Klasifikasi Industri Tinjauan Pustaka 1. Konsep Industri

commit to user barang yang lebih tinggi penggunaannya termasuk kegiatan usaha rancang bangun dan rekayasa industri”. Kedua pengertian tersebut menunjukkan bahwa industri merupakan unit usaha produksi dengan tujuan untuk mengubah nilai guna suatu barang dan meningkatkan manfaat barang tersebut. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan industri adalah suatu unit usaha yang melakukan kegiatan produktif atau kegiatan untuk menghasilkan barang yang lebih tinggi nilainya. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Untuk mengetahui secara lebih jelas tentang konsep industri, maka diperlukan juga penjelasan mengenai klasifikasi industri terutama yang berada di Indonesia.

2. Klasifikasi Industri

Berbagai macam industri terdapat dalam kehidupan masyarakat, untuk itulah diperlukan penggolongan dan pengklasifikasian industri tersebut, yaitu sebagai berikut. Dumairy 1996:232 mengelompokkan jenis industri berdasarkan sebagai berikut : 1 pengelompokkan berdasarkan keperluan perencanaan anggaran negara dan analisis pembangunan pemerintah membagi sektor industri pengolahan menjadi tiga sub sektor yaitu : a Sub sektor industri pengolahan non migas, b Sub sektor pengilangan minyak bumi, c Sub sektor pengolahan gas alam cair 2 untuk keperluan pengembangan sektor industri sendiri serta berkaitan dengan administrasi Departemen Perindustrian dan Perdagangan , Industri Indonesia digolongkan berdasarkan arus produknya menjadi : a industri hulu, 1 Industri kimia dasar, 2 Industri mesin logam dasar dan elektronika, b Industri Hilir , 1 Aneka industri , 2 Industri Kecil . Penjelasan mengenai penggolongan industri di atas dapat diuraikan sebagai berikut, sub sektor industri pengolahan non migas yaitu kegiatan industri yang 10 commit to user merubah bentuk baik secara mekanis maupun kimiawi dari bahan organik atau anorganik menjadi produk baru yang lebih tinggi mutunya. Proses tersebut dapat dilakukan dengan mesin atau dengan tangan, baik dibuat di pabrik atau pada rumah tangga, termasuk perakitan bagian-bagian suku cadang barang-barang industri di pabrik seperti perakitan mobil dan alat elektronik. Sedangkan untuk sub sektor pengilangan minyak bumi yaitu dimana komoditi minyak bumi yang dicakup di sini adalah semua hasil pengilangan minyak yang dihasilkan oleh perusahaan pengilangan. Untuk keperluan pengembangan sektor industri sendiri serta berkaitan dengan administrasi, Departemen Perindustrian dan Perdagangan membagi industri menjadi industri hulu dan industri hilir. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja. Industri hulu terbagi menjadi dua yaitu; 1 Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan: modal yang besar, keahlian yang tinggi, dan menerapkan teknologi maju, 2 Industri mesin logam dasar dan elektronika, Industri ini merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam menjadi mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. Untuk Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler. Industri ini dapat dibedakan menjadi : 1 Aneka industri dimana Industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan bermacam-macam barang kebutuhan hidup sehari-hari, 2 Industri Kecil Industri, industri ini merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit, dan teknologi sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga, misalnya: industri kerajinan, industri alat-alat rumah tangga, dan perabotan dari tanah gerabah. Selain itu Burger dalam Dawam Raharjo 1986 : 169 membedakan tiga jenis industri : 1 Industri rumah tangga pedesaan yang umumnya hanya commit to user pekerjaan sambilan 2 Industri kecil yang sudah memakai sistem kerja upahan tetapi umumnya belum memakai mesin dengan tenaga kerja kurang dari 50 orang 3 Industri pabrik yang sudah memakai mesin dengan tenaga kerja lebih dari 50 orang. Ketiga jenis industri di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri tempe tahu, dan industri makanan ringan. Untuk industri kecil dapat dijelaskan sebagai industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil, teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas berskala lokal. Misalnya: industri kerajinan dan industri makanan ringan. Sedangkan Industri pabrik yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan fit and profer test. Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang. Pengelompokan tentang jenis industri yang ada di Indonesia yaitu pembagian jenis industri yang biasa dipergunakan dalam sensus industri adalah pembagian berdasar jumlah tenaga kerjanya. Klasifikasi industri menurut BPS 2005:228 berdasarkan skala penggunaan tenaga kerjanya dan tanpa melihat modal usahanya dibagi menjadi 4 yaitu : 1 Industri besar : pekerja 100 orang lebih 2 Industri sedang : pekerja 20 – 90 orang 3 Industri kecil : pekerja 5 – 19 orang 4 Industri Rumah tangga : pekerja kurang dari 5 orang Source : BPS 2005:228 Dari beberapa pengklasifikasian jenis industri di atas, penulis 12 commit to user menggunakan pengelompokkan tentang jenis industri yang di dasarkan pada skala penggunaan tenaga kerja sebagai acuannya. Sehingga terdapat empat jenis industri yang terdiri dari industri besar, industri sedang, industri kecil, dan industri rumah tangga. Berbagai jenis dan pengelompokan industri di atas tentunya akan membawa pengaruh pada sendi-sendi kehidupan penduduk. Tidak kalah pentingnya perlu dijelaskan juga mengenai menfaat yang didapat dari adanya pengembangan sektor industri dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat.

3. Manfaat Industri Pedesaan