Industri Kecil Pedesaan Sebagai Subtitusi Sektor Pertanian

commit to user bisa diserap semua di sektor formal. Hanya saja, bila tenaga kerja yang diserap di sektor formal lebih sedikit dibanding sektor informal, maka pemerintah perlu waspada dan mengambil langkah-langkah untuk mengeremnya. Keberadaan industri kecil pedesaan yang merupakan bagian dari sektor informal tidak bisa terlepaskan dari tindakan mayarakat pedesaan. Masyarakat pedesaan yang pekerjaan utamanya dalam sektor pertanian mempunyai inisiatif untuk mengisi waktu luang atau senggang antara musim tanam sampai musim panen dengan melakukan kegiatan di luar sektor pertanian, dan salah satunya yaitu bekerja pada sektor industri kecil. Industri kecil di sini dapat dilihat sebagai pengganti subtituen mata pencaharian pokok penduduk dalam waktu senggang di sektor pertanian. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk mendapatkan penghasilan tambahan guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Selain hal tersebut juga dikarenakan untuk mengatasi kondisi kelebihan tenaga kerja dalam waktu-waktu tertentu.

6. Industri Kecil Pedesaan Sebagai Subtitusi Sektor Pertanian

Di daerah pedesaan Indonesia, sektor pertanian masih memegang peranan penting dalam penyerapan tenaga kerja terutama di daerah luar pulau Jawa. Tetapi proses pembangunan telah mengakibatkan terjadinya pergeseran tenaga kerja yang cukup berarti dari sektor pertanian ke sektor lainnya. Pergeseran kesempatan kerja ini akibat pengaruh tekanan penduduk terutama di Jawa dan pola penyerapan tenaga kerja sektor pertanian yang begitu bervariasi, baik menurut jenis komoditi maupun menurut waktu musim. Ini menandakan bahwa pergeseran tenaga kerja ke luar sektor pertanian terutama disebabkan faktor push dorongan dari sektor tersebut. Salvatore dalam Zaenab Bakir dan Chris manning 1984:189 mengungkapkan bahwa “mengingat salah satu ciri umum negara berkembang adalah populasi penduduk sebagian besar berada di pedesaan”. Penduduk pedesaan mempunyai kaitan yang erat dengan sektor pertanian. Namun tidak semua penduduk mempunyai lahan pertanian sendiri. Umumnya petani mempunyai lahan yang sempit dan kadang–kadang bukan miliknya sendiri. commit to user Teknik produksi mereka masih dualistis, yaitu adanya teknologi baru pada skala terbatas di samping adanya proses produksi tradisional yang tidak tersentuh oleh perubahan. Sebelum mengenal teknologi modern dalam mengolah lahan pertanian, masih banyak digunakan tenaga manusia dalam pengolahan lahan pertanian. Sehingga sistem produksinya bersifat padat karya pada waktu itu. Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Terutama pada perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Sektor pertanian juga memiliki surplus tenaga kerja yang penting bagi pengembangan industrialisasi. Salah satu cara yang dimungkinkan dapat berjalan tanpa menganggu produktivitas dalam sektor pertanian, yaitu dengan memanfaatkan waktu luang tenaga kerja dalam sektor pertanian tersebut melalui pengembangan usaha dalam bidang industri. Sektor industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi di luar sektor pertanian. Pada umumnya kegiatan ekonomi ditujukan untuk mendapatkan penghasilan. Begitu juga dengan industri kecil yang berkembang di masyarakat pedesaan dilakukan untuk memperoleh tambahan penghasilan masyarakat petani karena kegiatannya dalam sektor pertanian tidak memberikan penghasilan yang tetap dan kurang bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Hal ini dikarenakan petani tidak mempunyai kegiatan di luar sektor pertanian pada waktu-waktu senggang mereka dalam kelangsungan kegiatan produksi di sektor pertanian. Hal ini memaksa petani pedesaan untuk melakukan kegiatan ekonomi di luar sektor pertanian untuk menambah