Hubungan Pengetahuan, Pola Makan, dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Gizi Lebih pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

(1)

Lampiran 1

KUESIONER

HUBUNGAN PENGETAHUAN, POLA MAKAN, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA MAHASISWA FAKULTAS

KESEHATAN MASYARAKAT USU TAHUN 2015 Nama Mahasiswa :

Umur :

Tinggi Badan : Berat Badan : Jenis Kelamin :

A.PENGETAHUAN

1. Apakah yang dimaksud dengan gizi lebih?

a. Peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan fisik dan skeletal akibat akumulasi lemak yang berlebihan dalam tubuh

b. Keadaan jumlah lemak 5-10% diatas normal c. Terlalu banyak mengonsumsi lemak

2. Kelebihan berat badan d b b l …

a. Kelebihan mengkonsumsi makanan berprotein serta kurang olahraga b. Kelebihan mengkonsumsi makanan berlemak tak jenuh serta kurang

olahraga

c. Kelebihan mengkonsumsi makanan berlemak jenuh serta kurang olahraga d. Kelebihan olahraga

3. Pada saat ini I d d l d , y …

a. Gondok dan anemia c. Gondok dan KEP

b. Kurang vitamin C dan anemia d. Gizi kurang dan gizi lebih 4. IMT (Indeks Massa Tubuh) berapa yang dikatakan gizi lebih..

a. ≥18,0 c. >25,0

b. ≥18-23 d. >27,0

5. M d , y b d l … a. Nasi dan roti

b. Nasi dan sayur c. Roti saja


(2)

d. Nasi, lauk pauk, sayur dan buah

6. Dalam sehari berapa persenkah sumbangan gizi dalam sarapan pagi?

a. 10 c. 25

b. 15 d. 35

7. Menurut anda jenis makanan yang bagaimana bila dikonsumsi secara berlebih d y b b l b …

a. Tinggi serat dan rendah lemak b. Rendah sodium dan natrium

c. Tinggi lemak, rendah serat, rendah natrium, dan sodium d. Tinggi lemak, rendah serat, tinggi natrium, dan sodium

8. Dibawah ini makanan y d y b b l b d l … a. Nasi dan sayuran

b. Lauk pauk c. Buah-buahan

d. Bakso dan mie instan

9. Berapa kali pola makan yang baik dalam sehari ? a. 3 kali sehari dan teratur

b. 2 kali sehari dan teratur c. 1 kali sehari dan rutin d. Kadang-kadang

10. Menurut anda, berapa sebaiknya mengkonsumsi gula dalam sehari ? a. 4-5 sendok

b. 5-6 sendok c. 6-8 sendok d. 7-9 sendok

11. Menurut anda, berapa sebaiknya mengkonsumsi garam dalam sehari ? a. 6 gr atau 1 sendok teh setiap hari

b. 12 gr atau 2 sendok teh setiap hari

c. Secukupnya

d. Sebanyak-banyaknya

12. M l b y … a. seperempat dari kebutuhan energi


(3)

c. sepertiga dari kebutuhan energi d. secukupnya

13. S y d b b y d … a. 1-2 kali sehari setiap kali makan b. 3 kali sehari setiap kali makan c. 2 kali sehari setiap kali makan d. 1 kali sehari setiap kali makan 14. M l d l …

a. Makanan yang porsinya lebih besar dari makan utama b. Makanan ringan yang dimakan pada malam hari

c. Makanan kecil yang dimakan diantara dua waktu makan utama d. Makanan yang dimakan dalam porsi kecil

15. P y y d d b l l b b d b l b … a. Hipertensi dan penyakit kardiovaskular

b. Gangguan pencernaan c. Maag akut


(4)

Lampiran 2

FORMULIR RECALL 24 JAM

Hari ke : No Mahasiswa :

Nama Mahasiswa : Waktu

Makan

Nama Masakan

Bahan Makanan

Jenis Banyaknya

URT gr

Pagi/Jam

Siang/Jam


(5)

Lampiran 3

Formulir Food Frequency

No Mahasiwa : Nama Mahasiswa :

Jenis Bahan Makanan

Frekuensi Tdk

pernah 2-3x/hari

3-5x/minggu 1-2x/bulan Makanan Pokok :

1. Nasi 2. Mie 3. Roti Lauk Pauk :

1. Ikan 2. Telur 3. Ayam 4. Daging 5. Tahu 6. Tempe Sayuran :

1. Daun ubi 2. Wortel 3. Kol 4. Sawi 5. Buncis 6. Bayam 7. Kangkung Buah-buahan :

1. Pisang 2. Pepaya 3. Semangka


(6)

4. Jeruk 5. Nenas Lain-lain

A. Minuman 1. Teh manis 2. Kopi 3. Susu B. Makanan

1. Gorengan 2. Mie Ayam 3. Siomay 4. Burger 5. Bakso


(7)

Lampiran 4

FORMULIR AKTIVITAS FISIK SELAMA 24 JAM

Hari ke:

No Mahasiswa :

Nama Mahasiswa :


(8)

(9)

Lampiran 7

HASIL OLAH DATA SPSS 1. Analisis Univariat Frequency Table

Umur Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 17 1 .9 .9 .9

18 21 19.4 19.4 20.4

19 24 22.2 22.2 42.6

20 40 37.0 37.0 79.6

21 19 17.6 17.6 97.2

22 3 2.8 2.8 100.0

Total 108 100.0 100.0

Kategori Status Gizi Responden

54 50,0 50,0 50,0

26 24,1 24,1 74,1

28 25,9 25,9 100,0

108 100,0 100,0

Normal Lebih (Gemuk) Lebih (Obes) Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Jenis Kelami n Responden

29 26,9 26,9 26,9

79 73,1 73,1 100,0

108 100,0 100,0

Laki-laki Perempuan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Apa yang di maksud dengan gizi lebih

14 13,0 13,0 13,0

94 87,0 87,0 100,0

108 100,0 100,0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(10)

Kelebihan berat badan disebabkan oleh

29 26,9 26,9 26,9

79 73,1 73,1 100,0

108 100,0 100,0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Pada saat ini Indonesia menghadapi masal ah gizi ganda yaitu

25 23,1 23,1 23,1

83 76,9 76,9 100,0

108 100,0 100,0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

IMT (Indeks Massa Tubuh) berapa yang diketahui gizi lebih?

49 45,4 45,4 45,4

59 54,6 54,6 100,0

108 100,0 100,0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Menurut Anda, menu sarapan pagi yang baik adalah

64 59,3 59,3 59,3

44 40,7 40,7 100,0

108 100,0 100,0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Dalam sehari berapa persenkah sembangan gizi dalam sarapan pagi

55 50,9 50,9 50,9

53 49,1 49,1 100,0

108 100,0 100,0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(11)

Menurut anda jenis makanan yang bagaimana bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan gizi lebih

39 36,1 36,1 36,1

69 63,9 63,9 100,0

108 100,0 100,0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Dibawah i ni makanan yang yang dapat menyebabkan gizi l ebih adalah

26 24,1 24,1 24,1

82 75,9 75,9 100,0

108 100,0 100,0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Berapa kali pola makan yang bai k dalam sehari

3 2,8 2,8 2,8

105 97,2 97,2 100,0

108 100,0 100,0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Menurut anda, berapa sebaiknya mengkonsumsi gula dalam sehari

25 23,1 23,1 23,1

83 76,9 76,9 100,0

108 100,0 100,0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Menurut anda, berapa sebaiknya mengkonsumsi garam dalam sehari

74 68,5 68,5 68,5

34 31,5 31,5 100,0

108 100,0 100,0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(12)

Mengkonsumsi lemak sebaiknya

39 36,1 36,1 36,1

69 63,9 63,9 100,0

108 100,0 100,0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Sayuran dan buah sebaiknya di konsumsi

54 50,0 50,0 50,0

54 50,0 50,0 100,0

108 100,0 100,0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Makanan seli ngan adalah

26 24,1 24,1 24,1

82 75,9 75,9 100,0

108 100,0 100,0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Penyaki t apa yang dapat ditimbulkan karena memil iki berat badan berlebih

3 2,8 2,8 2,8

105 97,2 97,2 100,0

108 100,0 100,0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(13)

Jumlah Asupan Energi Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1250 4 3.7 3.7 3.7

1270 5 4.6 4.6 8.3

1300 2 1.9 1.9 10.2

1305 2 1.9 1.9 12.0

1530 5 4.6 4.6 16.7

1570 1 .9 .9 17.6

1650 7 6.5 6.5 24.1

1670 1 .9 .9 25.0

1700 14 13.0 13.0 38.0

1715 2 1.9 1.9 39.8

1720 1 .9 .9 40.7

1730 1 .9 .9 41.7

1810 2 1.9 1.9 43.5

1870 4 3.7 3.7 47.2

1950 10 9.3 9.3 56.5

2130 1 .9 .9 57.4

2230 1 .9 .9 58.3

2275 9 8.3 8.3 66.7

2300 6 5.6 5.6 72.2

2310 1 .9 .9 73.1

2320 3 2.8 2.8 75.9

2350 15 13.9 13.9 89.8

2500 1 .9 .9 90.7

2600 3 2.8 2.8 93.5

2700 1 .9 .9 94.4

2800 1 .9 .9 95.4

2810 1 .9 .9 96.3

2850 1 .9 .9 97.2

2870 1 .9 .9 98.1

2950 2 1.9 1.9 100.0


(14)

Jumlah Asupan Protein Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 39 2 1.9 1.9 1.9

