30
BAB III METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek
penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis Azwar, 2012.
A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini hanya satu variabel, yaitu stres.
B. DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Definisi Operasional dari Stres ialah kondisi yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara apa yang diinginkan individu dengan apa yang dapat
dilakukan individu sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya, sehingga mengakibatkan menurunnya kemampuan berpikir dan mengingat, individu
menjadi mudah marah dan tersinggung, sedih, cemas, takut, khawatir, gelisah dan muncul perilaku menyendiri atau menarik diri dari lingkungan.
Stres dalam penelitian ini akan diukur melalui skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori dan aspek stres yang dikemukakan oleh Sarafino
2011, Aspek Psikologis dari Stres, yang meliputi Kognisi, Emosi dan Perilaku Sosial. Semakin tinggi skor yang dimiliki subjek, maka semakin tinggi pula
Universitas Sumatera Utara
tingkat stres yang dialaminya. Sedangkan sebaliknya, semakin rendah skor yang dimiliki subjek, maka semakin rendah pula tingkat stres yang dialami subjek.
C. POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
1. Populasi dan Sampel
Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian Azwar, 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah
para ibu yang memiliki anak yang didiagnosa oleh profesional memiliki sindrom autisme di Medan.
Sampel adalah sebagian dari populasi dan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki populasi Azwar, 2010. Mengingat keterbatasan peneliti untuk
menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian, yakni sampel.
Adapun sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang sesuai dengan ciri dari populasi:
a. Ibu dari anak autis dengan rentang usia kanak-kanak awal 2-5 tahun
dan kanak-kanak akhir 6-12 tahun. b.
Diagnosa autisme ditegakkan oleh profesional. c.
Ibu masih mengasuh anaknya yang autis d.
Berdomisili di Medan
2. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur
Universitas Sumatera Utara
tertentu, dalam jumlah yang sesuai, dan dengan memperhatikan sifat-sifat serta penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar mewakili populasi
Hadi, 2000. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik non-probabilitas purposive sampling. Berdasarkan teknik ini, sampel diambil dengan adanya pertimbangan dan berdasarkan kesesuaian dengan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya Sugiyono, 2008. Teknik pengambilan sampel ini sesuai dengan penelitian mengingat jumlah populasi yang tidak memiliki
jumlah data yang jelas dalam arti tidak ada sumber data yang pasti mengenai jumlah populasi penelitian. Besarnya sampel yang dipilih adalah berdasarkan
pertimbangan ketepatan dan efisiensi biaya, tenaga, waktu dan kemampuan peneliti.
Data dari Yayasan Autisma Indonesia pada tahun 2003, terdapat lima lembaga autis yang ada di kota Medan. Setelah melakukan pendekatan dengan
lembaga, maka peneliti berhasil mengumpulkan 40 orang anak autis beserta dengan ibunya yang bersedia menjadi subjek penelitian.
Penegakan diagnosa autisme dari subjek penelitian telah dipastikan sebelumnya oleh lembaga yang mendukung penelitian, yaitu Ibu Juniaty dari
YAKARI Medan dan Ibu Endang Kesuma dari SLB Tali Kasih Medan. Beliau memastikan bahwa subjek yang terlibat dalam penelitian ini telah menerima
diagnosa autis yang ditegakkan oleh profesional yaitu psikolog maupun psikiater yang terkait dengan lembaga.
Universitas Sumatera Utara
D. JENIS PENELITIAN
Jenis Penelitian adalah penelitian deskriptif untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari
kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis
Azwar, 2012.
E. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode skala. Skala merupakan kumpulan-kumpulan
pernyataan mengenai suatu objek. Azwar 1999 menguraikan beberapa karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi, yaitu:
1. Stimulus berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung
mengungkap atribut yang hendak diukur, melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan.
2. Dikarenakan atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat
indikator-indikator perilaku, sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam berntuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu berisi banyak aitem.
3. Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai benar atau salah. Semua
respon dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh- sungguh.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini ialah Skala Stres Ibu yang disusun oleh Peneliti berdasarkan teori Stres Sarafino 2011. Penyusunan skala
Stres Ibu didasarkan pada aspek psikologis dari stres yaitu aspek psikologis dari stres yaitu kognisi yang ditunjukkan dengan menurunnya kemampuan berpikir,
Universitas Sumatera Utara
mengingat; emosi yang ditunjukkan dengan mudah marah, tersinggung; dan perilaku sosial seperti menarik diri, tidak mengikuti kegiatan sosial.
Skala Stres menggunakan model skala Likert yang berjumlah 49 aitem yang terdiri dari aitem favorable dan unfavorable, dengan menggunakan empat pilihan
dalam memberi respon, yaitu: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Pemberian skor untuk skala ini bergerak dari 4
sampai 1 untuk aitem favorable, sedangkan untuk aitem unfavorable bergerak dari 1 sampai 4. Pemberian skor untuk skala ini dapat dilihat pada tabel 3.3, sedangkan
blueprint skala stress ibu dapat dilihat pada tabel 3.4
Tabel 3.1 Bobot Nilai Pernyataan Skala Stres Ibu Bobot Nilai
STS TS
N S
SS Favorable
1 2
3 4
5
Unfavorable 5
4 3
2 1
Tabel 3.2 Blueprint Skala Stres Sebelum Uji Coba No.
