Manfaat Kode Etik Pustakawan Kinerja Pustakawan

2.5.2 Manfaat Kode Etik Pustakawan

Kode etik memberikan manfaat terhadap profesi, anggota dan masyarakat, menurut Hermawan dan Zen 2006:101 memberikan penjelasan secara rinci manfaaat kode etik adalah sebagai berikut : 1. Manfaat bagi profesi a. Dasar formal dari suatu organisasi yang profesional. b. Sebagai indikator bahwa pekerjaan pustakawan adalah matang dan bertanggung jawab. c. Kode etik akan membantu anggota memiliki standar kinerja. d. Sebagai alat kontrol masuknya anggota ke dalam profesi atau asosiasi. e. Meyakinkan hubungan layanan perpustakaan dan informasi yang disajikan terhadap kebutuhan masyarakat yang harus dilayani. f. Menyediakan manajemen layanan perpustakaan informasi yang baik dan efektif. g. Mendorong para pustakawan untuk memahami tanggung jawab individual untuk melibatkan diri dan mendukung assosiasi profesi mereka. 2.Manfaat bagi anggota a. Anggota profesi memiliki tuntutan moral dalam melaksanakan tugas profesinya. b. Menjamin hak pustakawan dan pekerja informasi untuk berpraktik. c. Dapat memelihara kemampuan, keterampilan, dan keahlian para anggota. d. Dapat memperbaiki kinerja yang dapat mengangkat citra, status dan reputasi. e. Perbaikan kesejahteraan dan apresiasi. f. Dapat menghilangkan keragu-raguan dan kebingungan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam hubungan dengan pemakai, pustakawan dan atasan. 3. Manfaat bagi masyarakat a. Meningkatkan mutu layanan terhadap masyarakat. b. Memungkinkan masyarakat untuk menyampaikan keluhannya, jika ada layanan yang diberikan tidak memenuhi standar yang telah ditetapkannya. c. Memberi perlindungan hak akses terhadap informasi. Universitas Sumatera Utara d. Menjamin hak akses pemakai terhadap informasi yang diperlukannya. e. Menjamin kebenaran, keakuratan, dan kemutakhiran setiap informasi yang diberikan. f. Melindungi pemakai dari beban lebih informasi information overload. g. Memelihara kualitas dan standar pelayanan.

2.5.3 Kinerja Pustakawan

Dalam meningkatkan kinerja dan kualitas layanan pustakawan dituntut bersikap profesional. Sikap profesionalisme tenaga pustakawan yang perlu diperhatikan adalah kepribadian pustakawan, kompetensi pustakawan, dan kecakapan pustakawan. Melihat kebutuhan tersebut, tuntutan bagi pustakawan adalah menjadi tenaga pustakawan ideal. Ukuran ideal yang disyaratkan yaitu apabila pustakawan memenuhi persyaratan, seperti yang tercantum dalam kode etik pustakawan Hermawan, Rahman, 2006 1. Aspek profesional, meliputi hal mengenai pustakawan yang harus mempunyai pendidikan formal ilmu pengetahuan, pustakwan dituntut gemar membaca, terampil, kreatif, cerdas, tanggap, berwawasan luas, berorientasi kedepan, mampu menyerap ilmu, obyektif berorientasi pada data, tetapi memerlukan disiplin ilmu tertentu di pihak lain, berwawasan lingkungan, mentaati etika profesi pustakwan, mempunyai motivasi tinggi, berkarya di bidang kepustakawanandan mampu melaksanakan penelitian dan penyuluhan. 2. Aspek kepribadian dan perilaku, meliputi pustakawan harus bertaqwa kepada Tuhan YME, bermoral pancasila, mempunyai tanggungjawab sosial dan kesetiakawanan, memiliki etos kerja yang tinggi, mandiri, loyalitas tinggi terhadap profesi, luwes, komunikasi, bersikap suka melayani, ramah dan simpatik, terbuka terhadap kritik dan saran, selalu siaga dan tanggap terhadap kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi. Universitas Sumatera Utara

2.5.4 Kualitas Pustakawan