Uji Presisi Penentuan Batas Deteksi Limit of Detection dan Batas Kuantitasi Limit of Quantitation

24 Menurut Harmita 2004, persen perolehan kembali dapat dihitung dengan rumus di bawah ini: Persen Perolehan Kembali = 100 Keterangan : C A = Kadar logam dalam sampel sebelum penambahan baku C F = Kadar logam dalam sampel setelah penambahan baku C A = Kadar baku dalam sampel yang ditambahkan

3.5.2 Uji Presisi

Keseksamaan atau presisi diukur sebagai simpangan baku relatif atau koefisien variasi. Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode dilakukan secara berulang untuk sampel yang homogen. Nilai simpangan baku relatif yang memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode yang dilakukan. Menurut Harmita, 2004 rumus untuk menghitung simpangan baku relatif adalah sebagai berikut: RSD = x 100 Keterangan: Xi = Kadar rata-rata sampel SD = Standar Deviasi RSD = Relative Standard Deviation Universitas Sumatera Utara 25

3.5.3 Penentuan Batas Deteksi Limit of Detection dan Batas Kuantitasi Limit of Quantitation

Batas deteksi merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan. Sedangkan batas kuantitasi merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama. Menurut Harmita, 2004 batas deteksi dan batas kuantitasi ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: SimpanganBaku ⁄ = √ Batas deteksi LOD = ⁄ Batas kuantitasi LOQ = ⁄ Universitas Sumatera Utara 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan sebagai analisis pendahuluan untuk mengetahui ada atau tidaknya ion-ion kadmium, tembaga dan timbal dalam sampel. Hasil absorbansi dengan Spektrofotometer Serapan Atom menunjukkan adanya absorbansi pada panjang gelombang 228,8 nm, 324,8 nm dan 283,3 nm untuk kadmium, tembaga dan timbal. Hal ini juga membuktikan secara kualitatif bahwa sampel mengandung ion kadmium, tembaga dan timbal. 4.2 Analisis Kuantitatif 4.2.1 Kurva Kalibrasi Kadmium, Tembaga dan Timbal Kurva kalibrasi kadmium, tembaga dan timbal diperoleh dengan cara mengukur absorbansi dari larutan standar pada panjang gelombang 228,8 untuk kadmium, 324,8 untuk tembaga dan 283,3 nm untuk timbal. Dari pengukuran kurva kalibrasi diperoleh persamaan garis regresi yaitu Y= 0,00007128571X – 0,0000328571 untuk kadmium, Y= 0,03248X + 0,0003 untuk tembaga, dan Y= 0,000022571X + 0,000061625. Universitas Sumatera Utara