44
4.1.4 Metafora MURUKEN bagi RASA ‘Marah sebagai Rasa’
1. Pagit kian ko meranai molo muruken.
Pahit sekali 2TG AKT.kata kalau marah ‘pahit sekali perkataanmu kalau marah’.
2. Pagit roka.
Pahit hati ‘Pahit hati’.
Pada klausa tersebut terdapat kata yang mewakili pengonseptualisasian metafora MURUKEN bagi RASA ‘marah sebagai rasa’ yaitu pagit muruken ´pahit marah’
dan pagit roka ‘pahit hati’. Kata pagit ‘pahit’ dalam KBBI 2010 : 569
mempunyai arti rasa tidak sedap seperti rasa empedu, tidak menyenangkan hati. Frasa tersebut termasuk ke dalam medan makna rasa. RASA menjadi ranah
sumber, sehingga data tersebut mempunyai penamaan metafora MURUKEN bagi
RASA ‘marah sebagai rasa’. Pemetaan konseptual struktur metafora itu dijabarkan pada tabel berikut.
Tabel 4.4 Pemetaan Konseptual Metafora MURUKEN bagi RASA Marah sebagai Rasa’
SASARAN SUMBER
Orang yang marah merupakan sifat buruk.
Rasa pahit adalah rasa yang tidak sedap.
Orang yang marah melakukan hal yang tidak menyenangkan kepada
Rasa pahit sesuatu yang tidak
Universitas Sumatera Utara
45
orang lain. menyenangkan.
Orang yang marah dapat meninggalkan bekas rasa sakit hati
kepada orang yang dimarahi. Rasa pahit dapat membekas rasanya
pada lidah.
Kata pagit muruken ´pahit marah’ dan pagit roka ‘pahit hati’ digunakan
sebagai kata metaforis karena dapat mengonseptualisasikan orang yang MURUKEN ‘marah’ melakukan hal yang tidak menyenangkan kepada orang lain.
Rasa pahit merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Konsep ini terpetakan pada
MURUKEN ‘marah’ yang juga sesuatu yang buruk dan tidak menyenangkan. Hal ini tergambar pada klausa
Pagit kian ko meranai molo muruken ‘pahit sekali perkataanmu kalau marah’1.
Kata pagit muruken ´pahit marah’ dan pagit roka ‘pahit hati’ digunakan
sebagai kata metaforis karena dapat mengonseptualisasikan pada kata MURUKEN
‘marah’ dalam bahasa Pakpak.
4.1.5 Metafora MURUKEN bagi GERAKAN ‘Marah sebagai Gerakan’
1. Muruken kian ipalkoh aku.
Marah sekali PAS.pukul 1TG ‘marah sekali dipukul aku’.
Universitas Sumatera Utara
46
2. Muruken kian ijanggul bukku.
Marah sekali PAS.jambak rambut.1TG ‘marah sekali dijambak rambutku’.
3. Muruken kian ia ionjer aku.
Marah sekali 3TG PAS.dorong 1TG ‘Dia sangat marah didorong aku’.
4. Igettuk aku alani muruken kian.
PAS.cubit 1TG KONJ marah sekali ‘dicubit aku karena terlalu marah’.
5. Muruken kian ia isipakken aku.
Marah sekali 3TG PAS.tendang 1TG ‘Dia sangat marah aku ditendangnya’.
Pada klausa tersebut terdapat kata-kata yang mewakili pengonseptualisasian metafora
MURUKEN bagi GERAKEN ‘marah sebagai gerakan’ yaitu ipalkoh ‘dipukul’,
ijanggul ‘dijambak’, ionjer ‘didorong’, igettuk ‘dicubit’, isipakken ‘ditendang’. Kata
ipalkoh ‘dipukul’ dalam KBBI 2010 : 632 mempunyai arti gerakan mengetuk, diketuk dengan sesuatu yang keras atau berat. Kata
ijanggul ‘dijambak’ dalam KBBI 2010 : 357 mempunyai arti gerakan menarik atau
ditarik sesuatu atau yang sering disebut menjambak rambut. Selanjutnya, kata ionjer ‘didorong’ KBBI 2010 : 234 mempunyai arti gerakan menolak dari
bagian belakang atau bagian depan. Kata igettuk ‘dicubit’ dalam KBBI 2010:198
mempunyai arti gerakan dengan dijepit dengan ujung jari atau ujung telunjuk dengan ibu jari dan kata
isipakken ‘ditendang’ dalam KBBI 2010:749 mempunyai arti gerakan memukul sesuatu dengan kaki, disepak.
Universitas Sumatera Utara
47
Data di atas mempunyai medan makna yang sama yaitu gerakan. GERAKAN menjadi ranah sumber sehingga data tersebut mempunyai penamaan
metafora MURUKEN bagi GERAKEN ‘marah sebagai gerakan’. Pemetaan
konseptual struktur metafora itu dijabarkan pada tabel berikut.
Tabel 4.5 Pemetaan Konseptual Metafora MURUKEN bagi GERAKEN Marah sebagai Gerakan’
SASARAN SUMBER
Orang yang marah melakukan perbuatangerakan yang kurang baik
kepada orang lain. Kata
ipalkoh ‘dipukul’,
ijanggul ‘dijambak’,
ionjer ‘didorong’, igettuk ‘dicubit’,
isipakken ‘ditendang’ adalah perbuatan atau keadaan bergerak.
Keadaan seseorang yang marah bergerak dari satu tempat ke tempat
yang lain karena keadaan emosinya yang tidak normal.
Gerakan merupakan perpindahan posisi.
Orang yang marah melakukan perbuatan kepada orang lain. Contoh
mencubit, menendang, mendorong, memukul, menjambak orang lain
sekali maupun berkali-kali. Gerakan adalah peralihan tempat atau
kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-kali.
Universitas Sumatera Utara
48
Orang yang marah melakukan gerakan tangan dan kaki.
Gerakan adalah keadaan bergerak.
Kata ipalkoh ‘dipukul’, ijanggul ‘dijambak’, ionjer ‘didorong’, igettuk
‘dicubit’, isipakken ‘ditendang’ digunakan sebagai kata metaforis karena dapat
mengonseptualisasikan orang yang MURUKEN
‘marah’ melakukan
perbuatangerakan yang kurang baik kepada orang lain. Gerakan merupakan perbuatan, keadaan bergerak dan peralihan tempat atau kedudukan baik hanya
sekali maupun berkali-kali. Konsep ini terpetakan pada MURUKEN ‘marah’ yaitu
seseorang yang marah melakukan perbuatangerakan yang tidak baik kepada orang lain. Hal ini tergambar pada kalusa
Muruken kian ipalkoh aku ‘marah sekali dipukul aku’ 1.
Kata ipalkoh ‘dipukul’, ijanggul ‘dijambak’, ionjer ‘didorong’, igettuk
‘dicubit’, isipakken ‘ditendang’ digunakan sebagai kata metaforis karena dapat
mengonseptualisasikan pada kata MURUKEN ‘marah’ dalam bahasa Pakpak.
4.1.6 Metafora MURUKEN bagi WAKTU ‘Marah sebagai Waktu’