Klasifikasi Ikan Baung Pencemaran

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan Baung

Menurut Kottelat, dkk., 1993 ikan baung yang termasuk dalam golongan catfish dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Animalia Pilum : Chordata Kelas : Actinopterygii Ordo : Siluriformes Family : Bagridae Genus : Mystus Spesies : Mystus nemurus Ciri-ciri umum ikan baung adalah berwarna coklat gelap dengan pita tipis memanjang yang jelas berwarna dari tutup insang hingga pangkal sirip ekor, panjang pangkal sirip lemak sama dengan panjang pangkal sirip dubur, sungut hidung mencapai mata, sungut rahang atas memanjang hampir mencapai sirip dubur, lebar badan 5 kali lebih pendek dari PS panjang standar, bagian atas kepala kasar, dan biasanya terdapat sebuah titik hitam di ujung sirip lemak Kottelat, dkk., 1993.

2.2 Pencemaran

Pencemaran atau polusi adalah kondisi yang telah berubah dari bentuk asal menjadi keadaan yang lebih buruk akibat masuknya bahan-bahan pencemar atau polutan. Bahan polutan tersebut pada umumnya mempunyai sifat racun toksik Universitas Sumatera Utara 7 yang berbahaya bagi organisme hidup. Toksisitas atau daya racun dari polutan dapat menjadi pemicu terjadinya pencemaran Palar, 2004. Pencemaran logam berat dapat terjadi pada daerah lingkungan yang bermacam-macam dan dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu udara, tanah dan air. Kegiatan yang bisa menambah polutan bagi lingkungan berupa kegiatan industri, pertambangan, pembakaran bahan bakar, serta kegiatan domestik lain, yang mampu meningkatkan kandungan logam di lingkungan udara, air dan tanah. Pencemaran logam di darat, yakni di tanah, selanjutnya akan mencemari bahan pangan, baik yang berasal dari tanaman atau hewan dan akhirnya di konsumsi manusia. Pencemaran logam, baik dari industri, kegiatan domestik, maupun sumber alami dari batuan akhirnya sampai kesungailaut dan selanjutnya mencemari manusia melalui ikan, air minum, atau air sumber irigasi lahan pertanian sehingga tanaman sebagai sumber pangan manusia tercemar logam. Pencemaran logam melalui udara terjadi melalui beberapa jalur. Salah satunya adalah melalui kontak langsung dengan manusia atau proses inhalasi Widowati, dkk., 2008.

2.3 Logam Berat