8 Logam berat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:
1. Logam berat esensial: yaitu logam dalam jumlah tertentu yang sangat
dibutuhkan oleh organisme. Dalam jumlah yang berlebihan logam tersebut akan menimbulkan efek toksik. Contohnya adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn,
dan lain sebagainya Widowati, dkk., 2008. 2.
Logam berat tidak esensial: yaitu logam yang berada dalam tubuh yang belum diketahui manfaatnya dan bersifat toksik, seperti Hg, Cd, Pb, Cr,
dan lain-lain Widowati, dkk., 2008. Efek toksik dari logam ini mampu menghambat kerja enzim sehingga
mengganggu metabolisme tubuh, menyebabkan alergi, bersifat mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia maupun hewan Widowati, dkk., 2008.
2.3.1 Kadmium
Kadmium adalah logam putih keperakan, yang dapat ditempa dan liat. Logam ini melebur pada 321
C dan kadmium larut dengan lambat dalam asam encer dengan melepaskan hidrogen disebabkan potensial elektrodanya yang
negative Svehla, 1979. Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena
elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Waktu paruh kadmium 10- 30 tahun. Akumulasi pada ginjal dan hati 10-100 kali konsentrasi pada jaringan
yang lain Widaningrum, dkk., 2007. Menurut Sudarmadji, dkk., 2006, dalam tubuh manusia kadmium
terutama dieliminasi melalui urin. Hanya sedikit yang diabsorbsi, yaitu sekitar 5- 10. Absorbsi dipengaruhi faktor diet seperti intake protein, kalsium, vitmin D
dan trace logam seperti seng Zn. Proporsi yang besar adalah absorbsi melalui
Universitas Sumatera Utara
9 pernafasan yaitu antara 10-40 tergantung keadaan fisik. Uap kadmium sangat
toksis dengan lethal dose melalui pernafasan diperkirakan 10 menit terpapar sampai dengan 190 mgm
3
atau sekitar 8 mgm
3
selama 240 menit akan dapat menimbulkan kematian. Gejala umum keracunan kadmium adalah sakit di dada,
nafas sesak pendek, batuk-batuk dan lemah. Gejala akut keracunan kadmium ditandai sesak dada, kerongkongan kering
dan dada terasa sesak, nafas pendek, nafas terengah-engah, distress dan bisa berkembang ke arah penyakit radang paru-paru, sakit kepala dan menggigil,
bahkan dapat diikuti dengan kematian. Gejala kronis keracunan kadmium ditandai nafas pendek, kemampuan mencium bau menurun, berat badan menurun, gigi
terasa ngilu dan berwarna kuning keemasan Widaningrum, dkk., 2007.
2.3.2 Tembaga
Tembaga dengan nama lain cuprum atau dilambangkan dengan Cu, berbentuk kristal dengan warna kemerahan. Dalam tabel periodik unsur-unsur
kimia, tembaga memiliki nomor atom 29 dan berat atom 63,54. Sebagai logam berat, Cu berbeda dengan logam berat lainnya. Logam berat Cu digolongkan ke
dalam logam berat esensial yang artinya meskipun Cu merupakan logam beracun, unsur logam ini sangat dibutuhkan oleh tubuh meski dalam jumlah yang sangat
sedikit Palar, 2004. Konsumsi tembaga dalam jumlah yang besar bisa menyebabkan gejala-
gejala yang akut, antara lain kolik abdomen, muntah, gastrointestinal diikuti diare, feses dan muntah yang diserati warna hijau-kebiruan. Gejala lainnya adalah shock
berat, suhu tubuh turun secara drastis, dan denyut jantung yang meningkat. Meskipun beracun, tembaga sebagai logam esensial dalam jumlah sangat kecil
Universitas Sumatera Utara
10 dibutuhkan oleh tubuh makhluk hidup. Toksisitas akan muncul apabila jumlahnya
telah melampaui nilai toleransi Widowati, dkk., 2008. Difisiensi unsur tembaga bisa mengakibatkan terjadinya hipokromik serta
anemia mikrositik dikarenakan kerusakan sintesa hemoglobin. Enzim oksidasi seperti katalase, peroksidase, sitokrom oksidase, β-hidroksilase dopamine, dan
lainnya membutuhkan unsur tembaga Widowati, dkk., 2008.
2.3.3 Timbal