Tujuan Kode Etik Etika Dan Kode Etik

2. Etika dalam bentuk jamak, berarti adat istiadat yaitu norma-norma yang dianut oleh kelompok golongan atau masyarakat tertentu mengenai perbuatan baik dan buruk. 3. Etika adalh studi tentang prinsip-prinsip prilaku yang baik dan yang buruk. kode etik dilihat dari segi asal-usul kata terdiri dari dua kata yaitu kode dan etik, dalam bahasa inggris terdapat berbagai makna dari kata code diantaranya tingkah laku, prilaku, peraturan perundang-undangan, dan kata etik bermakna sejumlah aturan moral atau prinsip prilaku untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Menurut Simorangkir 2003:87 kode etik adalah, “persetujuan bersama, yang timbul dari diri para anggota itu sendiri untuk lebih mengarahkan perkembangan mereka, sesuai dengan nilai-nilai ideal yang diharapkan”. Jadi kode etik adalah hasil murni yang sesuai dengan aspirasi profesi suatu kelompok tertentu, demi untuk kepentingan bersama dan kerukunan. Pendapat lain pengertian kode etik menurut Soepardan 2007:38 adalah, “seperangkat prinsip etik yang disusun atau dirumuskan oleh anggota-anggota kelompok profesi, yang merupakan cermin keputusan moral dan dijadikan standar dalam memutuskan dan melakukan tindakan profesi”. Dalam kamus bisnis 2014:1 pengertian kode etik adalah, “seperangkat aturan yang jelas dan tertulis sebagai pedoman bagi para manajer, karyawan, dan agen dari suatu organisasi dalam berperilaku”. Pengertian kode etik juga dikemukakan oleh Suwarno 2010:92 yaitu, “sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan apa yang baik bagi profesional.

1.4.1 Tujuan Kode Etik

Pada dasarnya tujan kode etik suatu organisasi profesi menurut Hermawan dan Zen 2006:84 adalah untuk : 1. Menjaga martabat dan moral profesi Salah satu hal yang harus dijaga oleh suatu profesi adalah martabat dan moral. Agar profesi itu mempunyai martabat yang perlu dijaga dan Universitas Sumatera Utara dipelihara adalah moral. Profesi yang mempunyai martabat dan moral yang tinggi, sudah pasti akan mempunyai citra atau image yang tinggi pula di masyarakat. Untuk itu, profesi membuat kode etik yang akan mengatur sikap dan tingkah laku anggotanya, mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Oleh karena itu kode etik profesi sering disebut juga sebagai kode kohormatan profesi, jika kode etik dilanggar maka nama baik profesi akan tercemar, berarti merusak martabat profesi. 2. memelihara hubungan antar profesi Kode etik juga dimaksudkan untuk memelihara hubungan antar anggota. Dalam kode etik diatur hak dan kewajiban kepada antar sesama anggota profesi. Satu sama lain saling hormat menghormati dan bersikap adil, serta berusaha meningkatkan kesejahteraan bersama. Dengan adanya aturan tersebut diharapkan mampu mendukung keberhasilan bersama. 3. Memelihara hubungan anggota profesi Dalam kode etik dirumuskan tujuan pengabdian profesi, sehingga anggota profesi mendapat kepastian dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Oleh karena itu, biasanya kode etik merumuskan ketentuan bagaimana anggota profesi melayani masyarakat. Dengan adanya ketentuan itu, para anggota profesi dapat meningkatkan pengabdiannya kepada tuhan yang maha esa, bangsa dan tanah air serta kemanusiaan. 4. meningkatkan mutu profesi Untuk meningkatkan mutu profesi, kode etik juga memuat kewajiban agar para anggota profesinya berusaha untuk memelihara dan meningkatkan mutu profesi. Selain itu, kode etik juga mengatur kewajiban agar para anggotanya mengikuti perkembangan zaman. Setiap anggota profesi berkewajiban memelihara dan meningkatkan mutu profesi, yang pada umumnya dilakukan dalam wadah organisasi profesi. 5. Melindungi masyarakat pemakai Universitas Sumatera Utara profesi, seperti hal profesi pustakawan adalah melayani masyarakat. Melalui kode etik yang dimiliki, dapat melindungi pemakai jasa. Ketika ada anggota profesi melakukan sesuatu yang tidak patut dilakukan sebagai pekerja profesional, maka kode etik adalah rujukan bersama Sejalan dengan pendapat Hermawan dan Zen, pendapat lain tujuan dari kode etik menurut Soepardan 2007:40 menyatakan bahwa tujuan kode etik adalah sebagai berikut: 1. Menjunjung Tinggi Martabat dan Citra Profesi Image pihak luar atau masyarakat terhadap satu profesi perlu dijaga untuk mencegah pandangan merendahkan atau meremehkan profesi tersebut. Oleh karena itu, setiap kode etik profesi akan melarang berbagai bentuk tindakan atau kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi di dunia luar sehingga kode etik disebut juga “kode kehormatan”. 2. Menjaga dan Memelihara Kesejahteraan Para Anggota Kesejahteraan yang dimaksud adalah kesejahteraan material dan spiritual atau mental. Berkenaan dengan kesejahteraan material, kode etik umumnya menetapkan larangan-larangan bagi anggotanya untuk melakukan perbuatan yang merugikan kesejahteraan. Kode etik juga menciptakan peratuan-perauran yang mengatur tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur para anggota profesi ketika berinteraksi dengan sesama anggota profesi. 3. Meningkatkan Pengabdian Para Anggota Profesi Kode etik juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu, sehingga para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab pengabdian profesinya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan ketetuan-ketentuan yang perlu dilakukan oleh para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya. 4. Meningkatkan Mutu Profesi Universitas Sumatera Utara Kode etik juga memuat norma-norma serta anjuran agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu profesi sesuai dengan bidang pengabdiannya. Selain itu, kode etik juga mengatur bagaimana cara memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi. 5. Melindungi masyarakat pemakai Profesi, seperti hal profesi pustakawan adalah melayani masyarakat. Melaluikode etik yang dimiliki dapat melindungi pemakai jasa. Ketika ada anggota profesi melakukan sesuatu yang tidak patut dilakukan sebagai pekerjaan profesional, maka kode etik adalah rujukan bersama. Sedangkan menurut Ernawan 2007:125 tujuan kode etik dibuatnya kode etik adalah “menjujung martabat profesi atau memelihara kesejahteraan para anggotanya dengan mengadakan larangan-larangan untuk melakukan perbuatan- perbuatan yang akan merugikan kesejahteraan para anggotanya” sehingga maksudnya yang terkandung dalam perbentukan kode etik yaitu: a. Menjaga dan meningkatkan kualitas moral. b. Menjaga dan meningkatkan keterampilan teknis. c. Melindungi kesejahteraan material dari para pengemban profesi.

2.4.2 Fungsi Kode Etik