penghasilan mereka. Salah satunya yaitu bekerja pada sektor industri. Industri yang berkembang di masyarakat pedesaan pada umumnya merupakan bentuk industri kerajinan rumah tangga maupun industri kecil. Awalnya kegiatan industri kecil ini merupakan pekerjaan sambilan atau musiman yang kurang memiliki arti ekonomis. Pada umumnya kegiatan ini hanya berupa tradisi pedesaan untuk menggunkan waktu senggang mereka dengan tujuan untuk menambah penghasilan mereka di luar sektor pertanian. Barang produksi yang dihasilkan umumnya tidak dimaksudkan sebagai pekerjaan pokok namun hanya 17 commit to user sebagai penghasilan tambahan semata. Masyarakat pada mulanya juga menganggap bahwa bekerja pada sektor industri kecil dan kerajinan hanya sebagai pekerjaan sampingan yang mungkin terpaksa mereka lakukan karena adanya beberapa faktor penyebab misalnya, gagal panen, selain itu juga karena faktor banyaknya waktu luang yang tersisa dalam proses pengolahan dalam pertanian. Karena hal tersebut maka masyarakat petani pedesaan mempunyai alternatif untuk melakukan kegiatan ekonomi di luar sektor pertanian yaitu di sektor industri kecil. Dari berbagai uraian di atas dapat di simpulakan sementara bahwa keberadaan industri kecil pedesaan juga dapat dikatakan sebagai kegiatan subtituen pengganti kegiatan sektor pertanian Tindakan dalam mengembangkan industri kecil kerajinan gitar merupakan keputusan yang diambil dari hasil pemikiran sendiri dengan cara dan jalan yang mereka pilih. Ini menekankan bahwa apa yang mereka lakukan mempunyai tujuan yang jelas sesuai dengan interpretasi mereka masing-masing. Sejalan dengan pernyataan tersebut Pip Jones menjelaskan bahwa : “hampir semua tindakan manusia adalah produk dari suatu keputusan untuk bertindak, sebagai hasil dari pikiran. Hampir semua yang kita lakukan adalah hasil dari memilih tindakan dengan suatu cara tertentu bukan cara lain. Ini adalah pilhan purposif atau berorientasi pada tujuan. Kita memilih diantara banyak pilihan karena kita manusia, kita mampu mengarah pada tujuan atau hasil dan mengambil tindakan untuk mencapainya. Oleh karena itu hampir semua tindakan manusia adalah tindakan yang di sengaja: kita mengambil tindakan tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang dikehendaki” Pip Jones, 2009:25 Dilihat dari segi sasarannya dimana yang menjadi sasaran tindakan sosial si aktor dapat berupa individu atau sekumpulan orang, hal ini dikarenakan tindakan mereka dilakukan untuk menambah penghasilan sehingga dapat berpengaruh kepada kesejahteraan individu yang kemudian secara tidak langsung akan berpengaruh juga kepada orang lain yaitu anggota keluarga khususnya dan masyarakat pada umumnya. Tindakan masyarakat pedesaan untuk melakukan kegiatan ekonomi sektor industri bisa dilihat sebagai sebuah tindakan sosial. Tindakan sosial merupakan sebuah paradigma sosial yang dikemukakan oleh Weber. Ritzer 2004:38 commit to user mengungkapkan “secara definitif Weber merumuskan sosiologi sebagai ilmu yang berusaha menafsirkan dan memahami interpretatif understanding tindakan sosial serta hubungan sosial untuk sampai kepada penjelasan kausal”. Dalam definisi ini terkandung dua konsep dasarnya. Pertama konsep tindakan sosial. Kedua konsep tentang penafsiran dan pemahaman. Konsep yang terakhir ini menyangkut metode untuk menerangkan yang pertama”. Tindakan sosial yang dimaksud Weber dapat berupa tindakan yang nyata-nyata di arahkan kepada orang lain, juga dapat berupa tindakan yang bersifat “membatin” atau bersifat “subyektif” yang mungkin terjadi karena pengaruh positif dari situasi tertentu, atau merupakan tindakan perulangan dengan sengaja sebagai akibat dari pengaruh situasi yang serupa, ataupun berupa persetujuan secara pasif dari situasi tertentu. Selanjutnya