Tenaga Kerja Tinjauan Pustaka 1. Konsep Industri

commit to user

7. Tenaga Kerja

Indonesia mempunyai potensi sumber daya manusia yang begitu melimpah. Oleh karena itu faktor penduduk sebagai pencerminan manusia Indonesia merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional yang dimiliki oleh Rakyat dan bangsa Indonesia. Sebagian besar angkatan kerja di Indonesia , seperti halnya dengan negara berkembang lainnya masih berat pada sektor sektor pertanian dan umumnya struktur ekonomi ditandai oleh adanya dualisme antara sektor modern dan tradisional. Namun di sini terjadi perubahan, penyerapan angkatan kerja pada sektor pertanian menjadi menurun. Sebaliknya presentase angkatan kerja di sektor-sektor non pertanian meningkat terutama di sektor industri, jasa dan perdagangan, Wirosuhardjo,1986:307. Karena proses yang lambat dalam pertumbuhannya, mengakibatkan berkembang pesatnya sektor non pertanian, salah satunya sektor Industri. Untuk daerah pedesaan sendiri yang kental pada sektor pertanian inipun mulai mengembangkan sektor industri. Sektor indusri pedesaan ini umumnya adalah industri kecil dan rumah tangga. Dan sektor industri kecil dan rumah tangga disini mampu menjadi penyedia dalam menampung angkatan kerja yang sudah tidak bisa lagi tertampung pada sektor pertanian. Membahas masalah ketenagakerjaan tidak dapat melepaskan diri dari pendekatan atau konsep yang dipergunakan dalam perumusan dan pengukuran mengenai apa yang disebut bekerja. Menurut SAKERNAS , mereka yang disebut bekerja ialah mereka yang melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh penghasilan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam sehari termasuk pekerja keluarga tanpa upah, yang membantu suatu usaha, Wirosuhardjo, 1986 : 203. Bekerja diartikan sebagai melakukan kegiatan untuk menghasilkan atau membantu menghasilkan barang atau jasa dengan maksud untuk memperoleh penghasilan berupa uang atau barang, dalam kurun waktu time reference tertentu Bagoes Mantra, 2000:299. Jadi dapatlah diambil suatu kesimpulan bahwa bekerja merupakan suatu kegiatan yang secara sengaja dilakukan untuk 21 commit to user menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan. Selanjutnya dari sini muncul definisi tenaga kerja. Secara umum orang yang melakukan kegiatan bekerja dapatlah dikatakan sebagai tenaga kerja. Namun pengertian tenaga kerja lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut. Undang- Undang Nomor. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok mengenai Tenaga Kerja menjelaskan bahwa “Tenaga kerja adalah tiap orang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.” Dari definisi tersebut dapat dijelaskan kembali bahwa tenaga kerja di sini diartikan sebagai tenaga kerja yang bekerja di luar maupun didalam hubungan kerja dengan alat produksi adalah tenaganya sendiri, baik fisik maupun pikiran. Ciri khas dari hubungan kerja diatas adalah ia bekerja atas perintah orang lain dengan menerima imbalan atau upah . Wirosuhardjo 1986:193 mengartikan tenaga kerja sebagai berikut, “tenaga kerja merupakan jumlah seluruh penduduk yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka , dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Sedangkan definisi tenaga kerja menurut BPS adalah Tenaga kerja manpower adalah seluruh penduduk dalam usia kerja berusia 15 tahun atau lebih yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa”. Dari definisi itu dapat dijelaskan bahwa tenaga kerja itu terdiri dari orang yang akan melakukan pekerjaan atau orang yang masih atau akan mencari pekerjaan. Lebih jauh lagi, tenaga kerja menurut BPS dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut : 1 Skilled Labour Yaitu tenaga kerja yang melalui proses pendidikan yang dibuktikan dengan adanya sertifikat . 