sendiri bentuk industri yang berkembang kebanyakan adalah kelompok industri kecil.
Sebagian besar kelompok-kelompok itu muncul secara spontan, yang dirangsang oleh banyaknya bahan baku dan tenaga kerja terampil. Melihat
16
commit to user banyaknya industri-industri yang berkembang terutama industri-industri kecil
dengan sistem kluster atau kelompok dalam satu lokasi yang sama, pemerintah Indonesia berusaha melakukan pembinaan. Melalui lokasi yang sama ini,
perusahaan-perusahaan yang ada di dalam kluster secara mudah bisa memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan. Lokasi yang sama juga akan memudahkan
perusahaan-perusahaan itu berhubungan dengan para suppliers dan buyers. Relasi antar perusahaan yang ada di dalam kluster akan bersifat dinamis manakala
perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya mengadakan aksi bersama joint action. Di dalam aksi bersama itu bukan berarti bahwa semua perusahaan yang
ada di dalam kluster serentak melakukan hal yang sama. Aksi bersama itu bisa dilakukan oleh sekelompok kecil perusahaan. Di dalam proses produksi, misalnya,
ada perusahaan yang melakukan penggarapan sampai setengah jadi, sedangkan proses penyelesaiannya finishing bisa dilakukan oleh perusahaan yang lain.
Dengan demikian, antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain terdapat relasi yang saling menguntungkan.
commit to user http:www.ekonomirakyat.orgedisi_10artikel_3.htmhttp:www.ekonomirakyat
.orgedisi_10artikel_3.htm .
Dasar pemikiran yang lebih luas di balik ketetapan politik pemerintah untuk memberi kesempatan, melindungi, mendorong, bahkan membina dengan
penyediaan berbagai fasilitas khusus atau tersendiri kepada sektor industri kecil, bahwa industri kecil tidak membutuhkan modal yang begitu banyak, bisa
memanfaatkan sumber-sumber yang dapat diperoleh dengan mudah, hanya menggunakan teknologi yang dapat dikuasai dengan ketrampilan tangan serta
dapat dikelola dengan management yang sederhana, maka faktor-faktor ini semua lebih mudah penciptaan dan pengembangan lapangan kerja. Di sini kemampuan
sektor industri untuk menyerap tenaga kerja antara lain tidak diukur dengan besar kecilnya modal yang dibutuhkan orang atau perusahaan.
“pembinaan pengusaha kecil jelas merupakan usaha yang perlu terus- menerus dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, khususnya golongan ekonomi lemah. Pembinaan itu semestinya dimulai dari apa yang dimiliki pengrajin itu
sendiri untuk mengembangkan potensi yang ada. kunci pembinaan usaha kecil dewasa ini terletak di bidang pemasaran yang bertujuan agar hasil
produksi industri kecil dapat terjual. Hadi Prayitno,1987:70 ”
Tidak kurang pentingnya bahwa industri kecil juga memberi manfaat sosial social benefits yang sangat berarti bagi struktur perekenomian Indonesia.
Selanjutnya oleh Mubyarto 1985:216, industri kecil yang sebagian berada di pedesaan memegang peranan penting yaitu:
i industri kecil dan rumah tangga mampu mendirikan
lapangan pekerjaan yang pada umumnya tidak bekerja secara utuh,
ii industri kecil dan rumah tangga memberi tambahan
pendapatan bagi pekerja kepala keluarga dan juga anggota keluarga lainnya,
iii industri kecil dan industri rumah tangga mampu
memproduksi barang-barang keperluan penduduk setempat dan daerah sekitarnya secara efisien dan
murah.
Dari peranan industri kecil yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan sementara bahwa keberadaan industri kecil begitu penting dalam menjawab
commit to user masalah pengangguran yang merupakan kerawanan sosial secara struktural yang
akhir-akhir ini terjadi di Indonesia. Seperti diketahui bahwa setiap usaha tidak akan lepas dari kendala-
kendala. dalam perkembangannya usaha kecil pun juga mengahadapi berbagai kendala. Kendala yang sering dihadapi oleh pengusaha kecil menurut Irsan
Azhary 1986:32: a pemasaran yang kurang lancar diakibatkan karena persaingan dari
barang atau bahan pengganti sejenis yang harganya lebih murah b model barang yang dihasilkan relatif kurang bervariasi
c bahan baku untuk jenis-jenis barang tertentu sangat sulit untuk diperoleh karena masih tergantung dengan negara lain.
Lebih lanjut lagi Maryatmo dan Sri Susilo 1996:3 menjelaskan bahwa kendala dalam industri kecil yaitu kendala yang bersifat baik internal maupun
secara eksternal. ”Kendala internal terutama berkaitan dengan kualitas sumber daya
manusia. Karena keterbatasan sumber daya tersebut maka mereka kurang mampu memanfaatkan peluang yang ada, baik akses pasar, akses terhadap
sumber pembiayaan dan akses terhadap teknologi. Lebih lanjut lagi kendala eksternal adalah berkaitan dengan iklim usaha yang kurang
kondusif terhadap perkembangan usaha kecil. Selama ini terkesan bahwa berbagai kebijaksanaan lebih banyak berpihak kepada sektor usaha besar,
sehingga berbagai fasilitas yang disediakan pemerintah lebih banyak dinikmati oleh usaha besar ”
Di Indonesia yang termasuk sebagai negara berkembang, begitu mengedepankan pertumbuhan industri dalam negeri. Hal ini dikarenakan bahwa
sebagai tolak ukur kemajuan suatu bangsa, banyak penilaian yang mendasarkan pada perkembangan industri di negara tersebut. Menyadari begitu pentingnya
perkembangan industri dalam negeri pemerintahpun mulai melakukan kebijaksanaan dan langkah pembinaan terhadap kegiatan usaha industri kecil.
Sesungguhnya alasan untuk tetap mengembangkan keberadaan industri kecil tidak semata- mata untuk menunjukan kemajuan suatu bangsa, namun lebih jauh dari
hal itu perlu dipahami bahwa industri kecil memberi akses untuk bergerak pada dimensi pengembangan usaha yang ditopang sumber-sumber bahan pertanian dan
bahan lokal lainnya, dengan target pemasaran yang umumnya berada di 9
commit to user lingkungan domestik yang terbatas. Atas dasar ini modal yang diperlukan tidak
seberapa, sehingga akan memberikan peluang kepada pengusaha kecil. Selain karena beberapa alasan tersebut industri kecil merupakan sektor baru di luar
sektor formal yaitu sektor informal yang mempunyai andil berarti dalam menjawab masalah kesempatan kerja yang terjadi akhir-akhir ini.
5. Industri Kecil Pedesaan Sebagai Sektor Informal