c. Dampak teknologi
Para pakar berpendapat bahwa penggunaan teknologi memberikan hasil yang maksimal dan produksi kelapa sawit mencapat zero waste seperti
yang diinginkan perusahaan dan tidak berdampak negatif terhadap masyarakat sekitar.
6.2. Perhitungan AHP
Berdasarkan perhitungan AHP dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 6.1. Rekapitulasi Perhitungan Konsistensi Rasio Level
Unsur Nilai CR
Makna
2 0.0127
Responden Konsiten 3
Lingkungan 0.0177
Responden Konsiten Teknologi
0.0849 Responden Konsiten
Ekonomi 0.0479
Responden Konsiten Sosial
0.0250 Responden Konsiten
4 Konsumsi Energi
0.0502 Responden Konsiten
Integrasi Limbah 0.0142
Responden Konsiten Efisiensi energi
0.0344 Responden Konsiten
Tingkat Emisi 0.0376
Responden Konsiten Potensi Pengembangan
Limbah 0.0199
Responden Konsiten Performance
0.0901 Responden Konsiten
Perawatan 0.0919
Responden Konsiten Sumber Daya Manusia
0.0255 Responden Konsiten
Dukungan industri 0.0794
Responden Konsiten Investasi Awal
0.0446 Responden Konsiten
Biaya Operasional 0.0253
Responden Konsiten Biaya Perawatan
0.0343 Responden Konsiten
Biaya Sumber Daya Manusia 0.0880
Responden Konsiten Penggunaan Lahan
0.0352 Responden Konsiten
Penerimaan Sosial 0.0496
Responden Konsiten Dampak Teknologi
0.0315 Responden Konsiten
Sumber : Pengolahan data
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil tersebut seluruh nilai CR dari keseluruhan level lebih kecil dari 01 yang artinya bahwa seluruh pakar dalam pengisian kuesioner AHP
telah memilki konsistensi.
6.3. Perhitungan Bobot Fuzzy Teknologi Pengolahan Limbah Padat
Kelapa Sawit
Berdasarkan perhitungan bobot fuzzy dengan fuzzy synthetic extentteknologi kompos menjadi teknologi dengan penilaian yang tertinggi
sebesar 3.7639, yang artinya berdasarkan kriteria-kriteria yang telah menjadi konsensus para pakar kompos unggul daripada mulsa, bahan bakar, briket dan
pakan ternak.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah: 1.
Terdapat 16 kriteria dari 4 aspek berdasarkan konsensus para pakar, yaitu konsumsi energi, integrasi limbah, efisiensi energi, tingkat emisi, potensi
pengembangan teknologi, performance, perawatan, sumber daya manusia, dukungan industri, investasi awal, biaya operasional, biaya perawatan, biaya
sumber daya manusia, penggunaan lahan, penerimaan sosial, dan dampak teknologi.
2. Total bobot alternatif teknologi pengolahan limbah padat tandan kosong
dengan analisis fuzzy synthetic extentmasing-masing diperoleh kompos 3.7639, Bahan bakar 3.4797, Mulsa 3.3995, Briket 2.8250 dan pakan
ternak 2.5318 3.
Hasil evaluasi menunjukan alternatif teknologi terpilih berdasarkan kriteria dan nilai pembobotan fuzzy synthetic extent yang telah menjadi konsesus
pakar adalah teknologi pengolahan limbah padat tandan kosong berupa kompos karena unggul dalam berbagai kriteria dibandingkan dengan
alternatif teknologi lainnya.
Universitas Sumatera Utara
7.2. Saran