43 6 5.6 5.6 7.4

45 1 .9 .9 8.3

47 7 6.5 6.5 14.8

51 9 8.3 8.3 23.1

52 1 .9 .9 24.1

55 3 2.8 2.8 26.9

56 5 4.6 4.6 31.5

57 5 4.6 4.6 36.1

60 2 1.9 1.9 38.0

61 2 1.9 1.9 39.8

63 1 .9 .9 40.7

64 1 .9 .9 41.7

65 3 2.8 2.8 44.4

66 2 1.9 1.9 46.3

67 9 8.3 8.3 54.6

68 6 5.6 5.6 60.2

69 11 10.2 10.2 70.4

70 5 4.6 4.6 75.0

71 9 8.3 8.3 83.3

72 5 4.6 4.6 88.0

73 3 2.8 2.8 90.7

75 2 1.9 1.9 92.6

76 2 1.9 1.9 94.4

77 2 1.9 1.9 96.3

78 1 .9 .9 97.2

80 2 1.9 1.9 99.1

88 1 .9 .9 100.0


(15)

Jumlah Asupan Lemak Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 40 1 .9 .9 .9

50 2 1.9 1.9 2.8

51 1 .9 .9 3.7

53 1 .9 .9 4.6

58 1 .9 .9 5.6

59 1 .9 .9 6.5

60 5 4.6 4.6 11.1

61 2 1.9 1.9 13.0

63 2 1.9 1.9 14.8

66 1 .9 .9 15.7

67 2 1.9 1.9 17.6

68 1 .9 .9 18.5

69 3 2.8 2.8 21.3

70 6 5.6 5.6 26.9

71 4 3.7 3.7 30.6

73 11 10.2 10.2 40.7

74 3 2.8 2.8 43.5

75 5 4.6 4.6 48.1

76 1 .9 .9 49.1

77 1 .9 .9 50.0

79 2 1.9 1.9 51.9

80 2 1.9 1.9 53.7

81 1 .9 .9 54.6

83 1 .9 .9 55.6

84 1 .9 .9 56.5

87 1 .9 .9 57.4

90 3 2.8 2.8 60.2

91 3 2.8 2.8 63.0

92 2 1.9 1.9 64.8

93 14 13.0 13.0 77.8

94 3 2.8 2.8 80.6

95 10 9.3 9.3 89.8

96 3 2.8 2.8 92.6

97 1 .9 .9 93.5

98 2 1.9 1.9 95.4

99 5 4.6 4.6 100.0


(16)

Kategori Jumlah Asupan Energi Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang 64 59.3 59.3 59.3

Baik 9 8.3 8.3 67.6

Lebih 35 32.4 32.4 100.0

Total 108 100.0 100.0

Kategori Jenis Makanan Responden

89 82,4 82,4 82,4

19 17,6 17,6 100,0

108 100,0 100,0

Lengkap Tidak Lengkap Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Kategori Jumlah Asupan Protein

37 34,3 34,3 34,3

4 3,7 3,7 38,0

67 62,0 62,0 100,0

108 100,0 100,0

Kurang Baik Lebih Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Kategori Jumlah Asupan Lemak

47 43,5 43,5 43,5

9 8,3 8,3 51,9

52 48,1 48,1 100,0

108 100,0 100,0

Kurang Baik Lebih Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Nasi

4 3,7 3,7 3,7

101 93,5 93,5 97,2

3 2,8 2,8 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(17)

Mie

48 44,4 44,4 44,4

60 55,6 55,6 100,0

108 100,0 100,0

3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Roti

23 21,3 21,3 21,3

53 49,1 49,1 70,4

32 29,6 29,6 100,0

108 100,0 100,0

2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Ikan

78 72,2 72,2 72,2

26 24,1 24,1 96,3

4 3,7 3,7 100,0

108 100,0 100,0

2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Telur

30 27,8 27,8 27,8

57 52,8 52,8 80,6

21 19,4 19,4 100,0

108 100,0 100,0

2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Ayam

17 15,7 15,7 15,7

63 58,3 58,3 74,1

28 25,9 25,9 100,0

108 100,0 100,0

2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(18)

Daging

12 11,1 11,1 11,1

9 8,3 8,3 19,4

7 6,5 6,5 25,9

80 74,1 74,1 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Tahu

12 11,1 11,1 11,1

15 13,9 13,9 25,0

55 50,9 50,9 75,9

26 24,1 24,1 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Tempe

4 3,7 3,7 3,7

14 13,0 13,0 16,7

67 62,0 62,0 78,7

23 21,3 21,3 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Daun ubi

3 2,8 2,8 2,8

5 4,6 4,6 7,4

58 53,7 53,7 61,1

42 38,9 38,9 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(19)

Wortel

11 10,2 10,2 10,2

57 52,8 52,8 63,0

40 37,0 37,0 100,0

108 100,0 100,0

2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Kol

29 26,9 26,9 26,9

4 3,7 3,7 30,6

19 17,6 17,6 48,1

56 51,9 51,9 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Sawi

6 5,6 5,6 5,6

6 5,6 5,6 11,1

52 48,1 48,1 59,3

44 40,7 40,7 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Buncis

15 13,9 13,9 13,9

4 3,7 3,7 17,6

41 38,0 38,0 55,6

48 44,4 44,4 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(20)

Bayam

19 17,6 17,6 17,6

12 11,1 11,1 28,7

55 50,9 50,9 79,6

22 20,4 20,4 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Kangkung

3 2,8 2,8 2,8

13 12,0 12,0 14,8

54 50,0 50,0 64,8

38 35,2 35,2 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Pisang

15 13,9 13,9 13,9

15 13,9 13,9 27,8

37 34,3 34,3 62,0

41 38,0 38,0 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Pepaya

11 10,2 10,2 10,2

24 22,2 22,2 32,4

34 31,5 31,5 63,9

39 36,1 36,1 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(21)

Semangka

5 4,6 4,6 4,6

19 17,6 17,6 22,2

32 29,6 29,6 51,9

52 48,1 48,1 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Jeruk

2 1,9 1,9 1,9

14 13,0 13,0 14,8

46 42,6 42,6 57,4

46 42,6 42,6 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Nenas

22 20,4 20,4 20,4

7 6,5 6,5 26,9

49 45,4 45,4 72,2

30 27,8 27,8 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Teh manis

18 16,7 16,7 16,7

21 19,4 19,4 36,1

40 37,0 37,0 73,1

29 26,9 26,9 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(22)

Kopi

37 34,3 34,3 34,3

9 8,3 8,3 42,6

18 16,7 16,7 59,3

44 40,7 40,7 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Susu

3 2,8 2,8 2,8

55 50,9 50,9 53,7

37 34,3 34,3 88,0

13 12,0 12,0 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Gorengan

3 2,8 2,8 2,8

6 5,6 5,6 8,3

62 57,4 57,4 65,7

37 34,3 34,3 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Mie ayam

21 19,4 19,4 19,4

4 3,7 3,7 23,1

16 14,8 14,8 38,0

67 62,0 62,0 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(23)

Siomay

27 25,0 25,0 25,0

11 10,2 10,2 35,2

70 64,8 64,8 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Burger

23 21,3 21,3 21,3

15 13,9 13,9 35,2

70 64,8 64,8 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Bakso

9 8,3 8,3 8,3

2 1,9 1,9 10,2

40 37,0 37,0 47,2

57 52,8 52,8 100,0

108 100,0 100,0

Tidak pernah 2-3x/ hari 3-5x/ minggu 1-2x/ bulan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Kategori Akti vitas Fisi k

49 45,4 45,4 45,4

55 50,9 50,9 96,3

4 3,7 3,7 100,0

108 100,0 100,0

Ringan Sedang Berat Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(24)

2. Analisis Bivariat Crosstabs

Total Skor Pengetahuan Responden

8 7,4 7,4 7,4

7 6,5 6,5 13,9

9 8,3 8,3 22,2

16 14,8 14,8 37,0

20 18,5 18,5 55,6

13 12,0 12,0 67,6

18 16,7 16,7 84,3

15 13,9 13,9 98,1

2 1,9 1,9 100,0

108 100,0 100,0

6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Kategori Pengetahuan Responden

35 32,4 32,4 32,4

73 67,6 67,6 100,0

108 100,0 100,0

Baik Sedang Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(25)

Kategori Pengetahuan Responden * Kejadian Gizi Lebih Mahasiswa FKM Crosstab

21 6 8 35

17,5 8,4 9,1 35,0

60,0% 17,1% 22,9% 100,0%

38,9% 23,1% 28,6% 32,4% 19,4% 5,6% 7,4% 32,4%

33 20 20 73

36,5 17,6 18,9 73,0 45,2% 27,4% 27,4% 100,0%

61,1% 76,9% 71,4% 67,6% 30,6% 18,5% 18,5% 67,6%

54 26 28 108

54,0 26,0 28,0 108,0 50,0% 24,1% 25,9% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 50,0% 24,1% 25,9% 100,0% Count

Expected Count % wit hin Kategori Pengetahuan Responden % wit hin Kategori Status Gizi Responden % of Total Count Expected Count % wit hin Kategori Pengetahuan Responden % wit hin Kategori Status Gizi Responden % of Total Count Expected Count % wit hin Kategori Pengetahuan Responden % wit hin Kategori Status Gizi Responden % of Total Baik Sedang Kategori Pengetahuan Responden Total Normal Lebih

(Gemuk) Lebih (Obes) Kategori Status Gizi Responden

Total

Chi-Square Tests

2,257a 2 ,324

2,294 2 ,318

1,249 1 ,264

. . .b

108 Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio Linear-by -Linear Association

McNemar-Bowker Test N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

0 cells (,0%) hav e expect ed count less t han 5. The minimum expected count is 8,43.

a.

Computed only f or a PxP table, where P must be greater than 1.


