Pola makan Metode Pengukuran

3. Jenis makanan dan minuman adalah berbagai macam makanan dan minuman bersifat iritatif yang dikonsumsi oleh mahasiswa yang dapat menyebabkan dispepsia nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah, rasa penuh, atau cepat kenyang, dan sendawa. 4. Makanan iritatif adalah bebagai macam makanan yang dapat menganggu saluran pencernaan sehingga menyebabkan sindrom dispepsia nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah, rasa penuh, atau cepat kenyang, dan sendawa. 5. Minuman iritatif berbagai macam minuman yang dapat menganggu saluran pencernaan sehingga menyebabkan sindrom dispepsia nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah, rasa penuh, atau cepat kenyang, dan sendawa. 6. Sindrom dispepsia adalah kumpulan gejala yang terdiri atas nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah, rasa penuh, atau cepat kenyang, dan sendawa yang dirasakan mahasiswa dalam kurun waktu satu bulan terakhir.

3.6 Metode Pengukuran

Aspek pengukuran dalam penelitian ini adalah untuk mengukur pola makan berdasarkan jadwal makan, jenis makanan dan minuman, dan juga kejadian dispepsia pada mahasiswa.

3.6.1 Pola makan

Pola makan terdiri dari: a. Jadwal makan Jadwal makan diukur dengan menghitung skor dari pernyataan dengan menggunakan skala likert, yaitu: Universitas Sumatera Utara 5 Selalu 4 Sering 3 Kadang-kadang 2 Jarang 1 Tidak pernah Menurut Sugiyono 2009 adapun panduan penentuan penilaian dan skoringnya adalah sebagai berikut - Jumlah pilihan = 5 - Jumlah pertanyaan = 6 - Skoring terendah = 1 pilihan jawaban yang salah - Skoring tertinggi = 5 pilihan jawaban yang benar - Jumlah skor terendah = skoring terendah x jumlah pertanyaan = 1 x 6 = 6 630 x 100 = 20 - Jumlah skor tertinggi = skoring tertinggi x jumlah pertanyaan = 5 x 6 = 30 100 Selanjutnya dilakukan penentuan skoring pada kriteria objektif dengan Rumus: - Interval I = Range R Kategori K - Range R = skor tertinggi - skor terendah = 100 - 20 = 80 - Kategori K adalah banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif suatu variabel= 2, yaitu teratur dan tidak teratur Maka didapatkan: - Interval I = 80 2 = 40 Universitas Sumatera Utara - Kriteria penilaian = skor tertinggi - interval = 100 - 40 = 60, sehingga 1. Teratur= jika skor ≥ 60 2. Tidak teratur = jika skor 60 b. Jenis makanan dan minuman Penilaian terhadap jenis makanan dan minuman yaitu dengan menghitung skor dari pernyataan dengan menggunakan skala likert, yaitu: 5 Selalu 4 Sering 3 Kadang-kadang 2 Jarang 1 Tidak pernah Menurut Sugiyono 2009 adapun panduan penentuan penilaian dan skoringnya adalah sebagai berikut - Jumlah pilihan = 5 - Jumlah pertanyaan = 6 - Skoring terendah = 1 pilihan jawaban yang salah - Skoring tertinggi = 5 pilihan jawaban yang benar - Jumlah skor terendah = skoring terendah x jumlah pertanyaan = 1 x 6 = 6 630 x 100 = 20 - Jumlah skor tertinggi = skoring tertinggi x jumlah pertanyaan = 5 x 6 = 30 100 Selanjutnya dilakukan penentuan skoring pada kriteria objektif dengan Rumus: Universitas Sumatera Utara - Interval I = Range R Kategori K - Range R = skor tertinggi - skor terendah = 100 - 20 = 80 - Kategori K adalah banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif suatu variabel = 2, yaitu iritatif dan tidak iritatif Maka didapatkan: - Interval I = 80 2 = 40 - Kriteria penilian = skor tertinggi - interval = 100 - 40 = 60, sehingga 1. Iritatif= jika skor ≥ 60 2. Tidak iritatif= jika skor 60

3.6.2 Kejadian sindrom dispepsia