Tabel 4.16 Hasil Perhitungan dengan Metode Log Pearson Tipe III No Periode ulang T
tahun K
Log
X
S Log X
T
Curah hujan XT mm
1 2
0,106 2,14
0,13 2,152
141,77
2 5
0,857 2,14
0,13 2,250
177,99
3 10
1,193 2,14
0,13 2,295
197,06
4 25
1,511 2,14
0,13 2,336
217,02
5 50
1,696 2,14
0,13 2,.361
229,53
6 100
1,849 2,14
0,13 2,381
240,42
Sumber: Hasil Perhitungan
4.3.3 Metode Distribusi Normal
Hasil perhitungan curah hujan rata – rata dengan metode distribusi Normal dapat dilihat pada Tabel 4.17.
Tabel 4.17 Analisa Curah Hujan Metode Distribusi Normal
No Curah hujan mm Xi
i
X X -
1
208.67 142.97
65.70 4316.36
2
190.67 142.97
47.70 2275.19
3
185.67 142.97
42.70 1823.20
4
161.33 142.97
18.36 337.05
5
145 142.97
2.03 4.12
6
129 142.97
-13.97 195.19
7
116 142.97
-26.97 727.43
8
107.7 142.97
-35.27 1244.04
9
101.67 142.97
-41.30 1705.77
10
84 142.97
-58.97 3477.58
16105,95
Sumber: Hasil Perhitungan
2 i
X X
- X
Universitas Sumatera Utara
Dari data-data diatas didapat:
mm 97
, 142
X =
Standar deviasi:
3 ,
42 1
10 29
, 72025
= -
=
Selanjutnya pada analisa curah hujan rencana dengan distribusi normal diperlukan nilai KT variabel reduksi yang diperoleh dari tabel 4.14
Menganalisa curah hujan rencana dengan Distribusi Normal:
Untuk periode ulang T 2 tahun
X
T
= X + K
T
´ S
= 142,97+ 0 x 42,3 = 42,97 mm Hasil Perhitungan analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Normal seperti
pada tabel 4.18 dibawah ini.
Tabel 4.18 Analisa Curah Hujan Metode Distribusi Normal
No Periode ulang T
tahun K
T
X
S Curah Hujan X
T
mm
1 2
142,97 42,30
142,97 2
5 0,84
142,97 42,30
178,51 3
10 1,28
142,97 42,30
197,12 4
25 1,64
142,97 42,30
212,35 5
50 2,05
142,97 42,30
229,69 6
100 2,33
142,97 42,30
241,54
Sumber: Hasil Perhitungan
1 n
X X
S
2 i
- -
=
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Metode Distribusi Log Normal
Hasil perhitungan curah hujan rata – rata dengan metode distribusi Log Normal dapat dilihat pada Tabel 4.19.
Tabel 4.19 AnalisaCurah Hujan dengan Metode Distribusi Log Normal
No Curah hujan
mm Xi
X
Log X
i
i
X X -
2 i
Log X Log X -
1 2006
208,67 142,97 2,32
65,70 4316,36
2 2011
190,67 142,97 2,28
47,70 2275,19
3 2012
185,67 142,97 2,27
42,70 1823,20
4 2010
161,33 142,97 2,21
18,36 337,05
5 2011
145 142,97
2,16 2,03
4,12 6
2007 129
142,97 2,11
-13,97 195,19
7 2008
116 142,97
2,06 -26,97
727,43 8
2013 107,7
142,97 2,03
-35,27 1244,04
9 2009
101,67 142,97 2,01
-41,30 1705,77
10 2014
84 142,97
1,92 -58,97
3477,58 Jumlah
1429,71 21,38
16105,95 0,156
Sumber: Hasil Perhitungan Dari data-data diatas didapat :
mm 362.64
X =
mm 2,32
X =
Standar deviasi : 46
, 89
1 10
95 ,
16105 S
x
= -
=
132 ,
1 10
156 ,
S
LogX
= -
= X
i
- X
2
1 N
X X
S
N 1
i 2
i x
- -
=
=
1 N
X Log
X Log
S
N 1
i 2
i LogX
- -
=
=
X Log
Universitas Sumatera Utara
Menghitung analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Log Normal:
Log X
T
=
T = 2 tahun Log X
2
= 2,55+ 0 × 0.097 Log X
2
= 2,55 X
2
= 351,30 mm
Hasil Perhitungan analisa curah hujan rencana dengan Distribusi log Normal seperti pada tabel 4.19 dibawah ini.
Tabel 4.20 Analisa Curah Hujan dengan Metode Distribusi Log Normal
No Periode ulang
T tahun K
T
Log
X
S Log
x
Log X
T
Curah hujan XT mm
1 2
2,14 0,000
0,13 2,138
137,29 2
5 2,14
0,840 0,13
2,248 177,07
3 10
2,14 1,280
0,13 2,306
202,32 4
25 2,14
1,708 0,13
2,362 230,34
5 50
2,14 2,050
0,13 2,407
255,48
6
100 2,14
2,330 0,13
2,444 278,10
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 4.21 Resume Perhitungan Frekuensi Curah Hujan Kala Ulang DAS Belawan
PERIODE ULANG
Tahun CURAH HUJAN
NORMAL mm
LOG NORMAL
mm LOG PEARSON
III mm
GUMBEL mm
100
142,97 137,29
141,77 137,19
50
178,51 177,07
177,99 188,21
25
197,12 202,32
197,06 221,99
10
212,35 230,34
217,02 264,66
5
229,69 255,48
229,53 296,32
2
241,54 278,10
240,42 327,75
Sumber: Hasil Perhitungan
T
LogX K S +
´
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Grafik Resume Frekuensi Curah Hujan Kala Ulang DAS Belawan
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari grafik dan perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa untuk menghitung curah hujan kala ulang digunakan Metode Gumbel karena memiliki curah
hujan yang maksimum. Agar data tersebut dapat digunakan maka, perlu di uji kecocokannya dengan menggunakan Metode Smirnov-Kolmogorof.
4.4 Analisa Frekuensi Curah Hujan