(26)

Kategori Jenis Makanan Responden * Kejadian Gizi Lebih Mahasiswa FKM Symmetric Measures

,108 ,096 1,119 ,266c ,117 ,096 1,210 ,229c

.d 108 Pearson's R

Interv al by Interv al

Spearman Correlation Ordinal by Ordinal

Kappa Measure of Agreement

N of Valid Cases

Value

Asy mp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hy pothesis. a.

Using t he asy mptotic standard error assuming the null hy pothesis. b.

Based on normal approximation. c.

Kappa statistics cannot be computed.They require a sy mmet ric 2-way t able in which t he v alues of the f irst v ariable match the v alues of the second v ariable.

d.

Risk Esti mate

a Odds Rat io f or Kategori Pengetahuan Responden (Baik / Sedang)

Value

Risk Estimate statistics cannot be computed. They are only computed f or a 2*2 table without empty cells. a.

Crosstab

53 17 19 89

44,5 21,4 23,1 89,0 59,6% 19,1% 21,3% 100,0%

98,1% 65,4% 67,9% 82,4% 49,1% 15,7% 17,6% 82,4%

1 9 9 19

9,5 4,6 4,9 19,0

5,3% 47,4% 47,4% 100,0%

1,9% 34,6% 32,1% 17,6% ,9% 8,3% 8,3% 17,6%

54 26 28 108

54,0 26,0 28,0 108,0 50,0% 24,1% 25,9% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 50,0% 24,1% 25,9% 100,0% Count

Expected Count % wit hin Kategori Jenis Makanan Responden % wit hin Kategori Stat us Gizi Responden % of Total

Count Expected Count % wit hin Kategori Jenis Makanan Responden % wit hin Kategori Stat us Gizi Responden % of Total

Count Expected Count % wit hin Kategori Jenis Makanan Responden % wit hin Kategori Stat us Gizi Responden % of Total

Lengkap

Tidak Lengkap Kategori Jenis Makanan

Responden

Total

Normal

Lebih

(Gemuk) Lebih (Obes) Kategori Status Gizi Responden


(27)

Chi-Square Tests

18,515a 2 ,000

21,809 2 ,000

14,265 1 ,000

. . .b

108 Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio Linear-by -Linear Association

McNemar-Bowker Test N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

2 cells (33,3%) hav e expected count less t han 5. The minimum expected count is 4,57.

a.

Computed only f or a PxP table, where P must be greater than 1.

b.

Symmetric Measures

,365 ,078 4,038 ,000c ,382 ,075 4,258 ,000c

.d 108 Pearson's R

Interv al by Interv al

Spearman Correlation Ordinal by Ordinal

Kappa Measure of Agreement

N of Valid Cases

Value

Asy mp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hy pothesis. a.

Using t he asy mptotic standard error assuming the null hy pothesis. b.

Based on normal approximation. c.

Kappa statistics cannot be computed.They require a sy mmet ric 2-way t able in which t he v alues of the f irst v ariable match the v alues of the second v ariable.

d.

Risk Esti mate

a Odds Rat io f or Kategori Jenis Makanan

Responden (Lengkap / Tidak Lengkap)

Value

Risk Estimate statistics cannot be computed. They are only computed f or a 2*2 table without empty cells. a.


(28)

Kategori Kecukupan Energi Responden * Kejadian Gizi Lebih Mahasiswa FKM

Kategori Status Gizi Responden

Total Normal Lebih (Gemuk) Lebih (Obes) Kategori Jumlah Asupan Energi Kuran g

Count 34 12 18 64

Expected Count 32.0 14.2 17.8 64.0

% within Kategori Jumlah Asupan Energi

53.1% 18.8% 28.1% 100.0%

% within Kategori Status Gizi Responden

63.0% 50.0% 60.0% 59.3%

% of Total 31.5% 11.1% 16.7% 59.3%

Baik Count 4 3 2 9

Expected Count 4.5 2.0 2.5 9.0

% within Kategori Jumlah Asupan Energi

44.4% 33.3% 22.2% 100.0%

% within Kategori Status Gizi Responden

7.4% 12.5% 6.7% 8.3%

% of Total 3.7% 2.8% 1.9% 8.3%

Lebih Count 16 9 10 35

Expected Count 17.5 7.8 9.7 35.0

% within Kategori Jumlah Asupan Energi

45.7% 25.7% 28.6% 100.0%

% within Kategori Status Gizi Responden

29.6% 37.5% 33.3% 32.4%

% of Total 14.8% 8.3% 9.3% 32.4%

Total Count 54 24 30 108

Expected Count 54.0 24.0 30.0 108.0

% within Kategori Jumlah Asupan Energi

50.0% 22.2% 27.8% 100.0%

% within Kategori Status Gizi Responden

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%


(29)

Chi-Square Tests

1,459a 4 ,834

1,413 4 ,842

,189 1 ,664

8,572 3 ,036

108 Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio Linear-by -Linear Association

McNemar-Bowker Test N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

3 cells (33,3%) hav e expected count less t han 5. The minimum expected count is 2,00.

a.

Symmetric Measures

,042 ,096 ,433 ,666c ,049 ,096 ,502 ,617c

,051 ,071 ,733 ,464

108 Pearson's R

Interv al by Interv al

Spearman Correlation Ordinal by Ordinal

Kappa Measure of Agreement N of Valid Cases

Value

Asy mp.

St d. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hy pothesis. a.

Using the asy mptotic standard error assuming the null hy pothesis. b.

Based on normal approximation. c.

Risk Esti mate

a

Odds Rat io f or Kategori Jumlah Asupan Karbohidrat (Kurang / Baik)

Value

Risk Estimate statistics cannot be computed. They are only computed f or a 2*2 table without empty cells. a.


(30)

Kategori Kecukupan Protein Responden * Kejadian Gizi Lebih Mahasiswa FKM

Crosstab

18 10 9 37

18,5 8,2 10,3 37,0

48,6% 27,0% 24,3% 100,0%

33,3% 41,7% 30,0% 34,3% 16,7% 9,3% 8,3% 34,3%

4 0 0 4

2,0 ,9 1,1 4,0

100,0% ,0% ,0% 100,0%

7,4% ,0% ,0% 3,7%

3,7% ,0% ,0% 3,7%

32 14 21 67

33,5 14,9 18,6 67,0

47,8% 20,9% 31,3% 100,0%

59,3% 58,3% 70,0% 62,0% 29,6% 13,0% 19,4% 62,0%

54 24 30 108

54,0 24,0 30,0 108,0

50,0% 22,2% 27,8% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 50,0% 22,2% 27,8% 100,0% Count

Expected Count % wit hin Kategori Jumlah Asupan Protein % wit hin Kategori St at us Gizi Responden % of Total

Count

Expected Count % wit hin Kategori Jumlah Asupan Protein % wit hin Kategori St at us Gizi Responden % of Total

Count

Expected Count % wit hin Kategori Jumlah Asupan Protein % wit hin Kategori St at us Gizi Responden % of Total

Count

Expected Count % wit hin Kategori Jumlah Asupan Protein % wit hin Kategori St at us Gizi Responden % of Total

Kurang Baik Lebih Kategori Jumlah Asupan Protein Total Normal Lebih

(Gemuk) Lebih (Obes) Kategori Status Gizi Responden

Total

Chi-Square Tests

4,984a 4 ,289

6,501 4 ,165

,310 1 ,578

29,474 3 ,000

108 Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio Linear-by -Linear Association

McNemar-Bowker Test N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

3 cells (33,3%) hav e expected count less t han 5. The minimum expected count is ,89.


(31)

Kategori Kecukupan Lemak Responden * Kejadian Gizi Lebih Mahasiswa FKM

Symmetric Measures

,054 ,095 ,555 ,580c ,057 ,095 ,589 ,557c

,014 ,059 ,230 ,818

108 Pearson's R

Interv al by Interv al

Spearman Correlation Ordinal by Ordinal

Kappa Measure of Agreement N of Valid Cases

Value

Asy mp.

St d. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hy pothesis. a.

Using the asy mptotic standard error assuming the null hy pothesis. b.

Based on normal approximation. c.

Risk Esti mate

a Odds Rat io f or Kategori Jumlah Asupan Protein (Kurang / Baik)

Value

Risk Estimate statistics cannot be computed. They are only computed f or a 2*2 table without empty cells. a.

Crosstab

47 0 0 47

23,5 10,4 13,1 47,0 100,0% ,0% ,0% 100,0%

87,0% ,0% ,0% 43,5% 43,5% ,0% ,0% 43,5%

1 8 0 9

4,5 2,0 2,5 9,0

11,1% 88,9% ,0% 100,0%

1,9% 33,3% ,0% 8,3%

,9% 7,4% ,0% 8,3%

6 16 30 52

26,0 11,6 14,4 52,0 11,5% 30,8% 57,7% 100,0%

11,1% 66,7% 100,0% 48,1% 5,6% 14,8% 27,8% 48,1%

54 24 30 108

54,0 24,0 30,0 108,0 50,0% 22,2% 27,8% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 50,0% 22,2% 27,8% 100,0% Count

Expected Count % wit hin Kategori Jumlah Asupan Lemak % wit hin Kategori St at us Gizi Responden % of Total

Count Expected Count % wit hin Kategori Jumlah Asupan Lemak % wit hin Kategori St at us Gizi Responden % of Total

Count Expected Count % wit hin Kategori Jumlah Asupan Lemak % wit hin Kategori St at us Gizi Responden % of Total

Count Expected Count % wit hin Kategori Jumlah Asupan Lemak % wit hin Kategori St at us Gizi Responden % of Total

Kurang Baik Lebih Kategori Jumlah Asupan Lemak Total Normal Lebih

(Gemuk) Lebih (Obes) Kategori Status Gizi Responden


(32)

Kategori Aktivitas Fisik * Kejadian Gizi Lebih Mahasiswa FKM

Chi-Square Tests

104,068a 4 ,000

120,999 4 ,000

71,611 1 ,000

23,000 3 ,000

108 Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio Linear-by -Linear Association

McNemar-Bowker Test N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

3 cells (33,3%) hav e expected count less t han 5. The minimum expected count is 2,00.

a.