Aspek Indikator
Jenis Aitem Jlh
Favorable Unfavorable
1. Kognisi -
Konsentrasi menurun -
Ingatan melemah -
Kesulitan dalam memecahkan masalah
3, 6, 7, 38, 49
26, 27, 37, 44, 45, 46
11
2. Emosi
- Mudah marah
- Mudah Tersinggung
- Mudah Sedih
- Cemas
- Takut
- Khawatir
- Gelisah
1, 5, 14, 15, 16, 24, 28,
29, 36, 39 2, 4, 8, 9,
13, 17, 20, 22, 23, 25,
30, 33
22
3. Perilaku
Sosial
- Menyendiri
- Menarik diri dari lingk.
10, 11, 12, 19, 21, 31,
34, 35 18, 32, 40,
41, 42, 43, 47, 48
16
Jumlah 23
26 49
Universitas Sumatera Utara
F. UJI INSTRUMEN ALAT UKUR
1. Uji Validitas
Rogers dalam Urbina, 2004 menyatakan bahwa defenisi pertama dari
validitas yang diungkapkan oleh National Association of the Directors of Educational Research
adalah batas dimana suatu alat tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu
menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukanlah suatu pengujian validitas Azwar, 1999.
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah content validity atau yang disebut sebagai validitas isi, yaitu berkaitan dengan relevansi dan
representatif dari aitem tes dalam mewakili sasaran yang akan diukur Urbina, 2004. Validitas isi tes menunjuk kepada sejauh mana tes yang merupakan
seperangkat soal-soal, dilihat dari isinya memang mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Validasi isi tes ditentukan melalui pendapat
professional professional judgement dalam proses telaah soal Suryabrata, 2000.
2. Reliabilitas
Reliabilitas menurut Domino dan Domino 2006 merupakan konsistensi dari data ataupun hasil yang diperoleh. Reliabilitas merujuk kepada konsistensi
skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir
ekuivalen yang berbeda, ataupun dalam kondisi yang berbeda Urbina, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran yang tidak memiliki reliabilitas tinggi akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi di antara individu
lebih ditentukan oleh faktor eror daripada faktor perbedaan yang sesungguhnya. Pengukuran yang tidak reliabel tentu tidak akan konsisten pula dari waktu ke
waktu Azwar, 1999. Ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil pengukuran alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini
ditunjukkan oleh taraf keajegan konsistensi skor yang diperoleh oleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama, atau diukur dengan alat yang setara pada
kondisi yang berbeda Suryabrata, 2000. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi
internal dimana seperangkat alat tes diberikan kepada sekelompok subjek hanya sekali saja. Pengukuran reliabilitas alat ukur menggunakan Koefisien Alpha
Cronbach, yang artinya menggunakan administrasi tunggal dari suatu bentuk tunggal, didasarkan pada konsistensi respon terhadap semua butir soal dalam tes.
3. Uji Daya Beda Aitem
Daya diskriminasi aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem dapat membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang
tidak memiliki atribut pengukuran. Pengujian daya beda aitem dilakukan dengan cara menghitung korelasi koefisien antara distribusi skor aitem dengan distribusi
skor skala itu sendiri. Koefisien korelasi aitem-total dihitung dengan formula product-moment Pearson
lalu dilakukan koreksi terhadap efek spurious overlap. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor skala,
berarti semakin tinggi daya beda aitemnya. Sebaliknya, semakin rendah koefisien
Universitas Sumatera Utara
korelasinya mendekati nol, berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya rendah. Apabila koefisien korelasi didapati
bernilai negatif, maka dapat dipastikan terdapat cacat serius pada aitem yang bersangkutan Azwar, 2012.
Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total r
ix
yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem
berdasarkan koefisien korelasi aitem menggunakan batasan di atas atau sama dengan 0,3. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi r
ix
minimal 0,3, daya pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki koefisien korelasi r
ix
di bawah 0,3 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah. Pengujian ini dilakukan dengan SPSS Statistics version 17.0 for Windows.
4. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Uji coba alat ukur dilakukan pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus sebanyak 87 orang. Analisa data dilakukan dengan menggunakan SPSS
Statistics version 17.0 for Windows .
Berdasarkan hasil uji coba pada 49 aitem skala Stres Ibu yang terdiri dari 3 tiga aspek, diperoleh 27 aitem yang memiliki nilai di atas atau sama dengan 0,3
dan terdapat 22 aitem yang gugur karena memiliki nilai dibawah 0,3. Aitem yang gugur ialah aitem 3, 38, 26, 46, 5, 16, 36, 39, 2, 9, 13, 22, 23, 30, 12, 19, 21, 34,
18, 32, 47, 48. Distribusi aitem yang diterima dapat dilihat pada tabel 3.5. Sebelum skala
digunakan untuk penelitian, aitem disusun kembali. Untuk menyeimbangkan setiap aspek, maka aitem yang gugur tidak diikutsertakan dalam skala penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Nilai koefisien reliabilitas Skala Stres Ibu 0,845 menunjukkan bahwa alat ukur reliabel.