2 Unskilled Labour Yaitu tenaga kerja yag tidak melalui proses pendidikan tetapi dari pengalaman- pengalaman termasuk di dalam Unskilled Labour yang bekerja tidak pada bidangnya. commit to user Tenaga kerja yang dipakai dalam industri rumah tangga kerajinan gitar adalah tenaga kerja yang merupakan Unskilled Labour yaitu tenaga kerja yang bermodalkan ketrampilan dan pengalaman. Hal ini merupakan pemenuhan dari syarat sektor informal. Dimana untuk masuk kedalam sektor informal tenaga kerja tidak di tuntut untuk mempunyai pendidikan formal yang tinggi, namun keahlian ketrampilan dari hasil pengalaman-pengalaman cukup untuk memenuhi persyaratan masuk dalam sektor informal di mana di sini sektor informal yang dimaksud adalah industri kecil kerajian gitar di Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Berkaitan dengan karakteristik tenaga kerja pada sektor indstri kecil pedesaan dapat dijelaskan bahwa industri kecil pedesaan merekrut tenaga kerja yang merupakan anggota keluarganya sendiri atau kerabat dekat. Hal ini merupakan syarat terpenuhinya industri kecil pedesaan sebagai sektor informal. Seperi yang telah diuraikan sebelumnya dalam sektor informal tenaga kerja berasal dari lingkungan anggota keluarga dan kerabat. Untuk industri kecil pedesaan keluarga petani merupakan unit produksi dari kegiatan di sektor industri kecil tersebut. Berbicara mengenai tenaga kerja maka tidak akan terlepas dari konsep angkatan kerja. Karena tenaga kerja merupakan bagian penting untuk membentuk suatu angkatan kerja. Angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat, dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan jasa Wirosuhardjo,1986:194. Sedangkan bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja manpower yang tidak bekerja maupun mencari pekerjaan. Jadi mereka ini adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya tidak terlibat, atau tidak berusaha untuk terlibat, dalam kegiatan prosuktif, yaitu memproduksi barang dan jasa. Mereka yang termasuk dalam angkatan kerja bisa dikatakan sebagai seorang yang menganggur atau pengangguran. Konsep ini sering dikatakan sebagai keadaan pengangguran terbuka. Masalah yang lebih sering kita hadapi adalah masalah setengah menganggur atau pengangguran tidak kentara yaitu pengertiannya sebagai berikut : a Setengah menganggur Underemployment 23 commit to user terletak antara ‘full employment’ dan sama sekali menganggur. Pengertian yang dipakai ILO adalah : Underemployment adalah perbedaan antara jumlah pekerjaan yang betul dikerjakan seseorang dalam pekerjaannya dengan jumlah pekerjaan yang secara normal mampu dan ingin dikerjakan. Konsep ini bisa dibagi dalam : - setengah menganggur yang kentara visible Underemployment : adalah jika seseorang bekerja tidak tetap part time diluar keinginannya sendiri, atau bekerja dalam kurun waktu yang lebih pendek daripada biasanya. - setengah menganggur yang tidak kentara invisible Underemployment adalah jika seseorang bekerja secara penuh full time tetapi pekerjaannya itu dianggap tidak mencukupi, karena pendaptan yang terlalu rendah atau pekerjaan tersebut tidak memungkinkan ia untuk mengembangkan seluruh kemampuannya. b. Pengangguran tidak kentara disguised unemployment dalam angkatan kerja mereka dimasukkan dalam kegiatan bekerja , tetapi sebetulnya mereka adalah penganggur jika dilihat dari segi produktivitasnya. Jadi di sini mereka sebenarnya tidak memiliki produktivitas dalam pekerjaannya. c. Pengangguran friksional : Adalah pengangguran yang terjadi akibat pindahnya seseorang dari suatu pekerjaan ke pekerjaan yang lain, dan akibatnya harus mempunyai tenggang waktu dan berstatus sebagai penganggur sebelum mendapatkan pekerjaan yang lain tersebut. Wirosuhardjo,1986:209. Dari uraian tentang jenis pengangguran di atas, maka jika dikaitkan dengan kondisi angkatan kerja di pedesaan dapat dijelaskan bahwa angkatan kerja pedesaan yang sebagian besar bekerja di dalam sektor pertanian termasuk dalam keadaan pengangguran friksional dimana dalam angkatan kerja mereka dimasukkan dalam kegiatan bekerja, tetapi sebetulnya mereka adalah penganggur jika dilihat dari segi produktivitasnya. Hal ini didasarkan pada waktu kerja yang mereka gunakan dalam kegiatan produksi tersebut. Dimungkinkan akan banyak waktu yang tersisa atau waktu yang senggang yang di mana mereka tidak menggunakan waktu mereka untuk bekerja secara optimal yaitu waktu diantara musim tanam dan musim panen. Pada waktu musim panen dan musim tanam mereka menggunakan waktu mereka secara optimal di sektor pertanian, namun waktu di musim lain mereka dipastikan tidak melakukan kegiatan ekonomi. Jadi di sini mereka sebenarnya tidak memiliki produktivitas dalam pekerjaannya.

8. Tenaga Kerja di Pedesaan