oleh Weber, Dalam tindakan ini aktor tidak hanya sekedar menilai cara yang baik untuk mencapai tujuannya tapi juga menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. Sejalan dengan hal tersebut Weber menyatakan sebagai berikut : “tindakan-tindakan yang tercakup dalam sifat kelaziman rasional ia nilai secara khas sebagai tipe yang paling bisa dipahami, dan perbuatan manusia ekonomis adalah contoh utamanya. Tindakan-tindakan yang kurang rasional oleh Weber digolonglan, kaitannya dengan pencarian “tujuan- tujuan absolut sebagai berasal dari sentimen berpengaruh affectuall sentiment, atau sebagai tradisional. Karena tujuan absolut dipandang oleh sosiologi sebagai data yang terberi given, maka sebuah tindakan bisa menjadi rasional dengan mengacu pada sarana yang digunakan” Max Weber , 2009:66 Tindakan sosial dapat pula dibedakan dari sudut pandang waktu sehingga ada tindakan yang diarahkan pada waktu sekarang, waktu lalu atau waktu yang akan datang. Dilihat dari segi sasarannya maka yang menjadi sasaran tindakan sosial si aktor dapat berupa individu atau sekumpulan orang. Berkaitan dengan ciri tindakan sosial tersebut maka tindakan masyarakat untuk melakukan kegiatan industri kecil dan kerajinan termasuk dalam ciri tindakan sosial yang dilihat dari segi sasarannya dimana yang menjadi sasaran tindakan sosial si aktor dapat berupa individu atau sekumpulan orang, hal ini dikarenakan tindakan mereka dilakukan untuk menambah penghasilan sehingga dapat berpengaruh kepada kesejahteraan individu yang kemudian secara tidak langsung akan berpengaruh 19 commit to user juga kepada orang lain yaitu anggota keluarga khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dalam memahami motif dari tindakan sosial yang dilakukan oleh si aktor terdapat dua cara yang disarankan oleh Weber yaitu 1 dengan melalui kesungguhan, 2 dengan coba mengenangkan dan menyelami pengalaman si aktor. Pemahaman ini menempatkan Weber terpisah dari penganut paradigma lainnya. Metode pemahaman yang diajukan Weber ini bukan hanya bersifat pemberian penjelasan kausal belaka terhadap tindakan sosial manusia seperti penjelasan dalam ilmu alam. Atas dasar rasionalitas tindakan sosial, Weber membedakannya dalam empat tipe. Semakin rasional tindakan itu semakin mudah dipahami, ke empat tipe tersebut yaitu : a Zwerk Rational. Yakni tindakan sosial murni. Dalam tindakan ini aktor tidak hanya sekedar menilai cara yang baik untuk mencapai tujuannya tapi juga menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. b Werkrational Action Dalam tindakan tipe ini aktor tidak dapat menilai apakah cara-cara yang dipilihnya ini merupakan yang paling tepat ataukah lebih tepat untuk mencapai tujuan lain. c Affectual Action Tindakan yang dibuat-buat. Dipengaruhi oleh perasaan emosi dan kepura- puraan si aktor. Tindakan ini sukar dipahami. Kurang atau tidak rasional. d Traditional Action Tindakan yang didasarkan pada atas kebiasaan-kebiasaan dalam mengerjakan sesuatu di masa lalu saja Ritzer, 2004: 40-41. Dari ke empat tipe tindakan sosial di atas, maka dapat diambil kesimpulan sementara bahwa tindakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat pelaku kegiatan industri kecil di pedesaan termasuk dalam tindakan Zwerk Rational di mana dalam tindakan ini aktor tidak hanya sekedar menilai cara yang baik untuk mencapai tujuannya tapi juga menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. Tindakan masyarakat pedesaan dalam melakukan kegiatan industri didasarkan pada keadaan untuk mecari jalan keluar dalam menghadapi terbatasnya lapangan kerja di sektor pertanian, selain itu juga motivasi dari mereka untuk mendapatkan tambahan penghasilan guna mencukupi kebutuhan keluarga serta meningkatkan kesejahteraan hidup. commit to user

7. Tenaga Kerja