Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji t Uji Parsial

40 Dasar pengambilan keputusan dalam uji Kolmogorov- Smirnov K-S test adalah sebagai berikut : a. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik, maka Ho ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal. b. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statistik, maka Ho diterima, yang berarti data terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antar variabel independennya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Jika variabel independen saling korelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesame variabel independen sama dengan nol Ghozali, 2006. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai tolerance lebih dari 0,10 berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang Universitas Sumatera Utara 41 nilainya lebih dari 95, Jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas Ghozali, 2006.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka dapat disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedasitas Ghozali, 2005. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot, dengan dasar analisis Ghozali, 2005:139 a Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikantelah terjadi heteroskedastisitas. b Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 42

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi mempunyai korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang beruntun sepanjang waktu yang berkaitan satu sama lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Ghozali, 2006. Dalam pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : a. Bila nilai DW terletak diantara batas atau upper bound du dan 4-du maka koefisien autokorelasi = 0, berartitidak ada autokorelasi. b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound dl maka koefisien autokorelasi 0, berarti tidak ada autokorelasi positif. c. Bila nilai DW lebih besar dari 4-dl maka koefisien autokorelasi 0, berarti ada autokorelasi negatif. d. Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara 4-du dan 4-dl, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Tabel 3.3 Kriteria Nilai Uji Watson No NILAI DW KESIMPULAN 1 1,65DW2,35 Tidak ada Autokorelasi 2 1,21DW1,65 Tidak dapat disimpulkan 3 2,35DW2,79 Tidak dapat disimpulkan 4 DW1,21 Terjadi Autokorelasi 5 DW2,79 Terjadi Autokorelasi Sumber : Wahid Sulaiman 2004 Universitas Sumatera Utara 43

3.7.2. Hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan antara lain :

a. Uji t Uji Parsial

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara individu parsial terhadap variabel dependen. Apabila t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka Ho diterima. Sedangkan apabila t-hitung lebih besar dari t-tabel maka Ho ditolak. Langkah – langkah pengujian yang dilakukan adalahdengan pengujian dua arah, sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis Ho : β = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel depende secara parsial. Ha : β ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara parsial. b. Menentukan tingkat signifikansi sebesar 0,05 α=0,05 c. Membandingkan thitung dengan t tabel. Nilai thitung dapat dicari dengan rumus Gujarati, 1995 t hitung = koefisen regresi standart deviasi d. Berdasarkan probabilitas. 1. Jika probabilitas sig t α 0,05 artinya variabelindependen secara individu tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 44 2. Jika probabilitas sig t α 0,05 artinya variabel independen secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. e. Menentukan variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen. Hubungan ini dapat dilihat dari koefisien regresinya.

b. Uji signifikansi Simultan uji –F

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengungkapan Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Pertambangan dan Perkebunan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2012

2 38 113

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI

10 36 18

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

1 8 113

Pengaruh Pengungkapan Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2014

0 8 104

PENGARUH DER, NPM, ROA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG GO PUBLIK DI BEI.

0 2 92

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

0 0 12

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

0 0 2

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

0 0 10

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

0 0 28

Pengaruh Pengungkapan Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Pertambangan dan Perkebunan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2012

0 0 12