Symmetric Measures

,818 ,041 14,646 ,000c ,834 ,042 15,569 ,000c ,662 ,056 9,794 ,000

108 Pearson's R

Interv al by Interv al

Spearman Correlation Ordinal by Ordinal

Kappa Measure of Agreement N of Valid Cases

Value

Asy mp.

St d. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hy pothesis. a.

Using the asy mptotic standard error assuming the null hy pothesis. b.

Based on normal approximation. c.

Risk Esti mate

a Odds Rat io f or Kategori Jumlah Asupan Lemak (Kurang / Baik)

Value

Risk Estimate statistics cannot be computed. They are only computed f or a 2*2 table without empty cells. a.


(33)

Chi-Square Tests

104,073a 4 ,000

139,723 4 ,000

48,150 1 ,000

33,000 3 ,000

108 Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio Linear-by -Linear Association

McNemar-Bowker Test N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

3 cells (33,3%) hav e expected count less t han 5. The minimum expected count is ,96.

a.

Symmetric Measures

,671 ,090 9,313 ,000c ,773 ,073 12,554 ,000c

,523 ,052 8,289 ,000

108 Pearson's R

Interv al by Interv al

Spearman Correlation Ordinal by Ordinal

Kappa Measure of Agreement

N of Valid Cases

Value

Asy mp.

St d. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hy pothesis. a.

Using the asy mptotic standard error assuming the null hy pothesis. b.

Based on normal approximation. c.

Risk Esti mate

a Odds Rat io f or

Kategori Aktiv itas Fisik (Ringan / Sedang)

Value

Risk Estimate statistics cannot be computed. They are only computed f or a 2*2 table without empty cells. a.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M., Wirtjatmadi, B. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta. Kencana Prenadamedia Group.

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka.

Allo Barre, Aminuddin Syam, Devintha Virani. 2013. Hubungan Antara Pengetahuan dan Konsumsi Fast Food Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Sudirman I Makassar. Jurnal. Makassar. Universitas Hasanuddin. Program Studi Ilmu kesehatan Masyarakat

Ana Medawati, Hanan Hadi, I.D.P. Pramantara, 2005. Hubungan antara Asupan Energi, Asupan Lemak dan Obesitas pada Remaja SLTP di Kota Yogyakarta dan di Kabupaten Bantul, Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Arikunto, S. 2009. Manajemen Penelitian, Jakarta. Rineka Cipta.

Arisman, M.B. 2007. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta. ECG.

Budiyanto, M.A.K., 2002. Dasar – Dasar Ilmu Gizi. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang Press.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2000. 1600 Cliffon Rd, Atlanta, GA 30333, USA.

Cook T, Rutis Houser I & Seelig. M, 2001. Comparable Data on Food and Nutrient Intake.

Departemen Kesehatan. 2002, Keputusan Menteri kesehatan RI, No:920/ Menkes/ SK/ VIII/ 2002 tentang Klasifikasi Status Gizi Anak. Jakarta. Diakses tanggal 12 Oktober 2015. www.depkes.go.id

Dewi, S.R. 2013. Hubungan Antara Pengetahuan Gizi, Sikap Terhadap Gizi Dan Pola Konsumsi Siswa Kelas XII Program Keahlian Jasa Boga Di Smk Negeri 6 Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Teknik Boga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Yogyakarta.

Emilia, E. 2009. Pengetahuan, Sikap, dan Praktek Gizi Pada Remaja dan Implikasinya Pada Sosialisasi Perilaku Hidup Sehat. Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner Jurnal Volume I No. 1

Fatma. I. 2012. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Depresi Postpartum Di RSIA Pertiwi Makasar. Karya Tulis Ilmiah: Fakultas Keilmuan Masyarakat Universitas Hasanudin Makasar.


(35)

Gibson, R.S., 1990. Principle of Nutritional Assessment New York. Oxford University Press.

Gropper SS SJ, Groff JL. 2009. Advanced Nutrition and Human Metabolism 5th ed.USA; Wadsworth Cengange Laerning

Hadi, 2003. Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya Terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional.

Hasdinah. H., Sitoyo, S., Peristyowati, Y. 2014. Pemanfaatan Gizi, Diet, dan Obesitas. Yogyakarta. Nuha Medika.

Herini, E.S. 1999. Karakteristik Keluarga dengan Anak Obesitas, dalam Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. XV.

Istiqamah, N., Sirajuddin, S., dan Indriasari, R. 2013. Hubungan Pola Hidup Sedentarian Dengan Kejadian Obesitas Sentral Pada Pegawai Pemerintahan Di Kantor Bupati Kabupaten Jeneponto. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin Makassar.

Jakicic JM, Marcus BH, Gallagher KI, Napolitano M, Lang W. 2003. Effect of exercise duration and intensity on weight loss in overweight, sedentary women: a randomized trial. JAMA. 290:1323-1330.

Jumirah, Aritonang, E. 2007. Status gizi dan tingkat kecukupan Energi dan Protein anak Sekolah Dasar di Desa Namo Gajah Kec. Medan Tuntungan. (Jurnal) Medan: Universitas Sumatera Utara

Kaprianan, M.T. 2012. Asupan tinggi lemak dan aktifitas olahraga sebagai faktor resiko terjadinya Hipertensi Obesitik pada awal remaja. Skripsi. Semarang: Universitas Dipenogoro

Kemenkes (2013). Permenkes No. 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi. Gizi.depkes.co.id. Akses: 23 Oktober 2015

Kemenkes (2014). Permenkes No. 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Gizi.depkes.co.id. Akses: 23 Oktober 2015

Khairina, D., 2008. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Berdasarkan IMT pada Pembantu Rumah Tangga (PRT) Wanita di Perumahan Duta Indah Bekasi Tahun 2008. Skripsi. Jakarta. Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Kharismawati, R.S. 2010. Hubungan Tingkat Asupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Dan Serat Dengan Status Obesitas Pada Siswa SD. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.

Khomsan, A. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Cetakan -1, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.


(36)

Lemeshow, S., David, W.H., Janelle, K., Stephen K.L., 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan, Pramono, D. (Alih Bahasa), Yogyakarta, Gajah Mada University Press.

Mahardikawati, V.A. 2008. Aktivitas Fisik, Konsumsi Pangan, Status Gizi, Dan Produktivitas Kerja Wanita Pemetik Teh Di Ptpn Viii Bandung, Jawa Barat. Skripsi. Program Studi Gizi Masyarakat Dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Makaryani, R.Y., 2013. Hubungan Konsumsi Serat Dengan Kejadian Overweight Pada Remaja Putri SMA Batik I Surakarta. Naskah Publikasi. Surakarta. Program Studi Diploma III Gizi. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Mardatillah. 2008. Hubungan Konsumsi Makanan Siap Saji Modern (Fast Food), Aktivitas Fisik, dan Faktor Lainnya dengan Kejadian Gizi Lebih pada Remaja Islam P.B. Soedirman. Skripsi. Jakarta Timur. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia.

Meenu Singh, Madhu Sharma, 2005. Risk Factors for Obesity in Children, Department of Pediatrics, Advanced Pediatric Center, Postgraduate Institute of Medical Education and Research, Chandigarh, India.

Meini, N.B., 2012. Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Kegemukan pada Remaja Sebuah SMU di Semarang. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.

Meiningtias Y.D. 2003. Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Kegemukan pada Remaja Sebuah SMU di Semarang. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Dipenogoro.

Mitchel, Marry Kay. 2003. Nutrition Across the Life Span. Philadelphia: Elsevier Saunders.

Moehyi. 2003. Pengaturan makanan dan diet untuk penyembuhan penyakit. Jakarta

Monika M, et al. 2011. Nutritional Health Status of Primary School Children. Indian Educational Review 2011. Tesis. Jakarta: Universitas Sutopo; Musaiger, A.O., 2004 Overweight and Obesity in the Eastern Mediterranian

Region : Can We Control It?. Eastern Mediterranian Health Journal. Murray R.K, Rodwell, V. 2009. Biokimia Harper. Jakarta: ECG.


(37)

Jamkesmas Di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Manado. Jurnal Biomedik Volume I No.2. Fakultas Kedokteran. Universitas Sam Ratulangi.

Nugraha G.I. 2009. Etiologi dan Patofisiologi Obesitas. Soegih RR, dan Wiramihardja, K. K.. Jakarta: Sagung Seto, 9-18

Nurmalina, L. 2011. Panduan Untuk Keluarga Pencegahan & Manajemen Obesitas. Bandung Valley : Elex Media Komputindo.

Pratama, K. 2009. Hubungan Pengetahuan Tentang Pola Makan Dengan Kejadian Berat Badan Berlebih Pada Usia Remaja (Kelas 3) di SMA Assalam Surakarta (Skripsi). Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pritasari. 2006. Gizi Seimbang Untuk Dewasa dalam Hidup Sehat. Jakarta. PT. Primamedia Pustaka.

Putri C.M. 2011. Prevalensi Obesitas Pada siswa SD Harapan 3 Medan tahun Ajaran 2011-2012 (Skripsi). Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Purwati, S. 2007. Perencanaan Menu untuk Penderita Kegemukan. Cetakan VIII. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rain KD. 2005. Determinants of healthy eating in Canada.

