Analisis Kadar Kadmium, Tembaga dan Timbal dalam Sampel

28 Berdasarkan kurva di atas diperoleh hubungan yang linier antara konsentrasi dengan absorbansi, dengan koefisien korelasi r kadmium sebesar 0,9994, tembaga sebesar 0,9995 dan timbal sebesar 0,9996. Nilai r ≥ 0,97 menunjukkan adanya korelasi linier yang menyatakan adanya hubungan antara X konsentrasi dan Y absorbansi Ermer dan McB. Miller, 2005. Data hasil pengukuran absorbansi larutan standar kadmium, tembaga dan timbal dan perhitungan persamaan garis regresi dapat dilihat pada Lampiran 6-8 halaman 42- 46.

4.2.2 Analisis Kadar Kadmium, Tembaga dan Timbal dalam Sampel

Penentuan kadar kadmium, tembaga dan timbal dilakukan secara Spektrofotometri Serapan Atom dimana sampel terlebih dulu didekstruksi hingga menjadi abu kemudian dilarutkan dan diukur pada Spektrofotometri Serapan Atom. Konsentrasi logam kadmium, tembaga dan timbal dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi kurva kalibrasi larutan standar masing- masing logam. Data dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 10, halaman 49. Analisis dilanjutkan dengan perhitungan statistik perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 11 halaman 55-57. Hasil analisis kuantitatif kadar kadmium, tembaga dan timbal dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil Analisis Kuantitatif Kadar Kadmium, Tembaga dan Timbal dalam Sampel. Sampel Logam Kadar mgkg Daging Ikan Baung Kadmium Tembaga Timbal 0,009275 ±0,000376 0,5902±0,008395 0,151875±0,005717 Universitas Sumatera Utara 29 Tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa pada daging ikan baung terdapat kandungan kadmium, tembaga dan timbal. Kandungan kadmium, timbal masih jauh dibawah ambang batas yang telah direkomendasika oleh SNI 2009 yaitu 0,1 mgkg dan 0,3 mgkg dan kandungan tembaga masih dibawah ambang batas Ditjen POM 1989 yaitu 20 mgkg. Rendahnya kadar logam tembaga dan timbal pada daging ikan baung disebabkan karena kadar kedua logam tersebut pada perairan juga rendah. Menurut Ginting, 2014 bahwa kadar logam tembaga dan timbal di Sungai Belumai berkisar 0,186-0,423 mgL dan 0,074-0,176 mgL. Dengan demikian ikan baung di perairan sekitar Sungai Belumai Kabupaten Deli Serdang masih tergolong aman dan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi manusia. Akan tetapi jika mengkonsumsi daging ikan baung yang terlalu banyak dan dalam jangka waktu yang lama maka penumpukan kadmium dalam tubuh memiliki dampak sangat berbahaya yaitu menyebabkan tekanan darah tinggi, kerusakan jaringan-jaringan testicular, kerusakan ginjal dan kerusakan butir-butir sel darah merah. Penumpukkan timbal dalam tubuh yang memiliki dampak sangat berbahaya yaitu kemandulan, anemia, penyakit ginjal, kerusakan syaraf dan kematian Widaningrum, dkk., 2007. Berbeda dengan timbal dan kadmium, tembaga merupakan logam berat esensial, artinya meskipun tembaga merupakan logam berat beracun, unsur logam ini sangat diperlukan bagi perkembangan tubuh manusia meski dalam jumlah yang sangat sedikit. Tetapi dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal, sistem saraf pusat, ginjal, hati, muntaber, pusing kepala, anemia, shock, koma, dan dapat meninggal Slamet, 1994. Universitas Sumatera Utara 30

4.3 Uji Akurasi