Minimnya pewarisan ajaran Agama Hindu terhadap generasi muda di Desa Tanjung Pulo.

Pura Raksabuana di Jalan Polonia Medan juga pernah melayani di Desa Tanjung Pulo. Akan tetapi pada masa selanjutnya Parisada Hindu Dharma Sumatera Utara terkesan kurang peduli dan sangat minim perhatian dari Parisada itu terhadap penganut Hindu di Desa Tanjung Pulo. Tidak ada lagi Pendeta yang melayani, tidak adanya pengarahan, kurangnya memberikan pembelajaran akan apa itu Hindu kepada Masyarakat Tanjung Pulo.masyarakat Tanjung Pulo belum memahami secara mendalam bagaimana sebenarnya ajaran Agama Hindu. Banyak penganut Hindu di Desa Tanjung Pulo yang mempunyai talenta dan belajar di Parisada Hindu Dharma Sumatera Utara tidak kembali lagi ke Tanjung Pulo. Mereka memilih tinggal di Medan. Begitu juga penganut Hindu Karo yang belajar ke Bali ketika selesai tidak lagi kembali ke Tanah Karo. Kondisi ini menyebabkan terjadinya krisis kepemimpinan di hampir seluruh Tanah Karo begitu juga di Tanjung Pulo. Hal ini tidak ditanggapi serius oleh Parisada Hindu Dharma Sumatera Utara. 39 Berkembangnya sebuah Agama tidak bisa lepas dari pembinaan generasi muda dan memberikan pengajaran tentang Agama tersebut. Generasi muda Penganut Agama Hindu Desa Tanjung Pulo banyak yang belum mengetahui sistem dan tata ibadah yang seharusnya dilakukan, bagaimana doa, serta mantra yang digunakan.

4.1.2. Minimnya pewarisan ajaran Agama Hindu terhadap generasi muda di Desa Tanjung Pulo.

39 Wawancara dengan Dinis Sitepu di Kabanjahe Kabupaten KaroPenyuluh Agama Hindu Kabupaten Karo 18 Desember 2016. Universitas Sumatera Utara Pada umumnya mereka hanya mengetahui bahwa Agama Hindu adalah kepercayaan dari orangtua. Mereka tidak mempelajari secara mendalam bagaimana sebenarnya ajaran Agama Hindu, seperti apa sejarahnya dan tantangan yang dihadapi. Hal ini dipengaruhi kurangnya peran orangtua yang lebih paham dan telah lama memeluk Agama Hindu.Kondisi ini menyebabkan terjadinya ketimpangan serta menurunnya jumlah penganut Agama Hindu di Desa Tanjung Pulo. Dengan kurangnya kepedulian orangtua dalam mewariskan ajaran atau tata cara Agama Hindu terhadap generasi muda di Desa Tanjung Pulo menyebabkan mereka tidak tertarik dan merasakan Agama Hindu pernah menjadi Agama dari leluhur nenek moyangnya. Generasi muda tidak berminat bertanya kepada Pendeta Hindu dan pengurus Agama Hindu di Desa Tanjung Pulo. Agama Hindu di Desa Tanjung Pulo biasanya melakukan tata ibadah seperti, sembahyang, memberikan sesajen pada hari raya besar Agama Hindu Nyepi. Penganut Agama Hindu Melakukan ritual doa dan pembacaan mantra serta banyak lagi aktifitas kesakralan. Akan tetapi Pendeta Agama Hindu di Desa Tanjung Pulo sangat minim penyampaiannya kepada generasi muda penganut Agama Hindu Desa Tanjung Pulo sehingga mereka acuh tak acuh terhadap Agama yang mereka anut. Faktor internal lainnya yang mempengaruhi minimnya pewarisan ajaran Agama Hindu di Desa Tanjung Pulo karena kurangnya pendeta atau orang yang paham tentang ajaran Agama Hindu. 40 40 Wawancara dengan Hariuji Barus di Desa Tanjung Pulo Tokoh masyarakat Karo tangga 18 Desember 2016l Universitas Sumatera Utara Penganut kaum muda Agama Hindu di Desa Tanjung Pulo lebih tertarik mengikuti teman-temannya yang beragama Kristen dan Islam. Ketika hari minggu mereka ikut beribadah ke gereja dan ada juga yang mengikuti temannya yang ke masjid. Pada hari-hari besar keagamaan seperti natal dan paskah kaum muda penganut Agama Hindu datang juga dan akhirnya tertarik kemudian masuk ke Agama Kristen. Terjadinya perkawinan dengan agama lain dan penganut Agama Hindu di Desa Tanjung Pulo banyak yang mengikuti agama dari calon pasangannya, seperti perkawinan dengan yang beragama Kristen dan Islam.

4.2. Faktor Eksternal