Uji Kecocokan Goodnes of fittest test DAS Belawan Debit Banjir Metode Hidrograf Sintetis Nakayasu Sungai Belawan

bahwa jenis distribusi yang paling cocok dengan sebaran data curah hujan harian maksimum di daerah aliran air adalah distribusi Gumbel.

4.5 Uji Kecocokan Goodnes of fittest test DAS Belawan

Uji kecocokan data curah hujan dengan menggunakan metode Gumbel di ujikan pada Metode Smirnov-Kolmogorof yang dijelaskan pada Tabel 4.24. Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil Perhitungan No Tahun Curah Hujan mm X i M m PX N 1 = + X X X k S - = m P X N 1 = - D P X P X =  -  1 2005 208,67 1 0,0909 0,9091 1,5531 0,1111 0,8889 0,0202 2 2012 190,67 2 0,1818 0,8182 1,1276 0,2222 0,7778 0,0404 3 2007 185,67 3 0,2727 0,7273 1,0094 0,3333 0,6667 0,0606 4 2006 161,33 4 0,3636 0,6364 0,4340 0,4444 0,5556 0,0808 5 2011 145 5 0,4545 0,5455 0,0480 0,5556 0,4444 0,1010 6 2010 129 6 0,5455 0,4545 -0,3303 0,6667 0,3333 0,1212 7 2008 116 7 0,6364 0,3636 -0,6376 0,7778 0,2222 0,1414 8 2004 107,7 8 0,7273 0,2727 -0,8338 0,8889 0,1111 0,1616 9 2009 101,67 9 0,8182 0,1818 -0,9763 1,0000 0,0000 0,1818 10 2013 84 10 0,9091 0,0909 -1,3940 1,1111 -0,1111 0,2020 Tabel 4.24 Perhitungan Uji Smirnov Kolmogorov. X P  PX  Universitas Sumatera Utara Dmax = 0,202 Dari table 4.25 kritis Smirnov-Kolmogorov didapat Dcr 0,2 = 0,32 Dmax Dcr 0,202 0,32 memenuhi syarat Tabel 4.25 Nilai D kritis untuk Uji Kecocokan Smirnov-Kolmogorov Jumlah data α derajat kepercayaan N 0,2 0,1 0,05 0,01 5 0,45 0,51 0,56 0,67 10 0,32 0,37 0,41 0,49 15 0,27 0,3 0,34 0,4 20 0,23 0,26 0,29 0,36 25 0,21 0,24 0,27 0,32 30 0,19 0,22 0,24 0,29 35 0,18 0,2 0,23 0,27 40 0,17 0,19 0,21 0,25 45 0,16 0,18 0,2 0,24 50 0,15 0,17 0,19 0,23 n50 1,07n 1,22n 1,36n 1,63n Sumber: Hasil Perhitungan Universitas Sumatera Utara

4.6 Debit Banjir Metode Hidrograf Sintetis Nakayasu Sungai Belawan

Parameter-parameter Daerah Aliran Sungai Belawan untuk perhitungan debit banjir dihitung sebagai berikut: Luas daerah sungai Belawan A = 459,67 km 2 Panjang Sungai L = 66,8 km. Koef. Pengaliran DAS CW DAS = 0,234 hasil perhitungan. Panjang sungai L 15 km; T g = 0,4 + 0,058L. T g = 0,4 + 0,058 x 66,8 km. = 4,274 jam. karena waktu hujan T r 0  T r  1, maka diasumsikan: T r = 0,6 x T g. Syarat: T r = 0,6 T g – 1,0 T g. T r = 0,6 x T g. = 0,6 x 4,274 = 2,564 jam. Koefisien pembanding  = 1.5 – 3. Koefisien pembanding diambil  = 2, karena daerah pengalirannya biasa. T 0,3 =  x T g. = 2 x 4,274 = 8,54 jam. Universitas Sumatera Utara Peak time T p = T g + 0.8 x T r . = 4,274 + 0.8 x 2,564. = 6,325 jam. Curah hujan spesifik R = 1 mm. Debit puncak Q p = A3,6 x R o 0,3 x T p + T 0.3 x CW DAS. = 459,673,6 x 10,3 x 6,323 + 8,534 x 0,25. = 3,06 m 3 dt. Base Flow Q b = 0,5 x Q p. = 0,5 x 3,06 = 1,53 m 3 dt. Data di atas digunakan sebagai parameter untuk input unit Hidrograf Sungai Belawan, sedangkan data Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu dapat dilihat pada perhitungan berikut: Untuk lengkung naik: t  T p. t  6.325 jam. Untuk lengkung turun I: T p  t  T p + T 0,3. 6,325  t  6,325+ 8,54. 6,325 jam  t  14,865 jam Universitas Sumatera Utara Untuk lengkung turun II: T p + T 0,3  t  T p + T 0,3 + 0,5 x T 0.3 . 14,865 t  6,83+ 8,54 +0,5 x 8,54. 15,364 jam  t  19,64 jam. Untuk lengkung turun III: t  T p + T 0,3 + 0.5 x T 0,3 . t  6,83 + 8,534+ 0.5 x 8,534. t  19,64 jam. Tabel 4.26 Persamaan Lengkung Hidrograf Nakayasu No Karakteristik Notasi Persamaan 1 Lengkung naik Qdo Qp . tTp 2.4 2 Lengkung turun tahap 1 Qd1 Qp . 0.3 t-TpT0.3 3 Lengkung turun tahap 2 Qd2 Qp . 0.3 t–Tp+0.5.T0.3 1.5.T0.3 4 Lengkung turun tahap 3 Qd3 Qp . 0.3 t-Tp+1.5.T0.3 2.T0.3 Sumber Rekayasa Hidrologi Universitas Sumatera Utara 2,564 Jam 2,564 2,274 3,06 m 3 dtk t  6.325 jam 6,325 jam  t  14,865 jam 15,364 jam  t  19,64 jam t  19,64 jam Gambar 4.4 Grafik Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu Sungai Belawan Universitas Sumatera Utara Tabel 4.27 Perhitungan Satuan Unit Hidrograf Sungai Belawan Sumber: Hasil Perhitungan

4.7 Perhitungan Intensitas Hujan Jam-jaman