16
akurat dan tepat waktu serta transparansi sehubungan dengan struktur dan operasi korporasi; tanggung jawab dewan Dewan Komisaris maupun
Direksi terhadap perusahaan, pemegang saham, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Secara ringkas prinsip-prinsip dapat dirangkum
sebagai: perlakuan yang setara fairness, transparansi transparency, akuntabilitas accountability, responsibilitas responsibility, dan
independensi Tjager et al., 2003.
2.4. Ukuran Perusahaan
Menurut Christina, 2011 Ukuran perusahaan merupakan salah satuindikator yang digunakan investor dalam menilai asset maupun kinerja
perusahaan. Menurut FASB Statement of Financial Accounting Concepts No. 3 sebagai berikut: “Aktiva adalah manfaat ekonomis mendatang yang
mungkin akan diperoleh atau dikendalikanoleh kesatuan ekonomi tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa yang lalu”.
Perusahaan adalah sebuah organisasi atau lembaga yang mengubah keahlian dan material sumber ekonomi menjadi barang atau jasa untuk
memuaskan kebutuhan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh laba bagi para pemilik Ekawati, 2006.
Menurut Nuryaman 2009, perusahaan yang berukuran besar memiliki basis kepentingan yang luas, sehingga berbagai kebijakan besar akan
berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik daripada perusahaan kecil. Dengan begitu publik lebih memerhatikan perusahaan dan bisa
menekan tindakan manajemen laba.
Universitas Sumatera Utara
17
2.5. Dewan Komisaris
Dewan komisaris memegang peranan yang penting dalam perusahaan. Dewan komisaris merupakan suatu mekanisme mengawasi dan mekanisme
untuk memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan FCGI, 2002. Namun dalam praktiknya, dewan komisaris hanya bersifat pasif
bahkan tidak menjalankan tugas pengawasannya sama sekali. FCGI 2002 menyatakan bahwa fakta di Indonesia menunjukkan banyak dewan komisaris
yang memang tidak memiliki kemampuan dan tidak menunjukkan independensinya sehingga dalam banyak kasus, dewan komisaris juga gagal
untuk mewakili kepentingan stakeholders lainnya selain daripada kepentingan pemegang saham mayoritas.
Dewan komisaris memiliki tiga tanggung jawab besar dalam perusahaan, yaitu pertama bertanggung jawab atas arahan strategis bagi perusahaan
Cairnes 2003. Kedua memberikan nasehat dan landasan bagi terbentuknya jaringan dalam komunitas korporat. Ketiga, atas nama pemegang saham
dewan komisaris melakukan fungsi monitoring terhadap eksekutif. Menurut Sulistyanto 2008 dewan komisaris juga merupakan pihak yang
mempunyai peranan penting dalam menyediakan laporan keuangan yang reliable selain komite audit. Oleh sebab itu, keberadaan dewan ini akan
mempunyai pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan dan dipakai sebagai ukuran tingkat rekayasa keuangan yang dilakukan seorang manajer.
Komite Nasional Kebijakan Governance dalam Pedoman GCG Indonesia 2006 menyatakan bahwa komisaris independen adalah anggota dewan
Universitas Sumatera Utara
18
komisaris yang tidak berasal dari pihak terafiliasi. Yang dimaksud dengan terafiliasi adalah pihak yang mempunyai hubungan bisnis dan kekeluargaan
dengan pemegang saham pengendali, anggota Direksi dan Dewan Komisaris lain, serta dengan perusahaan itu sendiri.
Beberapa kriteria lainnya mengenai komisaris independen adalah sebagai berikut:
a. Komisaris independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
pemegang saham mayoritas atau pemegang saham pengendali perusahaan tercatat yang bersangkutan.
b. Komisaris independen tidak memiliki hubungan dengan direktur danatau
komisaris lainnya perusahaan tercatat yang bersangkutan. c.
Komisaris independen tidak memiliki kedudukan rangkap pada perusahaan lainnya yang terafiliasi dengan perusahaan tercatat yang
bersangkutan. d.
Komisaris independen harus mengerti peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal
2.6. Penelitian Terdahulu