Menganalisa Debit Banjir Rancangan dengan Metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu Menganalisa Pemodelan Potensi Banjir dengan HEC-RAS Prediksi Daerah Genangan Banjir dengan Sistem Informasi Geografis

metode curah hujan periodik kemudian diuji dengan Metode Smirnov-Kolmogorof, hingga mendapatkan hasil yang bisa digunakan untuk menghitung debit banjir rancangan periode kala ulang.

3.4.4 Menganalisa Debit Banjir Rancangan dengan Metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu

Analisa debit banjir rancangan kala ulang diambil dari data curah hujan kala ulang dan mengolah data tersebut dengan menggunakan Metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu. Metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu adalah metode yang berdasarkan teori hidrograf satuan yang menggunakan curah hujan efektif bagian dari hujan total yang menghasilkan limpasan langsung.

3.4.5 Menganalisa Pemodelan Potensi Banjir dengan HEC-RAS

Data–data sungai baik itu Long Section, Cross Section maupun kemiringan dan elevasi sungai kemudian akan diolah dengan debit banjir pada Software Hydrologic Engineering Center River Analysis System HEC-RAS Versi 4.0. Output dari hasil pengolahan data tersebut dapat ditunjukkan dengan simulasi terjadinya potensi banjir tahunan baik berupa animasi maupun petagambar pada Software tersebut. Langkah analisa pemodelan pada Software Hydrologic Engineering Center River Analysis System HEC-RAS Versi 4.0 tersebut adalah sebagai berikut: 1. Buka Software Hydrologic Engineering Center River Analysis System HEC- RAS Versi .4.0, hingga muncul tampilan awal; 2. Membuat Model Hidraulik: Universitas Sumatera Utara a. Membuat project baru; b. Memasukan data geometri Sungai Belawan hingga muncul gambar profil ketiga sungai tersebut; c. Memasukan data debit banjir rancangan yang sebelumnya dihitung dengan Hidrograf Sintetik Nakayasu; d. Memasukan data aliran sebagai kondisi batas Unsteady Flow Data; e. Save data tersebut. 3. Running dan Save Project dan keluar dari program.

3.4.6 Prediksi Daerah Genangan Banjir dengan Sistem Informasi Geografis

Setelah mendapatkan hasil analisa potensi banjir berupa pemodelan yang menunjukan tinggi banjir dan dataran banjir dengan software HEC-RAS, maka dapat ditampilkan daerah-daerah genangan banjir dan luas areal banjir yang terjadi di sepanjang wilayah sungai, dengan sistem informasi geografis yang diprediksi menggunakan software ArcGIS. Untuk mempermudah integrasi antara model hidrolika, hidrologi dan sistem informasi geografis. Program ini kemudian dapat digunakan sebagai interface dengan perangkat lunak SIG seperti ArcGIS sehingga dapat secara langsung memproses data spasial yang terdapat dalam SIG ke dalam model tersebut. ArcGIS akan bekerja dengan optimal apabila digunakan data peta DEM Digital Elevation Model yang umumnya dibangkitkan berdasarkan data radar atau foto udara yang akurat. Adapun langkah penyajian sistem informasi geografis dengan software ArcGIS antara lain: Universitas Sumatera Utara 1. Memasukkan data-data yang diperlukan dalam penyajiannnya yaitu: a. Peta digital DAS khususnya Sungai Belawan. b. Peta digital administrasi Kota Medan dan Kabupaten Deli seradang. c. Peta digital kontur. d. Peta digital infrastruktur Kota Medan dan Kabupaten Deli seradang. e. Peta digital sungai dalam kondisi banjir menurut periode ulangnya yang dianalisa dengan menggunakan software HEC-RAS. 2. Menumpangtindihkan antara peta yang satu dengan yang lain, terutama peta digital sungai dalam kondisi banjir dengan peta kontur untuk mengetahui ketinggian banjir yang terjadi di sepanjang wilayah sungai di ArcMap. 3. Setelah mendapatkan ketinggian banjir hasilnya dapat ditumpangtindihkan kembali dengan peta digital Kota Medan untuk mengetahui di daerah mana saja yang terkena banjir dan dapat memberikan informasi jumlah penduduk yang terkena dampak banjir dan juga dapat memberikan informasi luas wilayah yang terkena banjir. 4. Setelah itu dapat ditumpang tindihkan dengan peta digital infrastruktur untuk mengetahuisarana ataupun fasilitas apa saja yang terkena dampak banjir. 5. Setelah semua dilakukan hasil informasi tersebut dapat digunakan untuk mengestimasi resiko yang diakibatkan banjir menurut periode ulangnya baik itu kerusakan, bencana dan kerugian yang berdasarkan kepada: a. Jumlah penduduk yang terkena dampak banjir dilihat dari peta kependudukan yang berada di tiap-tiap kecamatan atau kelurahan yang dilalui oleh sungai. Universitas Sumatera Utara b. Jumlah rumah yang terkena dampak banjir dilihat dari peta kependudukan yang berada di tiap-tiap kecamatan atau kelurahan yang dilalui oleh sungai. c. Jumlah biaya kerugian yang dihitung dengan mengacu kepada httpwww.scribd.comdocBappenas 2007 Laporan Penilaian kerusakan kerugian Jabodetabek. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA PEMBAHASAN