Tabel 3.3 Blueprint Skala Stres Ibu Setelah Uji Coba No.
Aspek Indikator
Jenis Aitem Jlh
Favorable Unfavorable
1. Kognisi -
Konsentrasi menurun -
Ingatan melemah -
Kesulitan dalam memecahkan masalah
3, 4, 27 14, 20, 25,
26
7
2. Emosi
- Mudah marah
- Mudah Tersinggung
- Mudah Sedih
- Cemas
- Takut
- Khawatir
- Gelisah
1, 8, 9, 12, 15, 16
2, 5, 10, 11, 13, 18
12
3. Perilaku
Sosial
- Menyendiri
- Menarik diri dari lingk.
6, 7, 17, 19 21, 22, 23,
24
8 Jumlah
13 14
27
G. PROSEDUR PELAKSANAAN
Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap pengolahan data.
1. Tahap Persiapan Penelitian
a. Pembuatan alat ukur
Pada tahap ini, peneliti akan membuat konstruksi alat ukur berupa skala untuk mengukur Stres Ibu. Penyusunan skala ini dimulai dengan membuat
blue-print aitem-aitem yang ingin diberikan. Skala akan dicetak pada kertas
berukuran A4 dan berbentuk booklet. Skala Stres Ibu disusun berdasarkan aspek stres oleh Sarafino 2011. Skala Stres Ibu terdiri dari 49 aitem.
Universitas Sumatera Utara
b. Uji coba alat ukur
Setelah perancangan skala selesai, peneliti akan melakukan uji coba alat ukur kepada 87 orangtua dari anak berkebutuhan khusus di kota Medan
pada tanggal 09 November s.d. 25 November 2015. Uji coba ini bertujuan untuk memperoleh nilai reliabilitas dan validitas dari alat ukur.
c. Revisi Alat Ukur
Setelah try out selesai, peneliti akan merevisi alat ukur dengan cara memilih aitem-aitem yang sudah teruji reliabilitas dan validitasnya. Komputasi
dilakukan dengan bantuan program SPSS version 17.0 for Windows. Berdasarkan hasil uji coba pada 49 aitem skala Stres Ibu diperoleh 27 aitem
yang memiliki nilai di atas atau sama dengan 0,3. Nilai koefisien alpha yang diperoleh adalah sebesar 0,845.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap ini, peneliti akan mengambil data penelitian yang sebenarnya. Alat ukur akan diberikan kepada 40 ibu yang memiliki anak autis. Pengambilan
data dilakukan pada tanggal 15 Desember 2015 s.d. 05 Januari 2016 di Medan.
3. Tahap Pengolahan Data
Setelah memperoleh data dari responden, peneliti akan melakukan pengolahan data dengan komputasi dan dibantu oleh program SPSS version 17.0
for Windows .
Universitas Sumatera Utara
H. METODE ANALISA DATA
Penelitian ini dilakukan untuk melihat Gambaran Stres pada Ibu yang memiliki Anak Autis, maka metode analisa data yang digunakan adalah analisis
deskriptif. Data yang akan diolah yaitu skor minimum, skor maksimum, mean dan standar deviasi. Pengolahan data akan dibantu oleh program SPSS version
17.0 for Windows.
Universitas Sumatera Utara
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
Subjek yang terlibat dalam penelitian adalah 40 anak autis beserta ibunya yang berdomisili di kota Medan. Hasil dari penyebaran skala terhadap subjek
penelitian diperoleh gambaran mengenai ciri-ciri demografi subjek yang meliputi usia ibu, usia anak, suku bangsa dan pekerjaan ibu.
1. Usia
Peneliti mengkategorikan usia subjek penelitian menjadi 3 kategori yaitu dewasa dini dengan rentang usia 18-40 tahun, dewasa madya dengan rentang usia
41-60 tahun dan dewasa akhir dengan usia lebih dari 60 tahun Hurlock, 2001. Berdasarkan usia subjek penelitian, maka diperoleh penyebaran subjek penelitian
seperti yang tertera pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Ibu Usia
Jumlah N Persentase
Dewasa Awal 18-40 tahun 27
67,5 Dewasa Madya 41-60 tahun
13 32,5
Dewasa Akhir ≥ 60 tahun
– Berdasarkan data dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah subjek
terbanyak adalah ibu dengan kelompok usia dewasa awal 18-40 tahun, yakni 27 orang 67,5, kemudian diikuti dengan ibu Dewasa Madya 41-60 tahun, yakni
13 orang 32,5 dan tidak ada ibu yang berusia lebih dari 60 tahun 0.
Universitas Sumatera Utara