Rahmawati, N. 2009. Hubungan Aktifitas Fisik Dan Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah SD Islam Al- Azhar I Jakarta Selatan. Skripsi.Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia

Rahmiwati, A. 2007. Pola Konsumsi Pangan, Status Gizi dan Pengetahuan Reproduksi Remaja Putri. Jurnal. Institut Pertanian Bogor.

Riskesdas (2007). Riset Kesehatan Dasar 2007. Gizi.depkes.co.id. Akses: 23 Februari 2015

Riskesdas (2010). Riset Kesehatan Dasar 2010. http://www.litbang.depkes.go.id

Akses: 23 Februari 2015.

Riskesdas (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. http://www.litbang.depkes.go.id

Akses: 23 Februari 2015.

Romauli, S. 2008. Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik dan Keturunan terhadap Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Swasta di Kecamatan Medan Baru. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Rozane, M. T., Elsa , R. J. G., 2003. Obesity, Eating Habits and Nutritional Knowledge among School Children.


(38)

Rut, S.N.J., Aminuddin, S. 2013. Gambaran Jenis Dan Jumlah Komsumsi Fast Food Dan Soft Drink Pada Mahasiswa Obesitas Universitas Hasanuddin 2013. Tesis. Makassar: Universitas Hasanuddin

Sartika, R.A.D. 2011. Faktor Risiko Obesitas Pada Anak 5 – 15 Tahun Di

Indonesia. Jurnal: 15(1) 37 – 43. Universitas Indonesia. Fakultas

Kesehatan Masyarakat. Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat

Sembiring, R.A. 2012. Hubungan Perilaku Konsumsi Pandan dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mutiara 2012. Skripsi. Medan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Departemen Gizi Masyarakat.

Sherwood NE, Jeffery RW, French SA, Hannan PJ, Murray DM. 2000. Predictors Of Weight Gain In The Pound Of Prevention Study. Int J Obes. 24:395-403.

Simarmaca, M. 2008. Hubungan Pola Konsumsi, Ketersediaan Pangan, Pengetahuan Gizi Dan Status Kesehatan Dengan Kejadian KEK Pada Bumil Di Kab. Simalungun. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara. Simatupang, R.M. 2009. Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik dan Keturunan

Terhadap Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Swasta di Kecamatan Medan Baru Kota Medan. Tesis. Medan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional

Subardja, D., Suzy, I.S., dkk, 2000. Hubungan Pola Makan dan Pola Aktifitas Fisik dengan Obesitas Primer pada Anak. Media Gizi & Keluarga. Suhardjo, 2000. Sosio Budaya Gizi. Pusat Antar Universitas. Institut Pertanian

Bogor.

Suhendro, 2003. Fast Food Sebagai Faktor Resiko Terjadinya Obesitas Pada Remaja Siswa-Siswi SMU di Kota Tangerang Propinsi Banten. Tesis Magister Ilmu-ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Utama Gizi dan Kesehatan, Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.

Sulistyowati, L. 2005. Studi Kualitatif Tentang Faktor-Faktor Penyebab Gizi Lebih Pada Siswa Tk Di Tk Marsudirini Kanak-Kanak Jesus Kota Semarang Tahun 2005. Jurnal. Universitas Dipenogoro. Semarang

Supariasa, I.D.N., Bakri,B., Fajar,I. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta.ECG. Suryaputra Kartika dan Siti Rahayu, N. 2012. Perbedaan Pola Makan Dan


(39)

Silitonga, N. 2008. Pola Makan dan aktifitas fisik pada orang dewasa yang mengalami Obesitas dari keluarga Miskin di Desa Marindal ll Kec. Patumbak Kab. Deli Serdang. Skripsi. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Simarmaca, M. 2008. Hubungan pola konsumsi, ketersediaan pangan, pengetahuan gizi dan status kesehatan dengan kejadian KEK pada Bumil di Kab. Simalungun. Tesis. Medan. Universitas Sumatera Utara.

Sukmawati, T. A.S, Ulfa, N. 2013. Pengaruh Edukasi Gizi Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Asupan Zat Gizi Pada Anak Gizi Lebih Di SDN Sudirman I Makassar Tahun 2013. Tesis. Makassar: Universitas Hasanudin. Makassar.

Sumarcana. 2009. Pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja dan implikasinya pada sosialisasi perilaku hidup sehat. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara

Stettler N ZB, et all. 2006. Infant Weight gain and childhood overweight status in a multicenter.Nutritional Epidemiologi;109(2):194-9.

Thomson JL MM, Voughan LA. 2011. Science Of Nutrition. 2nd ed. USA: Pearson Educatin Inc.p. 126-7,345.

Thorsten. 2011. Validation of a Food Frequency Quetionare to Assess the Consumption of Carotenoids, Fruits and Vegetables Among Adolescents the Method of Triads.Science Of Nutrition. 26(11):2090-2100

Toschke AM GV, et all. 2004. Identifying children at high risk for overweight at school entry by weight gain during the first 2 years. Nutritional Epidemiologi;158(5): 449-452.

Vichuda M, Wien M, Sabate J. 2011. The Risk of Child and Adolescent Overweight is Related to Types of Food Consumed. Nutritional Journal. 10(71):3-5.

Wulandari, P. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi Dengan Konsumsi Serat Pada Remaja Sma Muhammadiyah I Klaten. Karya Tulis Ilmiah. Prodi Studi Diploma III. Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammdiyah Surakarta.

WHO, 1998, Obesity : Preventing and Managing the Global Epidemic, WHO Technical Report Series 894, Geneva.

WHO. 2000. Obesity Preventing and managing, the global epidemic report of a WHO Consultation


(40)

Yani, Sri. 2013. Hubungan Pengetahuan Gizi dan Pola Makan dengan Overweight dan Obesitas Pada Mahasiswa Universitas Hasanuddin Tahun 2013. Jurnal. Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Makassar.

Yessica, D. 2013. Persepsi dan perilaku makan buah dan sayur pada anak obesitas dan orang tua. Epidemiologi Gizi 2013. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Yulni, V.H., Devintha, V. 2013. Hubungan Asupan zat Gizi Makro dengan status gizi pada anak sekolah dasar di wilayah Pesisir kota Makassar Tahun 2013. Tesis. Makassar. Universitas Hasanuddin


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan, pola makan, dan aktivitas fisik dengan kejadian gizi lebih pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara tahun 2015.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara di Jalan Universitas Kampus Universitas Sumatera Utara Medan. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan, diketahui bahwa dari 100 mahasiswa yang di ukur terdapat 25% mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang mengalami gizi lebih.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Februari 2016.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa stambuk 2012 – 2014 di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sebanyak 1978 orang.

3.3.2 Sampel


(42)

Besar sampel penelitian akan dihitung dengan menggukanakn rumus Lamesshow (1997) :

Keterangan:

n = Besar sampel yang diperlukan Z = Tingkat kemaknaan 95% (1,96)

P = Proporsi variabel yang dikehendaki 30% (0,3) N = Besar populasi

d = Persisi yang ingin dicapai dinyatakan dalam desimal 0,1 Maka dari rumus diatas besar sampel :

n

=

n = 54,2 orang

n = 54 orang

Maka jumlah sampel 54 orang mahasiswa yang memiliki gizi lebih dan 54 orang yang memliki gizi normal, pengambilan sampel dilakukan dengan metode teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Beberapa pertimbangannya yaitu, mahasiswa yang sedang aktif berkuliah dan bersedia menjadi responden.

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer

Data primer dalam penlitian ini adalah status gizi yang di dapat dengan menghitung rumus IMT. Tinggi dan berat badan diukur dengan timbangan kamar mandi (bathroom scale) dan alat untuk mengukur tinggi badan (microtoise). Pola

n =


(43)

frekuensi makan, sedangkan food recall digunakan untuk melihat jenis makan dan jumlah makan mahasiswa, pengetahuan yang didapat dengan menggunakan kuesioner, dan aktivitas fisik akan dihitung dengan rumus (total aktivitas fisik dalam jam /24 jam).

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder didapat dari bagian pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara meliputi data nama dan jumlah mahasiswa.

3.5 Variabel dan Defenisi Operasional 3.5.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari variabel dependen dan independen. 1. Variabel Dependen : Kejadian Gizi Lebih

2. Variabel Independen terdiri dari: Pengetahuan, pola makan, dan, aktivitas fisik. 3.5.2 Defenisi Operasional

1. Kejadian gizi lebih adalah gambaran fisik mahasiswa yang IMT >25. 2. Pola makan adalah kebiasaan makan mahasiswa yang digambarkan dengan:

a. Jenis makanan adalah berbagai macam makanan yang dikonsumsi dalam sehari.

b. Jumlah makanan adalah banyaknya makanan yang dikonsumsi dalam sehari dapat dihitung dengan nilai AKG (Angka Kecukupan Gizi).

c. Frekuensi makan adalah keseringan jenis makanan yang dikonsumsi dalam kurun waktu dua bulan terakhir.


(44)

4. Aktivitas fisik adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa dalam 24 jam.

3.6 Aspek Pengukuran 1. Status Gizi

Pengukuran status gizi dilakukan dengan teknik antropometri yaitu dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT). Pengukuran ini menggunakan rumus:

IMT=

Kemudian hasil pengukuran IMT akan dikategorikan dengan menggunakan :

Kategori IMT

Kurus < 17,0

Normal > 18,5 – 25,0 Gemuk > 25,0 – 27,0

Obesitas > 27,0

Sumber : Departemen Kehatan RI Tahun 2014 2. Pola Makan

a. Jenis Makanan

Jenis makanan ini akan di ukur dengan menggunakan food recall 24 jam sebanyak 2 kali. Jenis makanan juga dapat dilihat dari kelengkapan jumlah makanan yang dikonsumsi kategorinya (Junaz, 2014):

Lengkap : Apabila terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah buahan

Tidak Lengkap : Apabila hanya terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau makanan pokok, lauk pauk dan sayuran.


