Gambar 2.4: Laring Sumber: Lauralee 2001
2.1.2.4 Trakea Batang Tenggorok
Trakea tersusun atas 16-20 lingkaran tak lengkap berupa cincin tulang rawan yang diikat oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah
belakang trakea, selain itu memuat beberapa jaringan otot. Trakea memiliki panjang 9 cm. Trakea dilapisi oleh selaput lendir yang terdiri atas epitelium
bersilia dan sel cangkir. Silia ini bergerak keatas kearah laring, maka dengan gerakan ini debu dan butir-butir halus lainya masuk ketika bernapas Pearce,
2006. Di bawah ini merupakan gambar trakea pada manusia Gambar 2.5.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5: Trakea Sumber: Lauralee 2001
2.1.2.5 Bronkus
Bronkus merupakan lanjutan dari trakea. Ada dua buah yang terdapat pada ketinggian vertebra torakalis ke IV dan Ke V, Mempunyai struktur seperti trakea
dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkus utama sebelah kiri lebih sempit, lebih panjang, lebih horizontal dari pada bronkus sebelah kanan karena jantung
terletak agak kiri dari garis tengah Pearce, 2006. Di bawah ini merupakan gambar hidung pada manusia Gambar 2.6.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6: Bronkus Sumber: Lauralee 2001
2.1.2.6 Paru
Paru adalah sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung- gelembung. Gelembung alveoli terdiri dari sel epitel dan endotel. Paru ada dua
dan merupakan alat pernafasan utama. Paru mengisi rongga dada, terletak disebelah kanan dan kiri, sedangkan bagian tengah dipisahkan oleh jantung
beserta pembuluh darah, dan struktur lainnya yang terletak di dalam mediastinum. Paru terletak di dalam torak pada sisi lain jantung dan pembuluh darah besar. Paru
memanjang dari akar leher menuju diafragma. Paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus oleh fisura, paru kanan mempunyai tiga lobus dan paru kiri
mempunyai dua lobus. Setiap lobus dibagi menjadi segmen yang disebut bronko- pulmoner, yang dipisahkan oleh sebuah dinding jaringan konektif, masing-masing
Universitas Sumatera Utara
satu arteri dan satu vena. Setiap segmen dibagi lagi menjadi unit yang disebut lobulus Watson, 2002. Dibawah ini merupakan gambar anatomi paru Gambar
2.7.
Gambar 2.7: Paru Sumber: Lauralee 2001
2.1.3 Fisiologi Saluran Pernapasan