41
2. Makanan dalam iklan TV sering kali ditampilkan dalam rangka menunjang
suatu aktivitas. Jadi tidak sekedar memenuhi rasa lapar, karena terlalu banyaknya aktivitas dalam hidup seseorang maka jenis-jenis makanan yang
menyertai aktivitas itu pun akan semakin banyak dan bila makanan tersebut bersifat low density nutrients maka ada kemungkinan kasus obesitas akan
segera muncul. Pengetahuan tentang makanan sehat dan bergizi dalam memenuhi
konsumsi makanan sehari-hari sangat penting, karena pendidikan gizi sulit berhasil bila tidak disertai peningkatan pengetahuan mengenai sikap, kepercayaan
dan nilai-nilai dari masyarakat atau keluarga yang akan dijadikan sasaran dan cara mereka menerapkan hal tersebut kepada anak-anaknya.
2.6.2 Perilaku Gizi yang Salah Pada Anak Sekolah Dasar
Ketidaktahuan akan gizi yang baik pada anak ataupun orangtua karena rendahnya pendidikan gizi tentang makanan yang baik bagi anak menyebabkan
perilaku salah dalam mengonsumsi zat gizi. Berikut beberapa perilaku gizi yang salah pada anak sekolah Devi, 2012.
1. Tidak Mengonsumsi Menu Gizi Seimbang
Menu gizi seimbang seharusnya menjadi pedoman bagi pola makan anak sekolah. Saat makan harus tersedia makanan yang mengandung zat gizi
seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Akan tetapi, masih banyak anak sekolah atau orangtua
tidak memperhatikan kelengkapan menu seperti diatas. Misalnya, dalam piring hanya tersedia nasi dengan ikan goreng saja atau nasi dengan telur
Universitas Sumatera Utara
42
rebus saja. Berarti zat gizi yang terpenuhi hanya dari karbohidrat, protein dan lemak, tidak ada vitamin dan mineral yang di dapat dari sayur dan buah.
2. Tidak Sarapan Pagi
Sarapan pagi sangat penting bagi anak sekolah, karena hal tersebut dapat memenuhi energi mereka untuk berkonsentrasi saat belajar, bermain
bersama teman dan menggantikan energi yang hilang saat mereka bangun di pagi harinya. Sekarang ini banyak orangtua yang bekerja, yang tidak
memiliki waktu untuk menyiapkan sarapan pagi untuk anaknya ke sekolah sehingga banyak anak sekolah yang tidak terbiasa makan pagi ataupun
sarapan di waktu yang telat. Akibatnya, kebutuhan gizi anak tidak tercukupi, anak kekurangan
tenaga untuk berpikir dan beraktivitas, tidak dapat konsentrasi, cenderung malas, dan badan lemas. Hal ini akan membuat anak sangat tidak nyaman
berada di sekolah dan akhirnya anak hanya “bermain-main” saja ketika guru sedang mengajar.
3. Jajan Tidak Sehat di Sekolah
Makanan jajanan dalam membantu pasokan kalori tentunya baik, namun keamanan jajanan tersebut dari segi mikrobiologis maupun kimiawi
masih dipertanyakan. Apalagi dalam waktu terakhir ini Badan POM telah mengungkapkan temuannya tentang berbagai bahan kimia berbahaya seperti
formalin dan bahan pewarna tekstil pada bahan makanan yang ada di pasaran. Sehingga perilaku makan pada anak di usia sekolah harus diperhatikan secara
cermat dan serius.
Universitas Sumatera Utara
43
4. Kurang Mengonsumsi Buah dan Sayur
Anak sekolah di Indonesia pada umumnya kurang mengonsumsi sayuran dan buah. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran anak dan orangtua
akan pentingnya zat gizi dari buah dan sayuran. Kurangnya mengonsumsi sayur dan buah merupakan pola makan yang salah, karena tidak memenuhi
menu gizi seimbang dan berakibat pada kesehatan anak sekolah. Anak sekolah bisa saja mengalami kekurangan vitamin A, vitamin C, besi, kalsium
dan seng yang berakibat pada pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak serta prestasi anak di sekolah.
5. Mengonsumsi Fast Food dan Junk Food
Fast food dan junk food adalah makanan yang tidak memenuhi gizi seimbang, bahkan berbahaya bagi kesehatan karena padat kalori dan
tingginya kandungan lemak terutama asam lemak jenuh yang akan menyebabkan kegemukan dan tingginya kolestrol darah. Tinggi garam
menyebabkan aliran dan tekanan darah meningkat yang berakibat pada hipertensi, ginjal dan stroke. Kandungan gula yang tinggi dapat menyebabkan
diabetes, karies gigi dan obesitas. 6.
Mengonsumsi Makanan Beresiko Anak sekolah disadari atau tidak telah mengonsumsi makanan yang
menimbulkan resiko terhadap kesehatan mereka. Makanan beresiko tersebut adalah penyedap makanan MSG, makanan berkafein, makanan yang diberi
pengawet, dan bahan pewarna yang dilarang.
Universitas Sumatera Utara
44
2.6.3 Masalah Gizi Pada Anak Sekolah Dasar