(45)

b. Jumlah Makanan

Jumlah makanan yang dikonsumsi dikonversikan menjadi zat gizi (karbohidrat, protein dan lemak) kemudian dihitung zat gizi yang dikonsumsi, hasilnya dibandingkan dengan AKG menggunakan rumus sebagai berikut :

x

100%

Angka Kecukupan Gizi (AKG) per orang per hari umur 16-18 tahun dan 19-29 tahun adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Angka Kecukupan Gizi Per Orang Per Hari Umur 16-18 Tahun dan 19-29 Tahun

Jenis Zat Gizi

Kelompok Umur

Laki-laki Perempuan

16-18 tahun 19-29 tahun 16-18 tahun 19-29 tahun

Energi (kkal) 2675 2725 2125 2725

Protein (gr) 66 62 69 62

Lemak (gr) 81 91 71 91

Sumber : Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013

Setelah jumlah makanan yang dikonsumsi di dapat dalam bentuk persen, hasil persen tersebut dapat dikategorikan atas (WNPG, 2004) :

Kurang : konsumsi dikategorikan kurang apabila jumlah seluruh zat gizi yang dikonsumsi < 80% dari total AKG

Baik : konsumsi dikategorikan baik apabila jumlah seluruh zat gizi yang dikonsumsi 80% - 110% dari total AKG

Lebih : konsumsi dikategorikan lebih apabila jumlah seluruh zat gizi yang dikonsumsi > 110% dari total AKG


(46)

Frekuensi makanan diukur dengan formulir food frequency dengan kategori (Junaz, 2014) :

Tidak Pernah

Jarang : 1 – 2 sebulan Sering : 3 – 5 kali seminggu Selalu : 2 – 3 kali sehari 3. Pengetahuan

Mengukur pengetahuan dengan menggunakan kuesioner yang akan diisi oleh mahasiswa. Pertanyaan kuesioner berjumlah 15 buah dan bersifat tertutup. Skala pengukuran yang dipakai adalah skala Guttman. Skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Kemudian nilai yang ada ditotal secara keseluruhan. Selanjutnya menurut Arikunto (2009) jumlah nilai akan dikategorikan sebagai berikut:

Baik : Pengetahuan dikategorikan baik bila skor jawaban 11 – 15 Cukup : Pengetahuan dikategorikan sedang bila skor jawaban 6 – 10 Kurang : Pengetahuan dikategorikam kurang bila skor jawaban 0 – 5

4. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik diukur dengan menggunakan recall 24 jam sebanyak 2 kali untuk mengetahui jenis aktivitas fisik mahasiswa, akan dikelompokkan menjadi tiga golongan:

Ringan : Jika 75% waktu digunakan untuk duduk atau berdiri, 25% waktu untuk aktivitas pekerjaan tertentu.


(47)

Sedang : Jika 40% waktu digunakan untuk duduk atau berdiri, 60% waktu untuk aktivitas pekerjaan tertentu.

Berat : Jika 25% waktu digunakan untuk duduk atau berdiri, 75% waktu untuk aktivitas pekerjaan tertentu.

3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan teknik komputerisasi dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1. Editing, yaitu melihat dan memerikasa apakah pertanyaan sudah diteliti dan dapat dibaca dan tidak memiliki kekeliruan yang dapat mengganggu proses pengolahan data.

2. Koding, yaitu memberi kode atau angka tertentu pada kuesioner. 3. Entri data.

3.7.2 Analisis Data

Data yang telah di entri akan dikumpulkan, diolah, dan disajikan. Analisis data terdiri dari:

1. Analisis Univariat

Analisis univariat merupakan analisis data yang dilakukan pada setiap variabel penelitian. Pada analisis ini hanya menghasilkan tabel distribusi frekuensi angka gizi lebih, tingkat pengetahuan, pola makan, dan aktivitas fisik.

2. Analisis Bivariat

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel (variabel dependen dan independen) dengan menggunakan uji statistik.


(48)

Analisis bivariat yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mencari hubungan pengetahuan dengan kejadian gizi lebih, hubungan pola makan dengan kejadian gizi lebih, dan hubungan aktivitas fisik dengan kejadian gizi lebih. Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS dengan uji chi-square.


(49)

(50)

(51)

(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Program studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara diresmikan pada tanggal 31 Juli 1985 berada dibawah asuhan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Kemudian berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0376/0/1993 tanggal 21 Oktober 1993 Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang selama ini dibawah asuhan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara telah berubah menjadi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 25 Januari 1994. Fakultas Kesehatan Masyarakat saat ini memiliki 2737 mahasiswa mahasiswa yang terdiri dari stambuk 2003 – 2015.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara memiliki visi dan misi. Visi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

d l “U P b T M y ”. S d

dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan untuk menghasilkan Sarjana Kesehatan Masyarakat, Magister Kesehatan, dan Doktor sesuai kompetensi dalam bidang kesehatan masyarakat.


(53)

tercapainya kompetensi lulusan dan pemecahan masalah kesehatan masyarakat.

c. Menyelenggarakan dan mengembangkan pengabdian masyarakat yang dapat memberi kontribusi untuk pengembangan seni, ilmu, teknologi kesehatan masyarakat, kompetensi lulusan dan pemecahan masalah kesehatan masyarakat.

4.2 Karateristik Mahasiswa FKM USU

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin sebagian besar jenis kelamin mahasiswa adalah perempuan yaitu sebanyak 79 mahasiswa (73,1%). Pada kategori umur mahasiswa terbanyak berada pada kategori umur 20-23 tahun yaitu sebanyak 65 mahasiswa (60,2%).

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi %

1 Laki-laki 29 26,9

2 Perempuan 79 73,1

Jumlah 100,0

No Umur Frekuensi %

1 17-19 43 39,8

2 20-23 65 60,2

Jumlah 100,0

4.3 Pengetahuan Mahasiswa FKM USU

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa kategori pengetahuan dari 108 mahasiswa sebanyak 35 mahasiswa (32,4%) berada pada kategori baik dan sebagian besar berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 73 mahasiswa (67,6%). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.2.


(54)

Tabel 4.2 Distribusi Pengetahuan Mahasiswa FKM USU

No Kategori Pengetahuan Frekuensi %

1 Baik 35 32,4

2 Cukup 73 67,6

Jumlah 100,0

4.4 Pola Makan Mahasiswa FKM USU

Menurut hasil penelitian diketahui pada variabel pola makan terdiri dari tiga faktor yaitu jenis makanan, jumlah makan, dan frekuensi.

4.4.1 Jenis Makanan

Kategori jenis makanan dari 108 mahasiswa sebagian besar pada kategori lengkap yaitu sebanyak 89 mahasiswa (82,4%). Untuk memperjelas pemahaman dapat dilihat di tabel 4.3.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pola Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Jenis Makanan

No Jenis Makanan Frekuensi %

1 Lengkap 89 82,4

2 Tidak Lengkap 19 17,6

Jumlah 100,0

4.4.2 Kecukupan Energi

Untuk tingkat kecukupan energi pada kategori kurang terdapat sebanyak 64 mahasiswa (59,3%), pada kategori lebih sebanyak 35 mahasiswa (32,4%), dan kategori baik sebanyak 6 mahasiswa (8,3%).

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kecukupan Energi

No Asupan Energi Frekuensi %

1 Kurang 64 59,3

2 3

Baik Lebih

9 35

8,3 32,4


(55)

4.4.3 Kecukupan Protein

Untuk tingkat kecukupan protein pada pada kategori lebih sebanyak 67 mahasiswa (62%), kategori kurang terdapat sebanyak 37 mahasiswa (34,3%), , dan kategori baik sebanyak 4 mahasiswa (3,7%).

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kecukupan Protein

No Asupan Protein Frekuensi %

1 Kurang 37 34,3

2 3

Baik Lebih

4 67

3,7 62,0

Jumlah 108 100,0

4.4.4 Kecukupan Lemak

Untuk tingkat kecukupan protein pada pada kategori lebih sebanyak 52 mahasiswa (48,1%), kategori kurang terdapat sebanyak 47 mahasiswa (43,5%), dan kategori baik sebanyak 9 mahasiswa (8,3%).

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kecukupan Lemak

No Asupan Lemak Frekuensi %

1 Kurang 47 43,5

2 3

Baik Lebih

9 52

8,3 48,1

Jumlah 108 100,0

4.5 Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan

4.5.1 Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Pokok

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 108 mahasiswa di FKM USU, untuk kelompok makanan sumber karbohidrat, nasi merupakan jenis makanan yang selalu dikonsumsi, yaitu 2-3 kali sehari sebanyak 93,5% atau 101 mahasiswa.


(56)

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Pokok

Kelompok Makanan Pokok Frekuensi Makan Tidak Pernah Selalu (2-3 kali sehari) Sering (3-5 kali seminggu) Jarang (1-2 kali sebulan) Total

n % n % N % n % n %

Nasi 4 3,7 101 93,5 0 0 3 2,8 108 100

Mie 0 0 0 0 48 44,4 60 55,6 108 100

Roti 0 0 23 21,3 53 49,1 32 29,6 108 100

4.5.2 Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Lauk Pauk

Untuk kelompok makanan lauk pauk, ikan merupakan yang selalu (2-3 kali sehari) dikonsumsi oleh 78 mahasiswa atau sebanyak 72,2% dan yang sering (3-5 kali seminggu) dikonsumsi adalah ayam sebanyak 58,3%. Untuk lauk pauk dari sumber nabati, tempe merupakan jenis yang sering (3-5 kali seminggu) dikonsumsi oleh 67 mahasiswa atau sebanyak (62%).

