5. Berbagai alternatif pemanfaatan limbah, teknologi yang tersedia, biaya dan
nilai produk yang dihasilkan 6.
Tingkat pencemaran lingkungan dan teknologi penanganan untuk kelestarian lingkungan hidup
Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka pemanfaatan limbah dapat dilakukan secara optimal.
3.2.2. Karakteristik Limbah Kelapa Sawit
Hampir seluruh air buangan PKS mengandung bahan organik yang dapat mengalami degradasi. Oleh karenanya dalam pengolahan limbah perlu diketahui
karakteristik limbah tersebut, antara lain yaitu: 1.
Dari balance sheet ekstraksi minyak kelapa sawi diketahui bahwa jumlah air limbah yang dihasilkan dari 1 ton CPO yang diproduksi adalah 2,50 ton
disajikan pada tabel 3.4. berikut:
Tabel 3.4. Komposisi Jumlah Air Limbah dari 1 ton CPO No.
Uraian Kapasitas ton
1. Air
2,35 2.
NOS Non Oil Solid 0,13
3. Minyak
0,02
Jumlah 2,50
Efesiensi pabrik kelapa sawit dapat ditingkatkan dengan pemakaian decanter yang hanya menghasilkan limbah cair sekitar 0,3-0,4 ton untuk setiap 1 ton
TBS yang diolah, sehingga limbah cair yang dihasilkan dapat ditekan hanya 24 tonjam atau 1,667 m
3
per 1 ton CPO yang dihasilkan. Limbah cair yang akan dihasilkan dari seluruh tandan buah segar yang di olah.
Universitas Sumatera Utara
2. Berdasarkan hasil penelitian terhadap PKS milik PTP dianggap mewakili
PKS pada umumnya oleh Bank Dunia diketahui bahwa kualitas limbah cair inlet yang dihasilkan berpotensi mencemari badan air penerima limbah yang
dapat dilihat pada tabel 3.5. berikut:
Tabel 3.5. Kualitas Limbah Cair inlet Pabrik Kelapa Sawit No.
Parameter Lingkungan
Satuan Limbah Cair
Baku Mutu MENLH
Kisaran Rata-rata
1. BOD
mgl 8.200-35.00
21.280 250
2. COD
mgl 15.103-65.100
34.720 500
3. TSS
mgl 1.330-50.700
31.170 300
4. Nitrogen Total
mgl 12-126
41 20
5. Minyak dan
Lemak mgl
190-14.720 3.075
30 6.
PH -
3,3-4,6 4.0
6-9
3. Kandungan hara spesifik dari limbah kelapa sawit secara keseluruhan dapat
dilihat pada tabel 3.6. sebagai berikut:
Tabel 3.6. Kandungan Hara Limbah Kelapa Sawit No.
Limbah Kelapa Sawit
Kandungan atas dasar Berat Kering N
P K
Mg Ca
1. Batang Pohon
0,488 0,047
0,699 0,117
0,194 2.
-Pelepah -Daun
2,38 0,373
0,157 0,066
1,116 0,873
0,287 0,161
0,568 0,295
3. Tandan Kosong
0,350 0,028
2,285 0,175
0,149 4.
Serat Buah 0,320
0,080 0,470
0,020 0,110
5. Cangkang
0,330 0,010
0,090 0,020
0,020
4. Kandungan hara dalam abu hasil pembakaran tandan kosong dan serat serta
cangkang dapat dilihat pada tabel 3.7. sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.7. Kandungan Tandan Kosong, Serat dan Cangkang Abu Hasil Pembakaran
Kandungan Hara P
K Ca
Tandan Kosong 1,25 – 2,18 24,9 – 33,2 5,4
Serat dan Cangkang 1,74 – 2,61 16,6 – 24,9 7,1
5. Dengan teknologi terkini, kayu sawit yang memiliki sifat dasar atau kualitas
penggunaannya yang rendah dibandingkan dengan kayu biasa ternyata dapat menjadi bahan baku mebel yang potensial. Kepala Badan Litbang Hutan pun
mengatakan bahwa produk tersebut selama ini banyak dicari pemberi dari luar negeri, karen selain corak kayunya unik juga memiliki kekuatan yang
cukup bagus. Sehingga batang kelapa sawit ini layak disejajarkan dengan kayu komersial lain yang harganya lebih mahal. Selain itu penggunaan rsin
dalam pengolahan batang kayu atau kayu kelapa sawit sangat murah dan mudah digunakan dibandingkan dengan bahan impor yang umum digunakan
dalam modifikasi kayu. 6.
Diketahui dari uji panjang serat dan diameter serat metode Franklin dari sifat fisik dan morfologi serat, serat janjang kosong termasuk serat pendek 1 mm.
Kadar selulose 45,19, menunjukan bahwa janjang kosong cukup baik untuk dibuat pulp. Rendemen 45, derajat putih 82, derajat giling 33-43
SR dengan kondisi optimum, indeks retak, tarik, cukup tinggi, indeks sobek
masih dalam batas yang diijinkan.
Universitas Sumatera Utara
3.2.3. Limbah Cair Kelapa Sawit