50
yaitu lamanya seseorang marah. Hal ini tergambar pada klausa e ndor kian ko
muruken ‘cepat sekali kamu marah’1. Kata
endor ‘cepat’ dan dekkah ‘lama’ digunakan sebagai kata metaforis karena dapat mengonseptualisasikan pada kata
MURUKEN ‘marah’ dalam bahasa Pakpak.
4.2 Makna Metafora MURUKEN ‘Marah’ dalam Bahasa Pakpak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2010:509 makna adalah arti, maksud pembicara atau penulis, pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk
kebahasaan.
4.2.1 Makna Metafora MURUKEN bagi BINATANG ‘Marah sebagai Binatang’
Metafora MURUKEN bagi BINATANG ‘marah sebagai binatang’ adalah
orang yang marah akan menyerang orang lain baik fisik maupun batin secara emosional hal ini juga dikonsepkan pada kata binatang yaitu ketika binatang
marah dan dikagetkan akan menyerang, orang yang marah memiliki sifat yang buruk, egois, dan agresif menganggap dirinya paling benar.
Universitas Sumatera Utara
51
4.2.2 Makna Metafora MURUKEN bagi CAIREN ‘Marah sebagai Cairan’
Metofora MURUKEN bagi CAIREN ‘marah sebagai cairan’ adalah orang
yang marah memiliki sifat yang buruk yang suatu waktu meluapkan emosi yang tidak terkendali.
4.2.3 Makna Metafora MURUKEN bagi API ‘Marah sebagai Api’
Metafora MURUKEN bagi API ‘marah sebagai api’ adalah orang yang
marah membara dapat melukai baik fisik maupun kejiwaan.
4.2.4 Makna Metafora MURUKEN bagi RASA ‘Marah sebagai Rasa’
Metafora MURUKEN bagi RASA ‘marah sebagai rasa’ adalah orang yang
marah dapat meninggalkan bekas rasa sakit hati kepada orang yang dimarahi.
4.2.5 Makna Metafora MURUKEN bagi GERAKAN ‘Marah sebagai Gerakan’
Metafora MURUKEN bagi GERAKEN ‘marah sebagai gerakan’ adalah orang
yang marah melakukan perbuatangerakan kepada orang lain. Contoh mencubit, menendang, mendorong, memukul, menjambak orang lain sekali maupun berkali-
kali. 4.2.6 Makna Metafora MURUKEN bagi WAKTU ‘Marah sebagai Waktu’
Metafora MURUKEN bagi WAKTU ‘marah sebagai waktu’ adalah
seseorang bisa lama marahannya dan ada juga orang cepat marah.
Universitas Sumatera Utara
52
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dalam bahasa Pakpak metafora banyak dipakai dalam komunikasi sehari- hari. Terbukti didapatkannya berbagai kategori metafora dalam kajian ini.
Metafora MURUKEN ‘marah’ dalam bahasa Pakpak yang dikaji, dikategorikan
menjadi MURUKEN bagi BINATANG ‘Marah sebagai Binatang’, MURUKEN
bagi CAIREN ‘Marah sebagai Cairan’, MURUKEN bagi API ‘Marah sebagai
Api’, MURUKEN bagi RASA ‘Marah sebagai Rasa’, MURUKEN bagi
GERAKAN ‘Marah sebagai Gerakan’, MURUKEN bagi WAKTU ‘Marah sebagai Waktu’. Strukturpola metafora bahasa Pakpak dapat diformulasikan sebagai
berikut: X adalah Y, atau X sebagai Y. Data ini merupakan data yang ditemukan dari informan yaitu penutur bahasa Pakpak.
5.2 Saran
Peneliti berharap agar peneliti-peneliti lain melakukan penelitian sejenis dalam sukuetnik lain. Kajian ini hanya membahas metafora
MURUKEN ‘marah’ dalam bahasa Pakpak, yaitu mengenai kategorisasi dan makna. Metafora lain
yang belum diselidiki masih banyak, yaitu metafora sedih, metafora cinta, metafora benci juga penting dilakukan studi lintas bahasa untuk mengungkapkan
kategorisasi dan makna terhadap metafora tersebut.
Universitas Sumatera Utara