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Makanan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Lauk Pauk

Bahan Makanan Lauk Pauk Frekuensi Makan Tidak Pernah Selalu (2-3 kali sehari) Sering (3-5 kali seminggu) Jarang (1-2 kali sebulan) Total

n % n % n % n % n %

Ikan 0 0 78 72,2 26 24,1 4 3,7 108 100

Telur 0 0 30 27,8 57 52,8 21 19,4 108 100

Ayam 0 0 17 15,7 63 58,3 28 25,9 108 100

Daging 12 11,1 9 8,3 7 6,5 80 74,1 108 100

Tahu 12 11,1 15 13,9 55 50,9 26 24,1 108 100


(57)

4.5.3 Frekuensi Makanan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Sayuran

Pada kelompok makanan sayuran, daun ubi merupakan jenis makanan yang sering (3-5 kali seminggu) dikonsumsi oleh 58 mahasiswa atau sebanyak 53,7%, wortel sebanyak 52,8% dan terbanyak ketiga adalah bayam dengan 50,9%. Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU

Berdasarkan Kelompok Makanan Sayuran Bahan Makanan

Sayuran

Frekuensi Makan Tidak

Pernah

Selalu (2-3 kali sehari)

Sering (3-5 kali seminggu)

Jarang (1-2 kali sebulan)

Total

n % n % n % n % n %

Daun Ubi 3 2,8 5 4,6 58 53,7 42 38,9 108 100

Wortel 0 0 11 10,2 57 52,8 40 37,0 108 100

Kol 29 26,9 4 3,7 19 17,6 56 51,9 108 100

Sawi 6 5,6 6 5,6 52 48,1 44 40,7 108 100

Buncis 15 13,9 4 3,7 41 38,0 48 44,4 108 100

Bayam 19 17,6 12 11,1 55 50,9 22 20,4 108 100 Kangkung 3 2,8 13 12,0 54 50,0 38 35,2 108 100

4.5.4 Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Buah-Buahan

Untuk buah-buahan sebagian besar mahasiswa jarang (1-2 kali sebulan) mengonsumsi buah-buahan. Buah yang selalu (2-3 kali sehari) dikonsumsi mahasiswa adalah pisang sebanyak 13,9%, buah yang sering (3-5 kali seminggu) dikonsumsi adalah nenas sebanyak 45,4% dan buah yang jarang (1-2 kali sebulan) dikonsumsi adalah semangka sebanyak 48,1%.


(58)

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Buah-Buahan

Kelompok Makanan Buah-Buahan Frekuensi Makan Tidak Pernah Selalu (2-3 kali sehari) Sering (3-5 kali seminggu) Jarang (1-2 kali sebulan) Total

n % n % n % n % n %

Pisang 15 13,9 15 13,9 37 34,3 41 38,0 108 100 Pepaya 11 10,2 24 22,2 34 31,5 39 36,1 108 100 Semangka 5 4,6 19 17,6 32 29,6 52 48,1 108 100

Jeruk 2 1,9 14 13,0 46 42,6 46 42,6 108 100

Nenas 22 20,4 7 5,6 49 45,4 30 27,8 108 100

4.5.5 Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Minuman

Pada kelompok minuman yang selalu (2-3 kali sehari) dikonsumsi adalah susu sebanyak 50,9%. Untuk teh manis sering ( 3-5 kali seminggu) dikonsumsi sebanyak 37%.

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Minuman

Kelompok Minuman Frekuensi Makan Tidak Pernah Selalu (2-3 kali sehari) Sering (3-5 kali seminggu) Jarang (1-2 kali sebulan) Total

n % n % n % n % n %

Teh Manis 18 16,7 21 19,4 40 37,0 29 26,9 108 100

Kopi 37 34,3 9 8,3 18 16,7 44 40,7 108 100

Susu 3 2,8 55 50,9 37 34,3 13 12,0 108 100

4.5.6 Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Jajanan

Jajanan yang sering (3-5 kali seminggu) dikonsumsi adalah gorengan sebanyak 57,4%. Untuk siomay dan burger merupakan jajanan yang paling jarang (1-2 kali sebulan) dikonsumsi sebanyak 64,8%. Tetapi, tidak ada kelompok makanan jajanan yang selalu dikonsumsi.


(59)

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Jajanan

Kelompok Makanan Jajanan Frekuensi Makan Tidak Pernah Selalu (2-3 kali sehari) Sering (3-5 kali seminggu) Jarang (1-2 kali sebulan) Total

n % n % n % n % n %

Gorengan 3 2,8 6 5,6 62 57,4 37 34,3 108 100

Mie Ayam 21 19,4 4 3,7 16 14,8 67 62,0 108 100

Siomay 27 25,0 0 0 11 10,2 70 64,8 108 100

Burger 23 21,3 0 0 15 13,9 70 64,8 108 100

Bakso 9 8,3 2 1,9 40 37,0 57 52,8 108 100

4.6 Aktivitas Fisik Mahasiswa FKM USU

Aktivitas fisik dari 108 mahasiswa, sebagian besar aktivitas fisik mahasiswa berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 55 mahasiswa (50.9%). untuk memperjelas pemahaman dapat dilihat tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Aktivitas Fisik Mahasiswa FKM USU

No Kategori Aktivitas Fisik Frekuensi %

1 Ringan 49 45,4

2 3 Sedang Berat 55 4 50,9 3,7

Jumlah 100,0

4.7 Status Gizi Mahasiswa FKM USU

Menurut hasil penelitian diketahui bahwa berdasarkan status gizi dari 108 mahasiswa, berada pada kategori normal yaitu sebanyak 54 mahasiswa (50%) dan gizi lebih sebanyak 54 mahasiswa (50%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini.

Tabel 4.14 Distribusi Status Gizi Mahasiswa FKM USU

No Kategori Pengetahuan Frekuensi %

1 Normal 54 50

2 Gizi Lebih 54 50


(60)

4.7.1 Status Gizi Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin dari 108 mahasiswa sebagian besar perempuan memiliki status gizi normal sebanyak 40 mahasiswa (50,6%) dan pada laki-laki paling banyak pada status gizi lebih sebanyak 15 mahasiswa (51,7%).

Tabel 4.15 Distribusi Status Gizi Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin

Status Gizi Total %

Normal Gizi Lebih

n % n %

1 Laki-laki 14 48,3 15 51,7 29 100

2 Perempuan 40 50,6 39 49,4 79 100

4.8 Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Gizi Lebih

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa dari 35 mahasiswa dengan pengetahuan baik sebanyak 21 mahasiswa (60%) memiliki status gizi normal dan 14 mahasiswa (40%) memiliki status gizi lebih. Sedangkan dari 73 mahasiswa dengan pengetahuan sedang sebanyak 37 mahasiswa (50,7%) status gizi normal dan 36 mahasiswa (49,3%) gizi lebih. Sehingga berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji chi square diketahui bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian gizi lebih p= 0,364 > 0,005.

Tabel 4.16 Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Gizi Lebih

No Pengetahuan

Status Gizi

P Normal Gizi Lebih Total

n % n % n %

1 2

Baik Cukup

21 37

60 50,7

14 36

40 49,3

35 73

100


(61)

4.9.1 Hubungan Jenis Makanan dengan Kejadian Gizi Lebih

Penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa dari 89 mahasiswa dengan jenis makanan lengkap sebanyak 56 mahasiswa (62,9%) memiliki status gizi normal dan 33 mahasiswa (37,1%) memiliki status gizi lebih. Sedangkan dari 19 mahasiswa dengan jenis makanan tidak lengkap sebanyak 2 mahasiswa (10,6%) normal dan 17 mahasiswa (89,4%) memiliki status gizi lebih. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji chi square diketahui bahwa terdapat hubungan antara jenis makanan dengan kejadian gizi lebih p= 0,0001 < 0,005.

Tabel 4.17 Hubungan Jenis Makanan dengan Kejadian Gizi Lebih

No Jenis Makanan

Status Gizi

P Normal Gizi Lebih Total

n % n % n %

1 2

Lengkap Tidak Lengkap

56 2

62,9 10,6

33 17

37,1 89,4

89 19

100

100 0,0001 4.9.2 Hubungan Kecukupan Energi, Protein, dan Lemak dengan Kejadian

Gizi Lebih

Penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa dari 64 mahasiswa dengan jumlah kecukupan energi pada kategori kurang sebanyak 35 mahasiswa (54,7%) memiliki status gizi normal dan 29 mahasiswa (45,3%) memiliki status gizi lebih. Sedangkan dari 9 mahasiswa dengan kategori baik sebanyak 4 mahasiswa (44,4%) normal dan 5 mahasiswa (55,6%) memiliki status gizi lebih. Pada kategori lebih terdapat 19 mahasiswa (54,2%) untuk status gizi normal dan 9 mahasiswa (45,8%) untuk status gizi lebih. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji pearson chi square diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara kecukupan energi dengan kejadian gizi lebih p= 0,844 > 0,005.


(62)

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa dari 36 mahasiswa dengan jumlah kecukupan protein pada kategori kurang sebanyak 18 mahasiswa (50%) memiliki status gizi normal dan 18 mahasiswa (50%) memiliki status gizi lebih. Sedangkan semua mahasiswa dengan jumlah kecukupan protein pada kategori memiliki status gizi normal. Untuk kategori lebih terdapat 64 mahasiswa, pada status gizi normal terdapat sebanyak 36 mahasiswa (52,9%) dan pada status gizi lebih terdapat sebanyak 32 mahasiswa (47,1%). Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji pearson chi square diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara kecukupan protein dengan kejadian gizi lebih p= 0,160 > 0,005.

Penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa semua mahasiswa dengan kecukupan lemak pada kategori kurang memiliki status gizi normal. Sedangkan dari 9 mahasiswa dengan kecukupan lemak pada kategori baik sebanyak 3 mahasiswa (33,3%) normal dan 6 mahasiswa (66,7%) gizi lebih. Dan dari 52 mahasiswa dengan kecukupan lemak pada kategori baik sebanyak 8 mahasiswa (15,4%) status gizi normal dan 44 mahasiswa (84,6%) status gizi lebih. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji pearson chi square diketahui bahwa terdapat hubungan antara kecukupan lemak dengan kejadian gizi lebih p= 0,0001 < 0,005.


(63)

Tabel 4.18 Hubungan Kecukupan Energi, Protein, dan Lemak dengan Kejadian Gizi Lebih

No Kecukupan Energi

Status Gizi

P Normal Gizi Lebih Total

n % n % n %

1 2 3 Kurang Baik Lebih 35 4 19 54,7 44,4 54,2 29 5 16 45,1 55,6 45,8 64 9 35 100 100 100 0,844

No Kecukupan Protein

Status Gizi P

Normal Gizi Lebih Total

n % n % n %

1 2 3 Kurang Baik Lebih 18 4 36 50 100 52,9 18 0 32 50 0 47,1 36 4 68 100 100 100 0,160

No Kecukupan Lemak

Status Gizi

P Normal Gizi Lebih Total

n % n % n %

1 2 3 Kurang Baik Lebih 47 3 8 100 33,3 15,4 0 6 44 0 66,7 84,6 47 9 52 100 100 100 0,0001

4.10 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Gizi Lebih

Menurut penelitian yang dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara diketahui bahwa semua mahasiswa yang aktivitasnya ringan status gizi normal. Dari 55 mahasiswa dengan aktivitas fisik sedang sebanyak 5 mahasiswa (9,1%) memiliki status gizi normal dan 55 mahasiswa (90,9%) memiliki status gizi lebih. Sedangkan semua yang beraktivitas fisik berat memiliki status gizi lebih. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji pearson chi square diketahui bahwa terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian gizi lebih p= 0,0001 < 0,005.

Tabel 4.19 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Gizi Lebih

No Aktivitas Fisik

Status Gizi

P Normal Gizi Lebih Total

n % n % n %

1 2 Ringan Sedang 49 5 100 9,1 0 50 0 90,9 49 55 100


(64)

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Gizi Lebih

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan pengetahuan baik sebanyak 60% memiliki status gizi normal dan 40% memiliki status gizi lebih. Sedangkan mahasiswa dengan pengetahuan cukup sebanyak 50,7% status gizi normal dan 49,3% berstatus gizi lebih. Sehingga berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji chi square diketahui bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian gizi lebih p= 0,364 > 0,005.

Hasil penelitian Yani (2013) menunjukkan hasil bahwa dari uji chi- square diperoleh hasil bahwa antara pengetahuan dan obesitas pada mahasiswa ini tidak terdapat hubungan signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian Sada yang dilakukan di Makassar, mendapatkan hasil uji bahwa tidak ditemukan hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi.

Kenyataan ini sesuai dengan teori Notoadmodjo yang menyatakan bahwa seseorang yang tingkat pengetahuan baru ke tingkat awal yaitu tahu (know) dapat di artikan seseorang mengingat materi yang sudah dipelajari sebelumnya, namun belum berarti seseorang itu berada ditingkat aplikasi (aplication) yang artinya seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan materi yang di pelajari pada situasi atau kondisi nyata dalam kehidupannya (Notoatmodjo, 2010).

Dalam penelitian ini sebagian besar mahasiswa berada pada kategori cukup sehingga mereka belum mengetahui mengenai materi gizi yang sudah dipelajari sebelumnya sehingga pada saat aplikasi juga belum baik dan membuat


(65)

Pengetahuan dapat menjadi pedoman yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan menjaga berat tubuh yang ideal. Pentingnya upaya promotif dalam menangani obesitas dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan mengenai citra tubuh yang positif. Kemampuan untuk menyaring informasi dari media massa juga hal penting yang harus ditanamkan kepada masyarakat agar mereka dapat memperoleh informasi yang benar dari media massa (Simarmaca, 2008).

Notoatmodjo juga mengatakan bahwa merubah perilaku lebih sulit ketimbang pengetahuan karena proses pembentukan dan perilaku dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranya faktor internal (persepsi, motivasi, pengetahuan) dan faktor eksternal (lingkungan fisik dan non fisik seperti kebudayaan sosial dan ekonomi) (Notoatmodjo, 2010).

5.2 Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Gizi Lebih

Pola makan dalam penelitian ini digambarkan melalui jenis makanan, jumlah makanan dan frekuensi makan. Penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa mahasiswa dengan jenis makanan lengkap sebanyak 62,9% memiliki status gizi normal dan 37,1% memiliki status gizi lebih. Sedangkan mahasiswa dengan jenis makanan tidak lengkap sebanyak 10,6% normal dan 89,4% memiliki status gizi lebih. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji chi square diketahui bahwa terdapat hubungan antara jenis makanan dengan kejadian gizi lebih p= 0,0001 < 0,005.

Penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa mahasiswa dengan jumlah kecukupan energi pada kategori kurang sebanyak 54,7% memiliki status gizi normal dan 45,3% memiliki status gizi lebih. Sedangkan mahasiswa dengan kategori baik sebanyak 44,4% normal dan 55,6% memiliki status gizi lebih. Pada


(1)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Hipotesis Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Gizi Lebih ... 8

2.2 Masalah Gizi Lebih ... 10

2.3 Penentuan Status Gizi ... 13

2.4 Penyebab Gizi Lebih ... 15

2.5 Kerangka Konsep ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Jenis Penelitian ... 23

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

3.3 Populasi dan Sampel ... 23

3.3.1 Populasi ... 23

3.3.2 Sampel ... 24

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 24

3.4.1 Data Primer ... 24

3.4.2 Data Sekunder ... 25

3.5 Variabel dan Defenisi Operasional ... 25

3.5.1 Variabel Penelitian ... 25

3.5.2 Defensi Operasional ... 25


(2)

3.7 Metode Analisis Data ... 29

3.7.1 Pengolahan Data ... 29

3.7.2 Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 31

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 31

4.2 Karateristik Mahasiswa FKM USU ... 32

4.3 Pengetahuan Mahasiswa FKM USU ... 32

4.4 Pola Makan Mahasiswa FKM USU ... 33

4.4.1 Jenis Makan ... 33

4.4.2 Kecekupan Energi ... 33

4.4.3 Kecukupan Protein ... 34

4.4.4 Kecukupan Lemak ... 34

4.5 Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makan ... 35

4.5.1 Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Pokok ... 35

4.5.2 Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Lauk Pauk ... 35

4.5.3 Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Sayuran ... 36

4.5.4 Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Buah-Buahan ... 37

4.5.5 Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Minuman ... 37

4.5.6 Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Jajanan ... 38

4.6 Aktivitas Fisik ... 39

4.7 Status Gizi Mahasiswa FKM USU ... 39

4.7.1 Status Gizi Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

4.8 Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Gizi Lebih ... 40

4.9 Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Gizi Lebih ... 40

4.9.1 Hubungan Jenis Makanan dengan Kejadian Gizi Lebih ... 40

4.9.2 Hubungan Kecukupan Energi, Protein, Lemak dengan Kejadian Gizi Lebih ... 41

4.10 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Gizi Lebih ... 43

BAB V PEMBAHASAN ... 45

5.1 Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Gizi Lebih ... 45

5.2 Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Gizi Lebih ... 46

5.3 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Gizi Lebih ... 54


(3)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 58

6.1 Kesimpulan ... 58 6.2 Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Formulir Food Recall 24 Jam Lampiran 3 Formulir Food Frequency Lampiran 4 Formulir Aktivitas Fisik Lampiran 5 Surat Izin Penelitian

Lampiran 6 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian Lampiran 7 Pengolahan Data


(4)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kategori Nilai Ambang Batas Indeks Massa Tubuh

Untuk Indonesia ... 11 .

Tabel 3.1 Angka Kecukupan Gizi Per Orang Per Hari Umur 16 – 18 Tahun dan 19 – 29 Tahun ... 20

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karateristik Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin ... 32

Tabel 4.2 Distribusi Pengetahuan Mahasiswa FKM USU ... 33

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pola Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Jenis Makanan ... 33

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kecukupan Energi ... 34

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kecukupan Protein... 34

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kecukupan Lemak ... 34

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Pokok ... 35

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Lauk Pauk ... 35

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Sayuran ... 36

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Buah-Buahan ... 37

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Minuman ... 38

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Makan Mahasiswa FKM USU Berdasarkan Kelompok Makanan Jajanan ... 38

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Aktivitas Fisik Mahasiswa FKM USU ... 39

Tabel 4.14 Distribusi Status Gizi Mahasiswa FKM USU ... 39


(5)

Tabel 4.15 Distribusi Status Gizi Mahasiswa FKM USU

Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40 Tabel 4.16 Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Gizi Lebih ... 40 Tabel 4.17 Hubungan Jenis Makanan dengan Kejadian Gizi Lebih ... 41 Tabel 4.18 Hubungan Kecukupan Energi, Protein, dan Lemak

dengan Kejadian Gizi Lebih ... 43 Tabel 4.19 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Gizi Lebih ... 44


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian... 21